
FOTO BERSAMA – Kepala Kampung Karya Kencana, Baris Kogoya (tengah) dan Bendahara Kampung, Rakam Suntoro (kedua dari kiri) foto bersama aparat kampong di Balai Kampung Karya Kencana, Kamis (16/11).
TIMIKA,TimeX
Kampung Karya Kencana yang ada di wilayah Distrik Kuala Kencana mengelola dana bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sebesar Rp1,365.203.152.
Hal ini diungkapkan Kepala Kampung Karya Kencana melalui Bendahara Kampung, Rakam Suntoro saat ditemui Timika eXpress di ruang kerjanya, Jumat (16/11).
Ia merincikan jumlah dana tersebut terdiri dari Dana Desa (DD) tahap I sebesar Rp752.960.162, Alokasi Dana Desa (ADD) Rp.512.243.000 dan dana stimulan atau dana OMBAS sebesar Rp100.000.000.
DD tahap pertama, lanjut dia realisasinya sudah 100 persen untuk kegiatan fisik dan non fisik.
Kegiata fisik yang dimaksud antara lain pembangunan jalan kampung sepanjang 3.000 meter yang menghabiskan dana sebesar Rp138.300.000. Pembangunan sarana air bersih berupa sumur bor sebanyak 15 unit lengkap dengan mesin, profil tank dan pipa untuk disalurkan ke rumah-rumah. Total dana yangn digunakan untuk pekerjaan sarana air bersih ini sebesar Rp183.750.000.
DD juga digunakan untuk pembangunan jembatan seluas 7 meter menggunakan box Culvert yang menelan anggaran Rp124.350.000.
Sementara penggunaan DD untuk kegiatan non fisik yaitu pemberdayaan masyarakat antara lain pemberdayaan posyandu, dengan pemberian makanan tambahan selama satu tahun menelan anggaran Rp27.600.000.
“Di sini kami bantu penuhi kebutuhan gizi dan kesehatan anak-anak di kampung ini, dengan memberikan makanan, buah, dan peralatan untuk memasak,” tuturnya.
Selain itu, dana tersebut digunakan juga untuk pemberdayaan usaha kecil dan industri rumah tangga bagi masyarakat berupa bantuan kandang untuk peternak babi sebesar Rp34.000.000.
“Semua kegiatan DD tahap pertama sudah dilakasanakan, LPj juga sudah diselesaikan dan tinggal dimasukan ke BPM dan keuangan,” terang Rakam.
Berikut dana Ombas sebesar Rp100 juta, sebanyak 30 persen digunakan untuk pembangunan fisik dan 70 persen untuk pemberdayaan masyarakat.
“Dana OMBAS kami pakai untuk pemasangan jaringan listrik di 7 rumah warga yang masuk dalam kategori masyakat pra sejahtera di eks Inamco Camp sebesar Rp30 juta. Pemasangan jaringan listrik saat ini dalam proses pengerjaan,” terangnya.
Sementara sisa dana sebesar 70 juta digunakan untuk pembayaran gaji 5 orang guru TKK Damai sebesar Rp30 juta selama satu tahun. Pengadaan 50 pasang seragam sekolah sebesar Rp. 6.500.000 dan seragam batik untuk guru-guru sebanyak 5 pasang menghabiskan dana Rp.2.500.000.
Dana juga digunakan untuk membayar insentif 9 orang tenaga PKK kampung selama setahun sebesar Rp22.500.000 dan insentif kader posyandu sebanyak 7 orang selama satu tahun sebesar Rp8.500.000.
Kemudian untuk ADD yang sebesar Rp512.243.000, digunakan untuk membayar gaji dan tunjangan kepala desa dan perangkat desa, bamuskam, tunjangan dan uang sidang dari bamuskam.
“ADD juga kami gunakan untuk belanja kebutuhan kantor serta pemeliharaan kantor kampung contohnya pengecatan dan kebersihan,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, Rakam memberikan apresiasi kepada Kepala Distrik Kuala Kencana, Everth Hindom yang selalu melakukan monitoring dan membimbing mereka dalam penggunaan DD, ADD dan dana Ombas.
“Kalau untuk kepala kampung ia tidak bekerja sendiri namun memberikan masing-masing pekerjaan kepada kami kaur kesra, kaur umum, dan kaur pemerintahan selaku pelaksana teknis,” jelasnya.
Rakam mengaku sangat bersyukur dengan adanya dana-dana tersebut karena sangat membantu dalam pembangunan kampung.
“Dana-dana dari pemerintah pusat maupun daerah ini sangat membantu karena kebutuhan-kebutuhan di kampung selama ini bisa dijawab. Impian warga bisa terwujud,” tukasnya. (a26)