
MENIUP LILIN – Anak, cucu dan cicit dari Pekabar Injil di Tanah Papua meniup lilin HUT PI ke-164 di Tanah Papua, Selasa (5/2).



MENIUP LILIN – Anak, cucu dan cicit dari Pekabar Injil di Tanah Papua meniup lilin HUT PI ke-164 di Tanah Papua, Selasa (5/2).
TIMIKA,TimeX
Jemaat GKI Pniel merayakan ibadah syukur Hari Ulang Tahun (HUT) Pekabaran Injil ke-164 di Tanah Papua dalam bentuk Kebaktian Penyegaran Rohani (KPR), Selasa (5/2). Ibadah syukur mengenang kembali kisah Injil masuk Papua pertama kali di Pulau Mansinam, Teluk Doreri di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat pada 5 Februari 1885 lalu, oleh misionaris asal Belanda dan Jerman yakni Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler berlangsung di gereja tersebut di Jalan C Heatubun dipimpin oleh Pdt. Olga Jolanda Sopaheluwakan.
Tema pada HUT kali ini “Segala kuasa ada padaKu, pergilah jadikan segala bangsa muridKu” Mat: 28:18-20. Sub tema ‘Melalui HUT PI ke 146 kita tingkatkan pendidikan dan pembinaan jemaat sebagai bagian integral dari misi GKI di Tanah Papua’.
Pada momen ini jemaat juga mengingat kembali “In Gottes Namen Bettraten Wir Das Land” merupakan pernyataan iman sekaligus doa pertama kali diucapkan oleh Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler saat pertama kali menjejakan kaki di wilayah Mansinam. Kalimat tersebut mengandung makna “Dengan Nama Tuhan Kami Menginjak Tanah Ini”.
Dalam ibadah ini turut dimeriahkan dengan berbagai acara seperti tari-tarian adat, vocal grup, paduan suara dan puji-pujian.
Wakil Ketua PHMJ Pnt. George Deda dalam sambutan mengharapkan tema dan sub tema HUT PI ini bukan hanya sekedar slogan biasa, tetapi harus benar-benar menjadi landasan daripada misi gereja kedepan. Berbagai suku dan bahasa berbeda boleh berkumpul bersama di tengah GKI di Tanah Papua khususnya di tengah-tengah Jemaat GKI Pniel Jalan Baru Timika.
Deda menyadari inilah buah dan hasil daripada Injil itu sendiri.
“Atas nama GKI di Tanah Papua kami menyampaikan apresiasi dan banyak terima kasih kepada bapak/ibu dan saudara-saudari yang datang dari luar Papua dan bersama-sama dengan kami yang ada di Papua ini untuk terus mewartakan Injil itu di tengah-tengah dunia ini dalam GKI di Tanah Papua,” kata Deda.
“Gereja ini kitorang semua punya! Kitorang semua punya tanggung jawab yang sama untuk menjaga dan membangun gereja ini. Kitorang semua punya tanggung jawab untuk mewartakan Injil kebenaran Allah itu sendiri di Tanah Papua ini,” jelasnya.
Deda yang juga anggota DPRD Mimika mengajak jemaat yang hadir bahwa tidak boleh ada pikiran atau perasaan bahwa itu orang Papua punya.
“Atau ada pikiran bahwa kami yang bukan Papua ini hanya numpang saja di gereja ini. Ini pikiran yang tidak benar dan keliru. Gereja ini milik semua orang yang percaya akan Injil Allah dan yang mau bekerja dan mewartakan Injil Allah itu sendiri,” katanya.
Patut diketahui berkenaan dengan memeriahkan momen sejarah riligi ini selain merayakan ibadah syukur, Jemaat GKI Pniel juga mengisi dengan kegitan-kegiatan diawali Seminar Sejarah di Tanah Papua pada Minggu (3/2), karnaval HUT PI ke 164, Senin (4/2) dan puncaknya pada Selasa (5/2) dilaksanakan ibadah syukur dalam bentuk KPR.
Pdt Olga J Sopaheluwakan dalam sambutan saat seminar sejarah Pekabaran Injil berharap kegiatan ini mempunyai nilai positif bagi jemaat sekalian dalam menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah masuknya Injil di Tanah Papua.
Menurutnya Tuhan melalui kedua hambanya berkarya untuk mengabarkan injil atau kabar keselamatan itu sehingga semakin banyak orang percaya Kristus Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat.
Karnaval
Sementara karnaval pelaksanaannya bersama seluruh Gereja Kristen Injili di Papua di Kabupaten Mimika. Pesertanya mengenakan pakaian adatnya masing-masing sesuai sukunya. Setiba di halaman Graha Eme Neme Yauware setiap peserta menampilkan seni budayanya. Karnawal dimulai pukul 10.30 WIT ini mengambil titik star dari Kantor Klasis Mimika Ebenhaezer Jalan Ahmad Yani melewati Trikora, Yos Sodarso, Belibis dan finish Graha Eme Neme Yaware.
Wakil Ketua GKI Klasis Mimika Pdt Yance Momber mengungkapkan pawai karnaval bersama memperingati HUT Pekabaran Injil masuk tahun 1855 atau ke-164 tahun silam di Pulau Mansinam ini melibatkan 30 jemaat, 2 pos pelayanan dan 2 bakal jemaat yang berada di lingkup GKI Klasis Mimika.
Ia menjelaskan dalam karnaval tersebut peserta mengenakan busana adat Papua dan perahu ingin mengisahkan perjalanan Ottow dan Geisler yang akhirnya berlabuh di Pulau Mansinam sebagai awal masuknya Injil di tanah Papua.
Bersamaan rangkaian perayaan ini lanjutnya, GKI Klasis Mimika melaunching website sebagai wadah informasi bagi warga jemaat. (a32/tim)