• Latest
  • Trending
  • All
  • News
  • Business
  • Politics
  • Science
  • World
  • Lifestyle
  • Tech
DALAM perjalanan orang Yahudi lewat padang gurun menuju tanah terjanji terjadi sesuatu yang amat menyakiti hati Musa. Pada waktu Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa loh-loh batu dengan tulisan sepuluh arahan yang membantu orang Yahudi untuk memelihara hubungan cinta mereka dengan Tuhan Allah, Musa melihat dan menyaksikan bagaimana bangsa yang dipimpinnya telah menghojat Tuhan Allah.

Kebesaran Cinta Tuhan

10 September 2016
Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

21 Oktober 2020
Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

21 Oktober 2020
Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

21 Oktober 2020
Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

21 Oktober 2020
Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

21 Oktober 2020
2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

21 Oktober 2020
Pemerintah diminta hanya boleh mengawasi legalitas surat rapid tes, tetapi tidak boleh memonopoli pemeriksaan rapid tes untuk pelaku perjalanan.

Pemerintah Tidak Boleh Monopoli Pemeriksaan Rapid Tes

20 Oktober 2020
Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

20 Oktober 2020
Melihat adanya potensi wisata menarik, di Kampung Kekwa, Distrik Mimika Tengah, Yayasan Somatua, bersama masyarakat mulai membangun 18 home stay, yang nantinya digunakan sebagai tempat istirahat bagi wisatawan.

Yayasan Somatua dan Warga Bangun 18 Home Stay di Kekwa

20 Oktober 2020

Pandemi, Sebanyak 3.228 Karyawan Dirumahkan

20 Oktober 2020
RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

20 Oktober 2020
PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

Maknai Hari Santri Nasional ke V, PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

20 Oktober 2020
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
Senin, Januari 18, 2021
  • Login
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
No Result
View All Result
Timika eXpress
No Result
View All Result

Kebesaran Cinta Tuhan

by TimeX Red
10 September 2016
in Kopi Panas
0
DALAM perjalanan orang Yahudi lewat padang gurun menuju tanah terjanji terjadi sesuatu yang amat menyakiti hati Musa. Pada waktu Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa loh-loh batu dengan tulisan sepuluh arahan yang membantu orang Yahudi untuk memelihara hubungan cinta mereka dengan Tuhan Allah, Musa melihat dan menyaksikan bagaimana bangsa yang dipimpinnya telah menghojat Tuhan Allah.

Doa.

DALAM perjalanan orang Yahudi lewat padang gurun menuju tanah terjanji terjadi sesuatu yang amat menyakiti hati Musa. Pada waktu Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa loh-loh batu dengan tulisan sepuluh arahan yang membantu orang Yahudi untuk memelihara hubungan cinta mereka dengan Tuhan Allah, Musa melihat dan menyaksikan bagaimana bangsa yang dipimpinnya telah menghojat Tuhan Allah.
Doa.

Kebesaran Cinta Tuhan

DALAM perjalanan orang Yahudi lewat padang gurun menuju tanah terjanji terjadi sesuatu yang amat menyakiti hati Musa. Pada waktu Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa loh-loh batu dengan tulisan sepuluh arahan yang membantu orang Yahudi untuk memelihara hubungan cinta mereka dengan Tuhan Allah, Musa melihat dan menyaksikan bagaimana bangsa yang dipimpinnya telah menghojat Tuhan Allah. Mereka telah mengumpulkan segala emas yang ada dan menuangkan seekor patung anak sapi dari padanya. Dengan membentuk lingkaran besar mereka menari-nari di kelilingnya sambil menyanyi: “Inilah Allah yang membebaskan kita dari negeri perbudakan”. Musa terkejut dan marah. Ia melemparkan loh-loh batu dengan tulisan itu ke tanah, sehingga batu itu terpecah-belah.

