TIMIKA,TimeX
Pemberian vaksin imunisasi Mealess Rubella (MR) di Kabupaten Mimika hingga hari terakhir, Rabu (31/10) tidak mencapai target.
Sejak pencanangan 7 Agustus lalu, menyusul perpanjangan waktu hingga 31 Oktober 2018 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika hanya mampu mencapai target 66,91 persen dari target 55.479 anak usai 9 bulan sampai 15 tahun.
Tentu capaian ini belum memuaskan, dikarenakan target nasional adalah 95 persen.
Sementara di tanah Amungsa pemberian imunisasi MR baru menyasar 37.119 anak, atau masih tersisa 18.360 anak yang belum diimunisasi MR.
Pasalnya, sesuai dengan program pusat kampanye imunisasi ini harus berakhir di bulan September lalu sejak pencanangannya pada Agustus, namung mengingat capaiannya masih rendah hingga akhirnya diperpanjang sampai 31 Oktober 2018.
Kemenkes juga menargetkan minimal 95 persen anak diberikan imunisasi MR di semua daerah kabupaten/kota.
Usman La Alimuda, Kepala Seksi Imunisasi pada Dinkes Mimika saat dikonfimasi Timika eXpress, Rabu (31/10) mengatakan, meski tidak mencapai target namun usaha yang dilakukan sudah maksimal.
Hanya saja faktor minimnya antusias masyarakat melakukan vaksi MR lantaran termakan isu halal haram.
Adapun capaian imunisasi MR di Mimika dari 23 Puskesmas di 18 distrik, termasuk di RSUD dan Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) yang ditandai warna hijau, artinya mencapai target diatas 95 persen.
Sedangkan tanda warna kuning cakupannya kurang dari 50-95 persen dan berwarna merah kurang dari 50 persen.
“Dari 23 puskesmas di Mimika ada lima puskesmas yang cakupannya sangat rendah atau berada pada posisi merah karena hanya mencapai 60-an persen. Sayangnya, dua dari lima puskesmas yang cakupannya rendah adalah Puskesmas di wilayah Kota Timika.
Sedangkan cakupan diatas 70-an persen ada 9 Puskesmas, dan 9 Puskesmas mencapai target.
Sambung Usman, lima puskesmas yang cakupannya rendah, yaitu Puskesmas Timika, Timika Jaya, Kwamki, Alama dan Puskesmas Hoya.
“Puskesmas Timika dari target 19.605 anak hanya dicapai 7.597 anak atau 38,8 persen. Timika Jaya target 4.754 anak hanya 3.098 anak atau 65,2 persen. Puskesmas Kwamki dari target 1.909 hanya 1.044 anak atau 54,7 persen.
Sedangkan Puskesmas Alama dari target 472 anak hanya dicapai 34 anak atau sekitar 7,2 persen, dan Puskesmas Hoya dari target 337 anak hanya dicapai 90 anak atau 26,7 persen,” teranganya.
Adapun 9 Puskesmas di zona kuning, yakni Puskesmas Agimuga dari target 255 anak hanya mencapai 216 anak atau setara 84,7 persen.
Mapurujaya dari target 1.984 anak hanya 1.761 anak atau 88,8 persen.
Sedangkan Jita dari target 420 anak hanya 471 anak atau 112,2 persen.
Begitu pula Puskesmas Wania dari target 4.394 anak hanya 3.452 atau 78,6 persen.
Puskesmas Pasar Sentral target 9.263 dicapai 6.841 atau 73,9 persen, Bhintuka target 1.819 dicapai 1.634 atau 89,8 persen, Jile Ale target 2.741 dicapai 2.243 atau 81,8 persen.
Sementara Puskesmas Amar target 641 dicapai 537 anak atau 83,8 persen dan Puskesmas Tsinga target 340 anak dicapai 264 atau 77,6 persen.
Selanjutnya, Puskesmas dengan capaian zona hijau, meliputi Puskesmas Kokonao dari target 659 anak dicapai 673 atau 102,1 persen.
Puskesmas Potowayburu target 549 anak dicapai 547 atau 99,6 persen.
Jila, dari target 335 anak dicapai 293 atau 87,5 persen, dan Atuka dari 918 yang ditargetkan dicapai 922 atau 100,4 persen.
Lainnya, Puskesmas Ayuka, dari target 412 dicapai 922 atau 122,9 persen.
Puskesmas Wakia target 671 dicapai 721 atau 107,5 persen.
Limau Asri target 1.916 dicapai 1.834 atau 95,7 persen.
Manasari target 751 dicapai 717 atau 95,5 persen dan Puskesmas Aroanop dari target 334 anak dicapai 436 anak atau 130,5 persen.
Lebih lanjut kata Usman, memang target yang diberikan meski adanya perpanjangan waktu belum dicapai.
Namun, petugas di 23 Puskesmas, termasuk RSUD dan RSMM akan terus memberikan imunisasi MR termasuk Polio (Campka) agar anak-anak terbebas dari kecacatan dan kematian.
“Kita harus pastikan bukan program yang kita jalankan lagi ataupun cakupan sesuai target Kemenkes, tetapi bagaimana anak-anak kita mendapatkan imunisasi untuk mengeliminasi penyakit campak dan polio,” kata Usman.
Untuk memastikan 18.360 anak di Mimika mencapat vaksin imunisasi MR, petugas kesehatan tetap mubail hingga ke SMP Negeri 6, SMP Sentra Pemerintahan, TK, SD dan SMP Hidayatullah dan DDI.
Dari sejumlah civitas pendidikan yang disasar, belum semua anak mendapat imunisasi lantaran masih adanya penolakan.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan pendekatan dengan memberikan pemahaman, baik kepada orang tua maupun guru.
“Kalau kita lihat di wilayah pesisir rata-rata sudah mencapai target, sementara di pegunungan tetap kita upayakan karena kendalanya adalah faktor eksternal transportasi. Sementara di Puskesmas pedalaman petugas tetap jalan dengan memanfaatkan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK),” tandasnya. (san)