
Sosialisasi Penyalahgunaan Obat
TIMIKA,TimeX
Bintang Toedjoe Jayapura bekerjasama Bintang Teodjoe Area Timika menyambangani pelajar SMK Petra melakukan sosialisasi penyalahgunaan obat-obatan jenis komix serta efeknya di sekolah itu pada Sabtu (11/12). Menyukseskan agenda ini Bintang Toedjoe menggandeng Satuan Reserse Narkoba Polres Mimika dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Mimika. Pada sosialisasi ini mengusung tema “Komix Show” Sehat Harus Pakai Obat Secara Wajar. “Edukasi Penggunaan Obat Yang Baik dan Benar”.
Manager PT Bintang Toedjoe wilayah Papua Lulus Susanto dalam sambutan mengatakan pihaknya melaksanakan sosialisasi Komix Show agar pelajar SMK Petra Timika dan semua pelajar daerah ini lebih mengerti mengenai tata cara mengonsumsi obat komix secara benar supaya tidak berlebihan yang bisa menimbulkan efek atau masalah pada kesehatan.
“Kami berharap agar dengan adanya sosialisasi ini, Bintang Toedjoe jadi pelapor untuk generasi di Timika dengan tidak adanya penyimpangan-penyimpangan terhadap obat-obatan,” harap Susanto.
Sementara Wakasek Kesiswaan SMK Petra Timika Leni Lesnussa dalam sambutan mengungkapkan rasa bahagia dan apreasiasi kepada PT Bintang Toedjoe yang telah memilih sekolahnya sebagai tempat untuk memberikan edukasi mengenai penggunaan obat-obatan secara benar.
“Kami sangat berbahagia sebab sekolah kami dikunjungi oleh PT Bintang Toedjoe, Reserse Narkoba dan BNNK Timika dalam sosialisasi Komix Show,’ katanya.
Ia berharap semoga informasi yang disampaikan bisa bermanfaat bagi semua pelajarnya dan dapat mensosialisasikan kepada siapa saja yang dijumpai.
Ia memandang kegiatan itu merupakan suatu momen sangat berharga bagi semua pelajar demi masa depannya masing-masing yang lebih baik. Karena siswa-siswi ini adalah aset bangsa yang kedepannya bisa menggantikan guru-guru suatu saat nanti.
Kasat Narkoba Polres Mimika Iptu Laurentinus Kordiali dalam sambutan menjelaskan kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba adalah rutin dilakukan oleh pihaknya.
Dalah satu dari bahaya narkoba kata Kordiali adalah obat-obatan yang mana narkotika terdiri dari tiga bagian di antaranya, narkotika, hitrotropika dan bahan berbahaya lainnya.
Kordiali menegaskan bahwa komix bukan termasuk golongan bahan berbahaya. Justru keberadaannya memiliki ijin resmi dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan. Dengan demikian obat tersebut dijual atau pun diedarkan oleh masyarakat. Namun yang menjadi sorotan saat ini obat tersebut sering disalahgunakan oleh para pelajar.
“Pelajar SMK Petra pastinya mengerti tentang bahaya penyalahgunaan obat-obatan. Komix ini sudah banyak beredar di Kota Timika dan jika ditemukan ada yang menyalahgunakan akan diamankan serta dipenjarakan,” katanya.
Seharusnya kata perwira balok dua ini obat komix diminum atau dikomsumsi satu saset saja tidak boleh lebih dari itu dan dilarang dicampur dengan minuman lain.
Jika dicampur seperti itu menurut kesehatan hal tersebut merupakan inovasi-inovasi yang tidak boleh dilakukan. Sebab sangat berbahaya bagi kesehatan.
Ia juga mengatakan jika diantara pelajar yang melakukan hal tersebut artinya pelajar yang bersangkutan ingin mencari sensasi dan akan diamankan oleh polisi.
Lebih juah ia membenarkan komix sering disalahgunakan oleh anak-anak usia pelajar yang berumur SMP-SMA termasuk tingkat perguruan tinggi. Ini terjadi lantas sudah mengalami ketergantungan oleh masalah tertentu ditambah lagi harganya relative murah serta muda didapatkan.
Efek dari kelebihan dosis minum obat komix kata Kordiali pengguna merasa mengantuk dan terbang-terbang. Hal ini menjadi sangat berbahaya bagi pelajar saat mengendarai kendaraan di jalan raya dan pasti mengakibatkan kecelakaan yang dapat merugikan diri sendiri.
“Dan jika sudah kencanduan para pengguna di kalangan pelajar pastinya tipu orangtua untuk beli komix dan mengonsumsinya,” katanya.
Di hadapan ratusan pelajar dan guru-guru Kordiali secara terbuka membeberkan pelajar Kota Timika sering beli komix di salah satu tempat penjualan depan SMA 1 Timika Jalan Yos Sudarso, belakang Kondro Timika dan SP2 Jalan Cenderawasih. Sebab semua apotek di dalam kota sudah di larang menjual komix.
“Jika di kalangan pelajar sudah mengkonsumsi narkoba mau lamar pekerjaan di mana pun tidak akan diterima. Karena terlibat narkoba atau pun obat-obat terlarang dan harus memiliki surat bebas narkoba. Sehingga kami berharap kepada semua pelajar yang ada di Timika ini tidak boleh mengonsumsi narkoba dan obat-obat terlarang lainnya,” pesan Kordiali.
Perwakilan BNNK Mimika Dokter Bobby Karema menyayangkan sudah maraknya pelajar terlibat menggunakan obat secara tidak tepat atau salah penggunaannya.
Menurut Dokter Bobby obat merupakan senyawa kimia yang berefek pada tubuh di dalam dunia medis untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Sesuai aturan komix seharusnya diminum 3 X 1 sehari tetapi malah diminum 10 bungkus sekaligus yang menyebabkan pelajar tersebut mabuk.
Dikatakan obat-obat yang beredar saat ini dikategorikan dalam dua macam diantaranya, obat bebas dan obat bebas terbatas. Obat bebas merupakan obat yang dibilang aman dimana terdapat lingkaran hijau dan bulatan hitam pada kemasan. Misalnya obat vitamin, obat mag dan lain-lain.
Sementara obat bebas terbatas, obat yang harus dengan perhatian khusus. Seperti obat flu, komix, dan lain-lain yang gambarnya warna biru dan pinggiran berwarna hitam. Obat ini mengandung bahan-bahan yang harus terkontrol dengan tulisan ‘awas obat keras’, sehingga harus dalam pengawasan.
Komix juga suatu jenis obat batuk dijual bebas di masyarakat. Fungsinya meredahkan gejala batuk. Obat komix bekerja sebagai antitusip alias anti batuk, anti instagin untuk alergi, ekspetoran mengecerkan dahak. Apabila ada gejala batuk harus minum komix diminum 3 X 1 dan bagi orang dewasa diminum tiap 8 jam per saset.
Supervasior PT Bintang Area Timika Bintang Siregar mengatakan pihaknya menginginkan agar pengguna obat itu harus gunakan secara wajar dan tidak boleh disalah gunakan lagi terutama produk komix.
“Sebenarnya komix itu tidak ada yang salah, jika digunakan dengan wajar. Kami akan fokus terhadap anak-anak sekolah yang ada di Kota Timika agar tidak menyalahgunakan obat lagi. Tujuan kami dengan adanya sosialisasi ini penyalahgunaan obat di Timika bisa berkurang dan tidak menjadi buah bibir penyalahgunaan obat-obatan,” ujar Bintang.
Pada sosialisasi ini setiap pelajar diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan seputar bahaya dari kelebihan mengonsumsi komix. (a28)