TIMIKA,TimeX
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat lokal dinaikan menjadi dua persen. Permintaan kenaikan dana kemitraan sebesar satu persen sebelumnya yang dikelola oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK) dari nilai produksi selama ini Rp1,6 triliun menjadi Rp3,2 triliun atau 2 persen, agar bisa dikontribusikan untuk seluruh masyarakat di tanah Papua.

Foto: Dok./TimeX
Ignasius Jonan
“Kalau bisa dana pengembangan masyarakat tidak satu persen, tapi dua persen,” pinta Jonan dalam sambutannya saat meresmikan sembilan fasilitas pemberdayaan masyarakat yang dibangun LPMAK dan PTFI di Sekolah Pola Asrama Taruna Papua, Kamis (2/5).
Menurut mantan Menteri Perhubungan ini bahwa, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo semua kegiatan usaha pertambangan khusus atau Minyak dan Gas (Migas), harus bisa memberdayakan dan usahanya mensejahterakan masyarakat secara langsung.
“Dari pesan Presiden, saya minta wakil bupati tolong sampaikan kepada gubernur,” katanya.
Jonan dalam kunjungannya mengapresiasai program sosial kemasyarakatan yang dikelola Freeport bersama mitranya sudah bagus, seperti membangun sekolah, rumah sakit dan program pengembangan ekonomi.
“Sekolah Asrama Taruan Papua ini sangat bagus pak, kalau dibandingkan dengan sekolah saya smp dan sma dulu ini jauh lebih bagus. Ini yang diharapkan agar ada perundingan antara Inalum dan Freeport apakah nanti devidennya diatur atau tetap dengan sistem yang sama. Ini supaya program divestasi berjalan seiring dengan dana kemitraan,” tuturnya.
Pasalnya, sebelum adanya divestasi, perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia ini sepenuhya dikuasai Freeport.
Kini pemerintah telah mengambilalih 51,23 persen menjadi hak anak bangsa, untuk itu pembagunan di Papua harus lebih berkembang dan maju.
“Harapan kami pengelolaan saham oleh negara bisa meningkatkan dan mensejahterakan masyarakat secara langsung,” tandasnya. (epy/ozy)