• Latest
  • Trending
  • All
  • News
  • Business
  • Politics
  • Science
  • World
  • Lifestyle
  • Tech
TIMIKA,TimeX Menyikapi kasus sering kaburnya warga binaan termasuk narapidana dari Lapas Kelas II B Timika yang selama ini terjadi, menjadi perhatian khusus anggota DPRD Mimika.

DPRD Nilai Kondisi Lapas Tidak Layak

11 November 2016
Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

21 Oktober 2020
Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

21 Oktober 2020
Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

21 Oktober 2020
Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

21 Oktober 2020
Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

21 Oktober 2020
2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

21 Oktober 2020
Pemerintah diminta hanya boleh mengawasi legalitas surat rapid tes, tetapi tidak boleh memonopoli pemeriksaan rapid tes untuk pelaku perjalanan.

Pemerintah Tidak Boleh Monopoli Pemeriksaan Rapid Tes

20 Oktober 2020
Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

20 Oktober 2020
Melihat adanya potensi wisata menarik, di Kampung Kekwa, Distrik Mimika Tengah, Yayasan Somatua, bersama masyarakat mulai membangun 18 home stay, yang nantinya digunakan sebagai tempat istirahat bagi wisatawan.

Yayasan Somatua dan Warga Bangun 18 Home Stay di Kekwa

20 Oktober 2020

Pandemi, Sebanyak 3.228 Karyawan Dirumahkan

20 Oktober 2020
RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

20 Oktober 2020
PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

Maknai Hari Santri Nasional ke V, PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

20 Oktober 2020
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
Rabu, Januari 27, 2021
  • Login
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
No Result
View All Result
Timika eXpress
No Result
View All Result

DPRD Nilai Kondisi Lapas Tidak Layak

by TimeX Red
11 November 2016
in Berita Mimika
0
TIMIKA,TimeX Menyikapi kasus sering kaburnya warga binaan termasuk narapidana dari Lapas Kelas II B Timika yang selama ini terjadi, menjadi perhatian khusus anggota DPRD Mimika.

Kunjungan anggota Komisi A DPRD Mimika ke Lapas Timika di Kampung Naena Muktipura SPVI, Distrik Iwaka, Kamis (10/11)

TIMIKA,TimeX Menyikapi kasus sering kaburnya warga binaan termasuk narapidana dari Lapas Kelas II B Timika yang selama ini terjadi, menjadi perhatian khusus anggota DPRD Mimika.
Kunjungan anggota Komisi A DPRD Mimika ke Lapas Timika di Kampung Naena Muktipura SPVI, Distrik Iwaka, Kamis (10/11)

Hj. Peggi:Warga Binaan Kabur, Petugas Lapas Harus Diproses

TIMIKA,TimeX

Menyikapi  kasus sering kaburnya warga binaan termasuk narapidana dari Lapas Kelas II B Timika yang selama ini terjadi, menjadi perhatian khusus anggota DPRD Mimika.

Dalam agenda kunjungan anggota Komisi A DPRD Mimika ke Lapas Timika di Kampung Naena Muktipura SPVI, Distrik Iwaka, Kamis (10/11), disimpulkan bahwa sering kaburnya warga binaan   dikarenakan kondisi Lapas setempat yang tidak layak karena minim sarana dan fasilitas, juga insfrastruktur yang belum memadahi.

Ditambah dengan terbatasnya petugas Lapas yang ditempatkan tidak sebanding dengan jumlah tahanan.

“Tidak relevan lah, masa petugas sipirnya hanya 8 orang, dengan tugas bergantian dua-dua orang awasi 126 tahanan. Kondisi ini yang dimanfaatkan warga binaan untuk kabur. Kalau petugas hanya 8 orang pasti pengawasan tidak akan maksimal,” tegas Ketua Komosi A DPRD Mimika, Saleh Alhamid usai pertemuan singkat dengan pihak Lapas Timika sekaligus mengamati langsung kondisi setempat.

Dari agenda kunjungan DPRD yang dipimpinnya, Saleh Alhamid didampingi anggotanya yang lain, yakni Markus Timang, Mathius Yanengga dan Eliazer Ohee.

Kedatangan anggota DPRD Mimika Kamis kemarin disambut langusng Kalapas Kelas II B Timika, Usman,M. AMD, Kasubag TU Marthen.B. Palindan, KPLP M. Munir Kossah dan Kasie Binadik Mukadam.

Usai pertemuan tertutup membahas kondisi Lapas yang masih terbatas sarana dan prasarana serta SDM, anggota Komisi A DPRD Mimika didampingi Kalapas dan stafnya langsung melihat infrastruktur bangunan, yakni dapur yang nampak rusak parah, mengamati tiga blok hunian warga binaan, juga mengamati tembok belakang Lapas yang digunakan akses pelarian para tahanan.

“Kita kunjungan ini karena prihatin dengan operasional Lapas, karena seringnnya warga binaan kabur. Dan, rata-rata tahanan kabur adalah yang hukumannya diatas 5 tahun. Apalagi kebanyakan kasus kaburnya napi lapaspada saat hari besar keagamaan. Ini karena dua petugas Lapas dibebani menjaga dan awasi 126 tahanan,” jelas Saleh berdasar informasi dari Kalapas, Usman.

