“Pemilih yang berdaulat adalah pemilih yang tidak mau suaranya dibeli oleh para politisi, karena jika suara Anda sudah dibeli, maka tidak ada lagi beban baginya untuk membangun kehidupan masyarakat karena dianggap suara Anda sudah dibayar lunas”
TIMIKA,TimeX
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggelar sosialisasi pendidikan Pemilih Pemilu 2019 kepada PPD Pemilu dan juga relawan demokrasi yang dilaksanakan di Hotel Grand Tembaga, Rabu (20/3).

FOTO BERSAMA – Komarudin Watubun Anggota Komisi II DPR RI (tengah) foto bersama Ketua KPU Mimika Indra Ebang Ola (kiri) dan Tarwinto Komisioner KPU Papua usai sosialisasi di Grand Tembaga Hotel, Rabu (20/3).
Turut hadir Komarudin Watubun Anggota Komisi II DPR RI, Komisioner KPU Papua Tarwinto, Indra Ebang Ola, Ketua KPUD Mimika Ronald Manoach, Bawaslu Provinsi Papua, Toni Leahander Agapa Bawaslu Kabupaten Mimika.
Komarudin Watubun mengatakan Pemilu kali ini ada perbedaan dengan yang dulu, dimana sekarang atau pada tanggal 17 April 2019 mendatang masyarakat akan memilih lima kandidat sekaligus yaitu Presiden/wakil presiden, DPR RI, DPD, DPR Provinsi dan DPRD kabupaten.
“Bawaslu dikasih kewenangan yang besar dimana ia memiliki tugas untuk mengawasi semua kegiatan Pemilu hingga ke tiap-tiap TPS dan ketika menemukan sebuah masalah maka akan segera diproses sesuai aturan,” katanya.
Dirinya berpesan kepada KPU dan Bawaslu untuk jangan pernah takut akan siapapun karena dalam pelaksanaan UU diberi tugas menjalankan demokrasi yang bagus dan menghasilkan pemimpin yang bagus pula.
“Negara yang matang dalam berdemokrasi harus memiliki beberapa hal sebagai berikut yaitu pendidikan harus tinggi, ekonomi harus baik, kesehatan yang baik serta penyelenggara harus baik,” katanya.
Sementara Tarwinto Komisioner KPU Provinsi Papua Divisi Sosialisasi mengatakan banyak orang baik yang terlibat dalam proses demokrasi Pemilu maka semakin banyak juga akan melahirkan pemimpin yang baik begitu juga sebaliknya.
“Pemilih yang berdaulat adalah pemilih yang tidak mau suaranya dibeli oleh para politisi, karena jika suara Anda sudah dibeli, maka tidak ada lagi beban baginya untuk membangun kehidupan masyarakat karena dianggap suara Anda sudah dibayar lunas,” jelasnya.
Ia mengingatkan pihak yang bertugas di TPS harus bekerja jujur dan adil kepada setiap pemilih yang datang agar memperoleh hak yang sama dengan pemilih lainnya.
Bahwa untuk tahapan Pemilu seperti sosialisasi, perencanaan program, anggaran dan penyusunan peraturan, pemutakhiran data pemilih dan penyusunan data pemilih, penetapan peserta pemilu, penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan, pencalonan presiden dan wakil presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan idealnya pendistribusian Formulir C6 adalah tiga hari sebelum pemungutan suara dan pendistribusian Formulir C6 terlebih dahulu sebelum logistik lain.
“Seorang yang berpindah tempat tinggal bisa mencoblos di tempat baru yang disebut pindah pemilih. Jadi pada saat pendataan di tempat lama dan kemudian berpindah tempat ke tempat baru pada saat pencoblosan bisa mencoblos di tempat baru tersebut. Dan mudah-mudahan dalam waktu dekat penyelenggara Pemilu ada tambahan dana operasional, sehingga bisa menambah moril dan kerja dari para relawan relawan KPU,” jelasnya.
Sementara Indra Ebang Ola Ketua KPUD Kabupaten Mimika mengatakan kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih pemilu serentak Tahun 2019 ini memberikan faedah dan manfaat bagi semuanya dalam mengawal pelaksanaan pemilu Tahun 2019 ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mengawal penyelenggaraan pemilu ini dan memberikan kami suport sehingga pelaksanaan dan tahapan-tahapan dapat kami laksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan dan UU terkhusus UU pemilu,” katanya.
Pihaknya juga membangun koordinasi dengan FKUB dan akan disosialisasikan pada tiap-tiap tempat ibadah. Contoh umat muslim akan dilaksanakan setiap hari Jumat dan umat kristen akan dilaksanakan setiap hari Minggu.
Lebih lanjut, dalam proses pendistribusian kotak suara dan surat suara akan dibantu oleh semua pihak mulai dari Pemda, TNI dan Polri sehingga tidak ada kata terlambat atau sulit dalam pendistribusian nanti.
“Kami berharap juga untuk partai bahwa jangan hanya berambisi untuk mendapatkan sebuah kursi akan tetapi juga mengedepankan pendidikan politik yang sehat kepada masyarakat dan kami berjanji dan optimis bahwa kami akan bekerja semaksimal mungkin dalam pemilu serentak 2019 ini sehingga pesta demokrasi ini dapat berjalan aman dan sukses sesuai dengan keinginan kita bersama,” tuturnya. (aro)