Apa yang terjadi? Musa dengan kekuatan Tuhan Allah sendiri telah membebaskan orang Yahudi dari cengkeraman bangsa Mesir dan mengantar mereka menuju tanah yang baru, dimana mereka akan hidup sebagai bangsa bebas. Tuhan mencintai mereka. “Saya telah memperhatikan engkau dan segala tangisanmu”, kataNya. “Saya akan mencintai engkau untuk selama-lamanya, bilamana engkau mentaati perintahKu”. Dan sesudah itu Musa naik ke atas, ke puncak Gunung Sinai, untuk mendengar perintah mana yang dimaksud Tuhan dan ia mengukir perintah-perintah itu di loh-loh batu, mengabadikannya, sebagai bukti yang tidak akan musnah. Setiap cinta yang sungguh, yang diungkapkan dengan kata-kata, menegaskan bahwa tidak ada akhir dalam cinta itu: “Aku mencintai engkau untuk selama-lamanya”.

Ciri khas setiap cinta yang sungguh dan asli adalah kesetiaan. Untuk perselingkuhan tidak ada tempat. Musa melihat bahwa bangsanya telah meninggalkan Dia, yang karena cintaNya telah membebaskan mereka. Mereka menyembah kepada sesuatu yang mereka ciptakan sendiri.

Siapa yang menyembah hasil ciptaan tangannya, berlutut di depannya dan menyembahnya? Siapa yang berlutut di depan lukisan yang ia buat atau menyembah masakan, hasil usaha tangannya? Tuhan Allah mau menghajar umatNya, dan kita dapat mengertinya. Hanya karena desakan Musa dalam doanya, Tuhan tidak melaksanakannya (Kel. 32).

Seorang anak laki-laki yang menyatakan bahwa ayahnya sudah mati baginya, sedangkan bapanya masih hidup, kemudian menuntut hak warisannya, dan berangkat ke negeri yang jauh untuk memboroskan kekayaan bapanya, tidak layak diterima kembali oleh ayahnya sebagai anggota keluarga. Di dalam perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus (Lk. 15, 1-32) anak semacam itu, -didesak oleh kelaparan dan penderitaan-, kembali kepada bapanya. Ia tidak layak untuk diterima oleh bapanya. Tetapi apa yang terjadi? Bapanya sangat mencintai anak bungsunya itu. Kelakuan anak itu tidak merubah cinta bapanya. Hari demi hari bapanya naik ke puncak bukit dekat rumahnya untuk melihat apakah anaknya sudah kembali. Dan pada suatu hari mujidzat itu terjadi. Bapanya melihat di kejauhan seseorang yang mirip dengan anaknya. Ia lari ke bawah untuk menjumpainya, ia memeluknya sambil menangis, dan mengadakan pesta besar untuk merayakan bahwa anaknya yang hilang dan mati telah kembali. Apakah anak itu layak mendapat segala perhatian itu? Tentu tidak! Ia layak dihukum dan dihajar. Tetapi cinta bapanya lebih besar dari pada segala pertimbangan lain. Cinta Tuhan lebih besar dari pada segala kekacauan kita. (Pastor Bert Hagendoorn OFM)

Tags: Kebesaran Cinta TuhanPastor Bert Hagendoorn OFMRenungan Minggu
Previous Post

Dana Transportasi Kader Posyandu Tahun 2015 Rp700 Juta

Next Post

Dendam Kesumat

TimeX Red

TimeX Red

Next Post
LONDON, TimeX Derby Manchester tak hanya akan menyajikan sebuah pertandingan adu gengsi tim sekota. Laga ini diyakini sarat dengan dendam diantara para pemain di kedua tim. Selama ini, hanya rivalitas Jose Mourinho dan Pep Guardiola sebagai arsitek yang disebut akan semakin memanaskan laga Manchester United vs Manchester City di Old Trafford akhir pekan ini.

Dendam Kesumat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Timika eXpress

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In