
Apkasi Otonom Expo 2017 di JCC Senayan
TIMIKA, TimeX
Salah satu investor asal Negara Jepang, Mrs. Michihiro Mitamura mengaku, sangat tertarik dengan jenis ikan kakap merah dari Timika. Bahkan, investor asal Negeri Sakura ini menyatakan diri untuk segera menanamkan investasi di sektor perikanan di Kabupaten Mimika.
Pernyataan spontan ini dilontarkan Michihiro Mitamura saat berkunjung ke stan Kabupaten Mimika pada kegiatan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonom Expo 2017 di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu (19/7).
Mrs. Michihiro Mitamura selaku investor dari perusahaan J.I Trading yang bergerak di bidang pengalengan ikan ini tertarik, setelah melihat hasil tangkapan ikan kakap merah dari Timika yang dipamerkan pada even nasional yang diikuti 416 kabupaten/kota anggota Apkasi di Jakarta ini.
Sebagai kelanjutannya, Kamis (20/7) kemarin, Michihiro kembali menggelar pertemuan dengan Pemda Mimika di stan pameran Apkasi Otonom Expo 2017 milik Kabupaten Mimika.
Pada pertemuan itu, Michihiro didampingi langsung Country Manager of Indonesia dari perusahaan J.I. Trading Co.Ltd, Afandy Muhammad sebagai alih bahasa.
Mewakili Pemda Mimika, diantaranya Kepala Dinas Koperasi dan Ekonomi Kreatif (Diskop dan Ekkraf) Mimika, Cherly Lumenta, Kadis Kelautan dan Perikanan (DKP), Lince Siwabessy, Kepala Dinas Pertanian (Kadistan), Yohana Paliling dan Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Mimika, Yosefin Sampelino.
Pembicaraan kurang lebih satu jam ini membahas seputar potensi perikanan laut Timika, termasuk kesiapan Pemda Mimika menjalin kerjasama dengan investor dari perusahaan pengalengan ikan tersebut.
Michihiro mengatakan, ikan kakap putih menjadi incaran pihaknya karena produksi dari hasil tangkapan laut tersebut dijadikan produk makanan dengan nama ‘surimi’ yang diekspor ke sejumlah negara, yakni China, Korea dan Vietnam.
Tidak hanya potensi laut, Michihiro melalui alih bahasanya juga mempertanyakan kesiapan sumber daya, mulai dari jumlah nelayan lokal, jenis ikan tangkapan, data produksi ikan pertahun, hingga faktor geografis termasuk spesifikasi peralatan tangkap ikan yang digunakan.
“Saya rencana balik ke Jepang, nanti saya kontak dan pastikan waktu berkunjung ke Timika untuk lihat langsung potensi hasil laut,” ungkap Michihiro.
Kadiskop dan Ekkraf Mimika, Cherly Lumenta saat itu menjelaskan, bahwa ikan kakap merah sangat potensial di laut Mimika.
Dari hasil tangkapan nelayan lokal, ikan kakap termasuk dari berbagai jenis hasil laut yang ditampung badan usaha Koperasi Peran Serta Masyarakat (Kopermas) bentukan Pemda Mimika dari program ‘Gerbang Emas’.
Mantan Kadispenda Mimika itu menambahkan, Pemda Mimika melalui SKPD terkait akan menyambut baik investasi di sektor perikanan bisa terwujud.
Sebab dengan dibangunnya infrastruktur sarana-prasarana Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) di Pomako, apa yang diharapkan pihak investor dari kerjasama di sektor perikanan pasti disanggupi.
“Kita optimis karena memang kita punya hasil laut potensial, apalagi investornya sudah tertarik. Tinggal investornya datang lihat untuk kelanjutannya,” tandas Cherly.
Sementara itu, Kepala DKP, Lince Siwabessy menjelaskan bahwa geografis laut Mimika memiliki kedalaman sedang.
Meski demikian potensi hasil laut, khususnya ikan jenis kakap putih sangat potensial.
“Saya pastikan kalau ada investor yang mau kerjasama kita siap dan jamin itu,”katanya.
Dijelaskan pula, produksi hasil laut dari 251.600 hektare perairan laut Mimika melalui pelabuhan Pomako, untuk komoditas hasil laut mencapai 237.250 ton per tahun.
Jumlah tersebut dirinci lagi, untuk komoditi ikan kakap mencapai 25.550 ton pert tahun, sedangkan Ikan Kuro (mulut tikus) 36.500 ton per tahun. Kemudian Ikan kuwe (bubara) sebanyak 18.250 ton per tahun, dan jenis ikan lainnya mencapai 127.750 ton per tahun.
Selain ikan, ada pula udang dan kepiting dengan kualitas super sangat potensi di perairan laut Timika. Untuk komoditi udang produksi pertahunnya mencapai 18.250 ton per tahun.
“Kalau karaka (kepiting) tiap tahun mencapai 10.950 ton,” jelasnya.
Dari pertemuan tersebut, lanjut Lince, ini menunjukan bahwa Kabupaten Mimika termasuk salah satu dari 15 wilayah sentra pengembangan kelautan dan perikanan terpadu yang akan dibangun di seluruh wilayah Indonesia.
“Jadi kalau ada investor yang tertarik tidak perlu ragu dengan potensi laut, khususnya sektor perikanan Timika.
Untuk terus mendorong agar potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar di Mimika dapat dikelola maksimal, perlunya kerjasama semua stakeholder terkait guna meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat setempat serta menopang pendapatan asli daerah,” tandasnya. (vis)