
TIMIKA, TimeX
Penyidik Kepolisian Resor (Polres) Mimika, mensinyalir adanya keterlibatan oknum tertentu di balik peristiwa kaburnya narapidana dan tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Timika, Minggu (17/9).
Meski masih dalam penyelidikan, Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon, menyatakan kuat dugaan kaburnya lima tahanan dan satu napi tersebut difasilitasi oleh seseorang.
“Kami belum bisa pastikan apakah benar ada tokoh masyarakat yang berperan dalam pelarian para tahanan dan napi dari Lapas Timika pekan lalu. Tapi yang jelas, ada orang yang fasilitasi mereka,” kata Victor yang masih merahasiakan identitas oknum warga tersebut.
Kepada wartawan, Sabtu (23/9), Kapolres menambhkan, pihaknya sudah punya gambaran oknum yang memfasilitasi napi dan tahanan kabur tersebut.
“Nanti kami akan jelaskan dan publikasikan ke media. Kami tidak mau kasus seperti ini terus didiamkan begitu saja,” ujarnya pula.
Terlepas dari adanya keterlibatan oknum tertentu dalam pelarian para tahanan dan napi dari Lapas Timika Minggu pekan lalu, Kapolres Mimika menyayangkan kasus serupa selama ini sudah sering terjadi di Lapas Timika.
Victor menilai berulang-ulang kejadian tahanan dan napi melarikan diri, ini menunjukkan sistem pengamanan di Lapas Timika tidak berjalan memadai.
“Sistem pengamanannya tidak berjalan. Sangat miris masalah internal di Lapas Timika tidak pernah diperbaiki, walaupun kasus seperti ini sudah berulangkali terjadi. Yang repot kami semua. Ini juga sangat meresahkan masyarakat, terutama para korban dari aksi kejahatan para tahanan dan napi yang kabur,” tambah Victor.
Untuk diketahui, tujuh warga binaan kabur dari Lapas Timika, Minggu (17/9) lalu, diantaranya Robby Pamotman, Jerengky Wenda, Lambuta Tabuni, Igisti Tabuni, Robert Nirigi, Pillor Gwijangge, dan Itan Kamu Gwijangge.
Namun, Robby Pamotman sesaat setelah kabur berhasil diamankan dan dijebloskan kembali ke dalam Lapas setempat.
Itan Gwijangge merupakan nara pidana dengan masa hukuman 20 tahun penjara (kasusnya sudah berkekuatan hukum tetap) karena terlibat kasus pembantaian dan pembunuhan keluarga almarhum Tukimin dan anak-anaknya pada 2015.
Rencananya, Itan Gwijangge dalam waktu dekat akan dipindahkan ke Lapas Kelas I A Makassar, Sulawesi Selatan.
Namun belum sempat pemindahannya diproses lebih lanjut, yang bersangkutan sudah kabur.
sementara Itan Gwijangge dan lima tahanan lainnya berhasil kabur usai ibadah Minggu dalam Kompleks Lapas Timika.
Enam tahanan Lapas kabur ke arah Kantor Distrik Iwaka, dan untuk menghilangkan jejak waktu itu, mereka menaggalkan semua pakaiannya sesaat setelah kabur.
Sementara itu, Wakil Direktur Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan (Yahamak ), Arnold Ronsumbre mempertanyakan kinerja pegawai Lapas akibat sering kaburnya warga binaan lapas.
“Jelas ini meresahkan warga, sebab ke enam tahanan kabur adalah pelaku kejahatan/kriminalitas. Pihak Lapas Timika harus bertanggungjawab, karena ini membuktikan kelalaian petugas. Kalau sudah begini, warga binaan yang masih di tahan di Lapas harus diawasi baik. Kalau sampai terjadi, patut dicurigai. Ada apa antara petugas Lapas dengan warga binaan,” tanya Arnold kerap ia disapa.
“Pegawai Lapas harus profesional dan lebih tingkatkan kinerja,” pungkasnya. (a29)