Sampah yang Menumpuk Mulai Diangkut

TIMIKA,TimeX
Sebanyak 136 petugas kebersihan kini kembali bekerja setelah gaji mereka yang sempat tertahan hampir sebulan (bukan dua sampai empat bulan) dibayarkan, pada Senin (23/10) sekitar pukul 12.00 WIT.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Tata Kota (Distako) Kabupaten Mimika, Hengky Selitubun saat ditemui Timika eXpress di lapangan eks pasar swadaya, Senin (23/10), membenarkan bahwa sampah menumpuk dan berserakan di Kota Timika beberapa hari belakangan ini akibat aksi mogok kerja 136 petugas kebersihan lantaran belum menerima gaji bulan ini.
“Intinya kalau dapur tidak berasap bagaimana kita mau kerja? Tapi hari ini (kemarin-Red) jam 12 siang gaji mereka sudah masuk ke rekening masing-masing. Dan, setelah diinformasikan serta adanya kepastian, mereka pun kembali bekerja mengangkut sampah-sampah yang sudah menumpuk dan berserakan beberapa hari,” jelasnya.
Hanya saja, dari pengamatan lapangan Timika eXpress, tumpukan sampah yang dibuang warga di beberapa ruas jalan utama, belum smeuanya diangkut.
“Kita pastikan besok (hari ini-Red) semuanya sudah terangkut. kita akan kerahkan seluruh mobil dan sepeda motor sampah yang ada,” tambanhnya.
Terkait keterlambatan pembayaran honorarium petugas kebersihan, lanjut Hengky, kesalahan juga ada pada Bagian Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) yang disinyalir terlambat memproses gaji ratusan petugas sampah, hingga adanya mogok kerja.
“Harapan kami, jangan cuma anggaran proyek-proyek besar yang didahulukan sehingga gaji petugas kebersihan dinomorduakan. Buktinya, petugas baru mogok dua hari kerja saja, kota sudah dipenuhi sampah. Bagaimana kalau petugas sampai mogok satu bulan?” serunya.
Harapan kami agar ke depannya ada koordinasi baik sehingga jangan sampai terjadi lagi.
Hengky menambahkan, untuk mengangkut 600 ton sampah perhari, Distako mengerahkan armada pengangkut sampah, sebanyak 15 truk, 10 unit sepeda motor sampah dan dua unit ambrol.
selain itu, diimbau kepada warga Timika agar tertib dalam membuang sampah.
Pasalnya, Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang berada ditengah-tengah kota masih jarang dimanfaatkan warga, karena lebih memilih meletakkan sampah dipinggir-pinggir jalan.
“Ini yang buat petugas sampah sedikit kewalahan. Coba kalau warga langsung buang ke TPS, petugas datang langsung angkut, tidak lagi memungut satu persatu dari pinggir jalan,” katanya.
Secara terpisah Ketua DPRD Kabupaten Mimika, Elminus Mom kepada Timika eXpress, Senin kemarin, mengusulkan kepada pihak Distako sebaiknya menyiapkan bak-bak penampung sampah lokasi pemukiman untuk memudahkan mudah membuang sampah, serta pengaturan waktu pembuangan sampah. “Masalah sampah adalah tanggungjawab kita semua, karena setiap orang menjadi penghasil sampah. Marilah kita tertib dalam membuang sampah demi kebersihan dan keindahan kota kita,” serunya. (zuk)