
DILANTIK – Pengurus FKUB Periode 2019-2023 dilantik di Hotel Grand Mozza, Kamis (24/1). Tampak suasana pelantikan yang dihadiri oleh sejumlah undangan.
Pengurus FKUB Mimika Dilantik
TIMIKA,TimeX
Pengurus Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika periode 2019-2023 resmi dilantik oleh Bupati Mimika yang diwakili oleh Demianus Katiop Asisten I Setda Mimika di Hotel Grand Mozza, Kamis (24/1).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kabag Ops Polres Mimika, Perwakilan Kejaksaan Negeri Mimika, Perwakilan TNI, Kasatpol PP Mimika serta seluruh tamu undangan.
Pelantikan dan pengukuhan pengurus FKUB Kabupaten Mimika ini mengusung tema ‘Meningkatkan toleransi antara umat beragama demi terwujudnya Kabupaten Mimika yang aman, damai dan sejahtera’.
Pengurus FKUB ini dilantik sesuai SK Bupati Nomor 300 Tahun 2018 tentang pembentukan FKUB dan dewan penasehat FKUB periode 2019-2023. Ketua Ignatius Robert Adii, Pendeta DE Salima sebagai Wakil Ketua I, Mutholib Elwahan sebagai Wakil Ketua II, H Abdul, Pendeta Jefry Hutagalung sebagai Sekretaris, Syarif Locoro sebagai Wakil Sekretaris, I Made Sudiarta sebagai Bendahara, Pendeta Lewi Sawor sebagai Ketua Bidang Advokasi dan Investigasi, Sutanto sebagai Ketua Bidang Sosialisasi dan Program, Pendeta Septinus Wanma sebagai Ketua Bidang Pembinaan Iman dan Spiritual dan Pendeta Alfons Joshua Nussy sebagai Ketua Bidang Kajian dan Kelayakan Pembangunan Rumah Ibadah.
Ignatius Adii dalam sambutan merasa sangat terharu dengan prosesi pelantikan kali ini. Yang mana dirinya telah menjabat sebagai ketua FKUB Mimika selama delapan tahun.
Ia menguraikan dari delapan tahun menjabat pada tiga tahun pertama diri menjadi pengganti antar waktu (PAW). Sedangkan lima tahun berikutnya pada Desember 2018 lalu dirinya resmi dilantik.
“Seharusnya ada pimpinan yang baru namun saya kembali menjadi Ketua FKUB, tentunya hal ini sebagai tanggung jawab atas dorongan dan support yang harus diterima. Ini adalah amanat yang harus dijalankan,” katanya.
Diakuinya, FKUB ada karena pemerintah melihat peranan agama sangat berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat. Selama delapan tahun bekerja ini tentunya ada hal yang pihaknya lakukan.
“Kami pernah mengirimkan relawan dalam pengamanan setiap kegiatan keagamaan, memberikan rekomendasi kepada panitia pembangunan rumah ibadah yang diajukan ke FKUB melalui kelayakan, mensosialisasikan aturan, baik secara langsung maupun tidak dengan bekerjasama melalui instansi lainnya. Serta yang paling besar adalah suksesnya Pilkada Tahun 2018 lalu dengan doa bersama,” terangnya.
Menurutnya dengan terlaksananya Pilkada tahun 2018 bukan hanya dari FKUB akan tetapi itu berkat kerja sama semuanya.
Ia juga menyebutkan ada beberapa program utama yang harus menjadi fokus yaitu menyangkut minuman keras (miras). Hal ini dikarenakan, minuman keras ini membawa dampak yang luar biasa bagi keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Tentunya kita akan menyampaikan pesan moral dari berbagai tempat ibadah dan kami akan terus menyampaikan dan menyerukan untuk berhenti mengkonsumsi miras dan narkoba. Karena hal itu membawa dampak negatif bagi generasi bangsa,” jelasnya.
Oleh karena itu, dukungan dan kerja sama yang sudah terbentuk harus lebih ditingkatkan kembali sehingga apa yang menjadi visi dan misi bersama dapat terlaksana dengan baik. Dan tidak kalah penting adalah mensukseskan Pemilu 2019 mendatang.
“Tentunya kita harus menggiatkan doa bersama lagi sehingga pelaksanaan Pileg dan Pemilu 2019 dapat terlaksana dengan baik hingga sampai hari H,” tuturnya.
Sementara Demianus Katiop mewakili pemerintah mengatakan adanya perbedaan agama dan kepercayaan memang sering menjadi salah satu pemicu pemecah kesatuan yang dilakukan oleh kelompok tertentu. Namun, hal ini tidak boleh terjadi. Karena semua pihak harus menolak hal tersebut.
“Sejauh ini kita telah bersama sama, bahu membahu membangun Kota Timika menjadi kota yang aman dan damai. Untuk itu, dibutuhkan peran FKUB untuk meminimalisir terjadinya konflik di masyarakat. Dengan pelantikan ini, kami berharap FKUB mampu bekerja sesuai tupoksi dengan terus menjaga toleransi umat beragama di Kabupaten Mimika,” jelasnya.
Selain itu ia mengajak marilah semuanya mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2019 sehingga pemikiran orang lain tentang Timika yang dianggap daerah rawan adalah salah.
“Saya mengajak semua pihak untuk bersama- sama bekerja sama membangun Timika menjadi lebih baik lagi, dan pelaksanaan Pemilu dapat berjalan aman seperti Pilkada tahun lalu,” pungkasnya. (aro)