
IMLEK-Ketua HPKT Rusli Gunawan bersama sejumlah warga Tingohoa hadir dalam perayaan Imlek di Ball Room Sekolah Kalam Kudus Timika, Jumat (16/1).
TIMIKA,TimeX
Perayaan Imlek tahun ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena hanya dirayakan secara internal di Ball Room Sekolah Kalam Kudus Timika dan tidak ada safari Imlek.
“Tahun ini kami tidak lakukan safari dan perayaan lebih sederhana, internal saja,” ungkap Ketua Himpunan Peduli Kasih Tionghoa (HPKT) Rusli Gunawan saat ditemui Timika eXpress saat perayaan Imlek, Jumat (16/2).
Ia menjelaskan tema tahun baru Cina 2569 yang diusung HKPT yakni bakti pada orang tua dan peduli pada sesama menuju kebersamaan. Tema tersebut diusung sesuai sio anjing tanah. “Anjing berarti sabar dan tanah melambangkan tempat berpijak atau alam,” tuturnya.
Gunawan mengatakan tema Imlek tersebut bersifat pribadi, menonjolkan soal kebersamaan dan kekeluargaan terhadap warga Tionghoa.
Momen Imlek kali ini, lanjut dia lebih menekankan rasa kebersamaan, dan unsur kekeluargaan karena selama ini kurang ada rasa kebersamaan antara warga Tionghoa di Timika padahal hanya 88 KK.
“Saya ingin kami punya rasa kebersamaan dan unsur kekeluargaan. Supaya kita semua bisa sama-sama mengambil bagian dalam kegiatan HPKT seperti donor darah dan kunjungan di panti asuhan dan kegiatan sosial lainnya. Selama ini dalam pelaksanaan kegiatan sosial hanya orang-orang yang sama saja,” ujar Gunawan.
Gunawan menambahkan HPKT dibentuk untuk bisa menjalin kerja sama dengan instansi-instansi pemerintah dan ormas-ormas yang terdaftar di Badan Kesbangpol Kabupaten Mimika.
HPKT juga memiliki program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Sebagian program sudah dilaksanakan seperti kegiatan sosialisasi dan menyiapkan tanah pemakaman bagi warga Tionghoa di SP 1.
Program berikutnya yang menjadi target pelaksaan yakni memilki Sekretariat HPKT.
“Mudah-mudahan setelah nanti memiliki sekretariat warga Tionghoa semakin bersatu untuk menyukseskan program-program HPKT ke depan,” harapnya. (a30)