Menurut Saleh, sangat manusiawi. Kita pun kalau jalanani hukuman di Lapas dengan kondisi seperti ini pasti berpikir untuk kabur karena kondisinya tidak layak.

“Mereka yang ditahan juga warga Mimika, tentu layanan dan sarana yang diberikan harus sesuailah, karena mereka perlu dibina mentalnya akibat tindakan hukum yang dilakukan. Jangan sampai keluar dari tahanan, malah semakin berulah memciptakan kasus baru. Ini jangan dong,” harapnya.

Setelah mengamati kondisi Lapas yang memprihatinkan, anggota DPRD Mimika mengusulkan ke Pemda Mimika untuk menyikapi persoalan yang ada, agar ke depannya tidak ada lagi warga binaan yang kabur.

“Sudah pasti ini jadi perhatian pemerintah dan DPRD Mimika. Pihak Lapas harus masukan proposal kebutuhan bantuan sesuai kondisi dan prioritas di Lapas. Timika yang masyarakatnya heterogen tentu tidak luput dari aksi kriminalitas yang berujung proses hukum hingga ditahan di Lapas. Ini juga faktor menekan angka kriminalitas, yakni menciptakan layanan dan ketersediaan sarana prasarana yang layak di Lapas,” tambahnya.

Sementara itu, Kalapas Usman membenarkan bahwa petugas pengamanan di Lapas selama ini tidak sebanding dengan jumlah warga binaan yang terdiri dari 11 orang wanita dan 115 laki-laki.

“Ini faktor sering kami kebobolan adanya warga binaan yang kabur. Kalau jumlah pegawai Lapas Kelas II B Timika ada 34 orang, rinciannya  9 petugas wanita, 8 petugas penjagaan atau sipir.

Dari 8 petugas ini dibagi empat regu, masing-masing regu 2 orang. Ini yang tidak sebanding,”kata Usman dihadapan keempat wakil rakyat.

Dengan adanya kunjungan wakil rakyat, Usman meminta agar difasilitasi kepada pemerintah daerah agar memenuhi kekurangan di Lapas, terutama petugas pengamanan.

Ia menambahkan, usulan ke Bupati Mimika terkait rekrutmen tenaga honor dari Sat Pol PP untuk membantu pengamanan di Lapas sudah pernah diusulkan sejak tahun 2015 lalu, namun dari pembicaraan perwakilan Kanwil Kemenkum HAM Papua dengan Bupati Mimika waktu itu belum ditindaklanjuti.

“Kami juga menunggu dari Kanwil untuk penambahan personil, tapi sampai selama ini belum, jadi kita bertahan dan maksimalkan petugas yang ada,” paparnya.

Demikian pula katanya, pihak kepolisian setempat pernah membantu pengamanan, hanya tidak berlangsung lama karena terbentur anggaran pengamanan,” tandasnya.

Petugas Lapas Harus Diproses

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI, Hj. Peggi Patrisia Pattipi menegaskan, dengan maraknya kasus warga binaan kabur dari Lapas Timika, ini jadi perseden buruk terhadapa kinerja petugas Lapa setempat.

Untuk itu, setiap adany persoalan warga binaan kabur, pihak Lapas Timika harus bersikap tegas terhadap petugas jaga yang bertuga kala itu.

“mau itu napi kabur karena indikasi adanya spekaluasi kerjasama dengan pegawai lapas atau niat pribadi para tahanan, maka petugasnya harus diproses. Ini jadi sanksi tugas agar ke depannya lebih maksimal.

Apalagi dengan adanya dugaan suap dari napi ke petugas Lapas agar bisa bebas, ini tidak dapat ditolelir.

“Selama petugasnya tidak diberik sanksi tegas, kasus kaburnya warga binaan dari lapas pasti akan terus terjadi. Apalagi dengan jumlah petugas yang sangat minim, ini akan memudahkan para napi kabur.

Belum lagi narapidana tidak pernah diberi bimbingan ataupun pelatihan, jelas ini tidak merubah mental mereka,” papar politisi PKB dapil Papua ini.

Sudah tidak ada kompromi, saatnya Lapas Timika harus berbenah untuk menghindari kaburnya tahanan.

“Karena kalau napi kabur tentu jadi ancaman warga masyarakat, dimana warga akan merasa tidak nyaman . jadi pelayan dan sarana-prasarana serta pola pembinaan mental, baik jasmani juga rohani para tahanan harus dilakukan maksimal,”  tukasnya. (a15/9)

Tags: DPRD Nilai Kondisi LapasLapas TimikaTidak Layak
Previous Post

DPRD Usulkan Revisi Perda Sumber Pendapatan Daerah

Next Post

UMK Mimika 2017 Rp3,09 Juta

TimeX Red

TimeX Red

Next Post
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika resmi mengumumkan upah minimum kabupaten (UMK) tahun 2017 sebesar Rp3.098.538.

UMK Mimika 2017 Rp3,09 Juta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Timika eXpress

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In