Hampir 90 Persen Program Kementerian dan Lembaga Dilakukan di Asmat

TIMIKA, TimeX
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menilai kondisi warga Agats Kabupaten Asmat, kini terus membaik pascakejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang melanda sejak September 2017 hingga awal Januari lalu.
“Kami melihat kondisi sekarang pascaKLB campak itu sudah semakin membaik. Dari 80 anak yang kekurangan gizi, tadi kami lihat langsung di RSUD Asmat hanya tinggal dua orang. Satu orang sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya, sedangkan satu orang lagi belum bisa pulang karena ada kelainan medis. Mudah-mudahan ke depan lebih baik lagi,” kata Puan Maharani kepada wartawan saat ditemui di Bandara Internasional Mozes Kilangin, Timika, Kamis (22/2).
Pada Kamis pagi, Menko PMK Puan Maharani didampingi Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Asmat guna mengevaluasi sekaligus memonitoring semua program yang dilakukan berbagai komponen pascaKLB campak dan gizi buruk.
Kunjungan kerja empat menteri Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo itu juga diikuti oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Puan mengatakan hampir 90 persen program kementerian dan lembaga terkait sudah bisa dilakukan di Asmat, termasuk pengiriman berbagai bantuan.
Selama berada di Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, beberapa kegiatan yang dilakukan oleh rombongan Menko PMK antara lain pembagian kartu Program Keluarga Harapan (KIP) oleh Menteri Sosial Idrus Marham kepada ibu-ibu setempat, pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi.
Menko PMK bersama rombongan juga meninjau fasilitas air bersih berupa sumur bor sedalam 200 meter yang dikerjakan oleh jajaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta tanaman untuk menunjang ketahanan pangan yang disalurkan Kementerian Pertanian (Kementan).
Menyangkut masalah gizi buruk yang menimpa ratusan anak-anak dan balita di Asmat, Menko PMK menegaskan kini sudah ditangani secara baik oleh tim kesehatan terpadu di Asmat.
Kementerian Kesehatan berencana dalam waktu dekat akan mengirim sekitar 30 tenaga kesehatan dari Tim Nusantara Sehat ke Asmat.
Tim Nusantara Sehat yang terdiri atas tenaga perawat, dokter, dokter spesialis dan lainnya itu rencananya tidak hanya bertugas di Kota Agats, tetapi akan memberikan pelayanan ke kampung-kampung (desa) di distrik-distrik (kecamatan) yang jauh dari Kota Agats.
“Tim Nusantara Sehat nantinya akan ditempatkan di distrik lain untuk melihat apakah masih ada hal yang perlu terus kita antisipasi,” jelas Puan.
Sedangkan berkaitan dengan masalah pendidikan anak-anak Asmat, Mendikbud Muhadjir Effendi berjanji untuk menambah tenaga guru yang bertugas di sekolah-sekolah di Asmat.
“Tadi Pak Mendikbud menegaskan bahwa akan diatur agar setiap sekolah harus memiliki guru sehingga anak-anak bangsa mendapat pendidikan yang layak dan memadai,” jelasnya.
Menko PMK menegaskan bahwa program mitigasi yang kini berlangsung di Asmat tidak bisa berlangsung dalam waktu relatif singkat mengingat kondisi daerah yang cukup sulit.
“Ini akan berlangsung sampai akhir tahun. Semua hal yang akan kita bangun di Asmat akan kita kerjakan secara bertahap. Dalam waktu denam bulan ke depan akan kami evaluasi lagi. Sampai sekarang tim masih tetap bekerja,” jelas Puan Maharani, cucu mantan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.
Perilaku Pola Hidup Sehat Penting
Sementara Menteri Kesehatan RI, Nila Djuwita F. Moeloek pun membenarkan bahwa kondisi Asmat pascakasus KLB sudah lebih membaik dari kunjungannya sebelum ini.
“Kita puas karena kondisinya sudah jauh berubah dari sebelumnya. Dengan ini, maka kedepannya masyarakat harus berubah dalam perilaku pola hidup sehat. Intinya dari hal-hal kecil, seperti cara mandi yang baik dan sehat, atau cara cuci tangan dan sikat gigi,” pesannya.
Untuk terus mengedukasi masyarakat setempat dalam hal kesehatan, Nila juga masih menempatkan 34 tenaga kesehatan gelombang ke empat untuk melayani gizi dan imunisasi.
Termasuk permintaan penambahan dokter anak, akan dipenuhi.
Yang mencengangkan, banyaknya anak-anak yang tersangkut pernikahan dini, maka pola hidup ini harus dirubah.
Sebab dengan ditemukannya ada keluarga yang didapati mempunyai 13 anak, ini tidak sehat. Sehingga pemerintah setempat harus memperhatikan, selain itu adanya kesadaran dari masyarakat.
Apresiasi Bupati Asmat
Sementara Bupati Kabupaten Asmat, Elisa Kambu mengapresiasi kunjungan kerja empat menteri guna memastikan penanganan pascaKLB campak dan gizi buruk.
“Saya berterima kasih atas respon cepat semua pihak dan perhatian pemerintah pusat memulihkan KLB, yang kini tinggal pendampingan,”kata Kambu.
Katanya pula, kunjungan empat menteri didampingi Kepala Staf Kepresidenan adalah mau memastikan program pembenahan selama 1 tahun dari penanganan KLB, baik di bidang infrastruktur dan pemukiman warga, sanitasi, air bersih serta pertanian.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat ke depannya lebih baik.
“Menko Puan tadi (kemarin-Red) sudah pastikan bahwa akan ada evaluasi setiap 6 bulan berjalan. Mereka datang untuk pastikan pemulihan di semua sektor selama 1 tahun,” tandasnya. (tan)