
Pembenahan Pasar Sentral Belum Maksimal
TIMIKA, TimeX
Sejumlah anggota DPRD Mimika dari Dapil I menyoroti kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika terkait penanganan dan pembenahan Pasar Sentral yang belum maksimal.
Banyaknya keluhan dari warga masyarakat maupun pedagang yang menilai kondisi di Pasar Sentral semerawut, ini membuat pedagang pasar termasuk konsumen tidak nyaman.
Tak pelak, kondisi ini menyebabkan, kebanyakan penjual dan pedagang memilih bertahan di eks Pasar Swadaya dan pasar lainnya, yang sebenarnya oleh Pemda setempat sudah dilarang untuk berjualan.
Menyikapi kondisi ini, sejumlah anggota DPRD Mimika Dapil I, diantaranya Hadi Wiyono (PKB), Yohanis Felix Helyanan (Politisi PDIP), Yohanes Tsunme (PKPI), Yohanis Wantik (Hanura) saat kegiatan Reses I di Pasar Sentral Timika, Jumat (24/11), meminta Disperindag untuk membenahi Pasar Sentral.
Hadi Wiyono kepada wartawana di Pasar Sentral, Jumat kemarin mengatakan, reses dilaksanakan sebagai tindaklanjut Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilakukan beberapa waktu lalu, sekaligus menampung aspirasi masyarakat, khusus pedagang Pasar Sentral.
“Rapat dengar pendapat waktu lalu pedagang mengeluh kondisi pasar semrawut dan tidak tertata baik. Tapi setelahnya sudah ada perbaikan, khususnya pada pedagang cakar bongkar yang sudah dipindahkan dari depan UPTD Pasar Sentral,”kata pria asal Banyuwangi ini.
Meski demikian, masih ada permasalahan baru yang dihadapi Disperindag, yaitu menyangkut perwajahan pasar.
“Permasalaan baru yang harus diperjelas Disperindag adalah depan pasar yang mana. Karena, pembeli masuk dari samping dan keluar lewat samping pula. Ditambah tempat parkir harus diperbaiki agar pembeli nyaman. Bukan seperti kolam dan tumbuh rumput,ini bagaimana ,” kritiknya.
Hadi pun menyoroti bangunan pasar Blok A yang hingga kini belum digunakan. Padahal bangunan tersebut dibangun dengan anggaran dari APBD sejak Kadisperindag dijabat Cherly Lumenta.
“Jika nanti digunakan, pedagang yang tempati harus dibuatkan database sehingga jelas,” dan tidak ada pedagang yang punya los lebih atau dobel- dobel,”katanya.
Setelah mendengar keluhan pedagang, dirinya akan berkoordinasi dengan seluruh anggota Komisi B untuk nantinya menyampaikan keluhan kepada dinas terkait, karena pasar jantungnya perekonomian,”tandasnya.
Warga SP I Minta Perbaikan Infrastruktur
Secara terpisah, Hadi Wiyono pun melakukan reses I dengan menyasar warga Kelurahan Kamoro Jaya (SP I), Distrik Wania, Jumat kemarin.
Kegiatan reses yang digelar di ruang pertemuan Masjid Jami Al Muhajirin, warga masyarakat setempat mengeluhkan soal infrastruktur lantas meminta perbaikan jalan rusak di SP I kepada politisi PKB ini.
“Kami harap aspirasi masyarakat dapat ditampung dan direalisasikan nantinya. Karena infrastruktur seperti jalan raya sudah sangat memprihatinkan sekali, apalagi kondisinya banyak lubang, ditambah rambu lalu lintas yang ada di perempatan tidak berfungsi, kemudian drainase juga tidak berfungsi. Jadi kami minta aspirasi yang disampaikan diteruskan ke dinas terkait,”kata Sulton, warga SP I yang hadir saat Reses kemarin.
Hal senada juga diungkapan Tokoh Agama, H Bahroni.
Katanya, selain infrastruktur, masyarakat SP I yang mayoritas petani dan pekebun sangat membutuhkan pupuk. Kalau bisa dewan dorong untuk pemenuhan pupuk bersubsidi.
Menjawab aspirasi tersebut, Hadi Wiyono mengungkapkan, reses bertujuan menampung aspirasi yang dikeluhkan masyarakat. Sehingga apa yang diaspirasikan dapat diperjuangkan dan diwujudkan pemerintah.
“Kegiatan reses ini bertujuan untuk menjaring aspirasi masyarakat agar dapat diusulkan dalam APBD Kabupaten,”ucapnya.
Usai tatap muka dan diskusi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga SP I, Hadi Wiyono pun menyerahkan bantuan uang tunai untuk kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H/2017 M. (tan)