TIMIKA,TimeX
Hj Peggy Patricia Pattipi anggota DPR RI Komisi VII secara simbolis serahkan delapan fasilitas sumur bor air bersih kepada tiga kabupaten di Papua dan Papua Barat di halaman Masjid Al Ma’rifat Distrik Mimika Timur pada Minggu (10/3). Tiga kabupaten penerima manfaat ini adalah Pemerintah Kabupaten Mimika, Kabupaten Asmat dan Kabupaten Merauke.

KOMPAK – Hj Peggy Patricia Pattipi anggota DPR RI Komisi VII terlihat kompak foto bersama Cherly Lumenta Staf Ahli Bidang ESDM dan Kemasyarakatan Setda Mimika, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Mineral dan Batubara Yuni Rusdinar, Elisa Kambu Bupati Asmat, Sunarjo Asisten II Setda Kabupaten Merauke, Kepala Seksi Sumber Daya Geologi Dinas ESDM Provinsi Papua Iwan Ayer Ayomi dan Kepala Distrik Mimika Timur Marike Warinussy, Minggu (10/3).
Seperti disaksikan Timika eXpress sebelum mulai acara setibanya rombongan di pintu masuk halaman masjid, Cherly Lumenta Staf Ahli Bidang ESDM dan Kemasyarakatan Setda Mimika dan Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Mineral dan Batubara Yuni Rusdinar menggunting pita secara bersama-sama.
Turut hadir Elisa Kambu Bupati Asmat, Sunarjo Asisten II Setda Kabupaten Merauke, Kepala Seksi Sumber Daya Geologi Dinas ESDM Provinsi Papua Iwan Ayer Ayomi dan Kepala Distrik Mimika Timur Marike Warinussy.
Peggy dalam sambutan menjelaskan sumur bor ini bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bidang Badan Geologi Tahun 2018. Jatah untuk Kabupaten Mimika ada tiga sumur bor. Tempat sumur bor ada di Distrik Mimika Timur, Kelurahan Kebun Siri di Distrik Mimika Baru dan di Nawaripi wilayah Distrik Wania. Kabupaten Asmat terdapat dua sumur bor dan Kabupaten Merauke tiga sumur bor.
Masing-masing sumur bor ini ujar Peggy memiliki kedalaman sekitar 100 meter dari permukaan tanah sehingga airnya itu jernih memang layak diminum.
Selama ini katanya Kabupaten Mimika selalu mengalami krisis air bersih. Air sumur warga juga keruh dan berwarna kuning sehingga tidak layak untuk dikonsumsi hanya memenuhi kebuthan MCK.
“Air ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Tentu saya berharap dari sumur bor yang ada ini nantinya dapat dialiri hingga di rumah-rumah warga, agar masyarakat tidak kesulitan lagi mencari air bersih,” harapnya.
Kesempatan itu anggota DPR RI dua periode ini memastikan dirinya bakal berus berjuang mengusulkan ke pemerintah pusat melalui Menteri ESDM, agar program sumur bor ini terus berlanjut. Karena masih banyak wilayah di Papua membutuhkan air bersih melalui program sumur bor atas uluran tangan pemerintah. Paling dibutuhkan perhatian terutama masyarakat di wilayah Asmat dan juga Merauke.
Sementara Marike Warinussy Kepala Distrik Mimika Timur dalam sambutan bahwa masyarakat Distrik Mimika Timur sangat membutuhkan sekali air bersih. Ia berharap kedepan masih ada lagi program sumur bor di wilayahnya.
“Saya minta tidak hanya satu sumur bor saja di sini. Kalau bisa tambah empat sumur lagi, karena wilayah distriknya cukup luas. Dan memang air ini menjadi sumber utama warga,” katanya.
Kemudian Yuni Rusdinar Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Mineral dan Batubara menjelaskan sumur bor ini merupakan program dari Badan Geologi Kementerian ESDM pada tahun 2018. Program ini didukung oleh DPR RI Komisi VII yang pro terhadap kesejahteraan masyarakat, yaitu pengentasan daerah sulit air bersih melalui pengeboran air tanah dalam, sumur bor yang kedalamannya kurang lebih mencapai 100-102 meter. Kisaran debit air 1,8 liter/detik sampai 2,9 liter/detik, dengan konstruksi pipa besih galvanis berdiameter 6 inci.
Sumur bor ini dilengkapi genset kapasitas 10 hingga 12 KVA, pompa selam (submersible) 3PK serta rumah genset, rumah popa dan bak penampung air berkapasitas 5000 liter dengan debit air rata-rata 2,3 liter/detik.
Sumur bor yang ada ini mampu melayani hingga 3.312 jiwa penduduk.
Ia mengatakan program penyedia air bersih sudah dimulai sejak awal tahun 2000-an. Terhitung sejak 2005-2018 sudah 2.288 unit sumur bor sudah dibuat untuk masyarakat. Dan 6,6 juta jiwa warga yang tersebar dari Sabang sampai Merauke sudah merasakan manfaat sumur bor tersebut.
Ia menambahkan pemerintah pusat tahun 2018 telah berhasil bangun 53 unit sumur bor di Provinsi Papua, dengan kapasitas air mencapai 3,34 juta meter kubik, dan dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk 154.760 jiwa penduduk. (a30)