TIMIKA,TimeX
Merasa tidak pernah mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, sejumlah perguruan tinggi mengadu ke DPRD Mimika, melalui audensi dengan Komisi C.

ASPIRASI – Perwakilan perguruan tinggi menyerahkan aspirasi kepada anggota DPRD Mimika, Kamis )2/7).
BACA JUGA : Kuliah Umum STKIP Hermon Semester Genap Ditutup, Keluarga Besar STKIP Hermon Harus Bersyukur kepada Tuhan
Dalam audien tersebut perwakilan dari STIE Jambatan Bulan, STIKIP Hermon, Universitas Timika (UTI), Politeknik Amamapare, STIKIP Terang Bangsa disambut oleh Komisi C DPRD, Kamis (2/7) di gedung DPRD.
BACA JUGA : Ketua FKUB Bersama Rombongan Jenguk Mantan Bupati Mimika
Herman Dunatubun, Ketua Forum Komunikasi Perguruan Tinggi di Mimika dalam sesi audiens menjelakan selama ini di Mimika telah berdiri lima perguruan tinggi, bahkan ada yang sudah 18 tahun namun sampai sekarang belum sama sekali ada perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemda).
“Kita diibaratkan seperti anak tiri, contohnya saja Perguruan Tinggi Amamapare ini sudah berdiri 18 tahun, selama ini Pemda hanya melirik perguruan tinggi di luar Papua, dari awal kami komitmen untuk mencerdaskan anak-anak bangsa kami hadir di sini untuk mempromosikan bahwa kami ada di Mimika,” tegasnya.
Sehingga lima perguruan tinggi ini perlu mendapat support dari pemerintah, pasalnya sejak lockdown Maret lalu perguruan tinggi menghentikan perkuliahan. Sedangkan bagi perguruan tinggi swasta sumber pembayaran gaji dosen dan operaisonal berasal dari pembayaran ung kuliah mahasiswa.
“Tetapi situasi ini tidak kunjung selesai, kami ingin menyelsaikan akademi semeter dua ini, karena jika mahasiswa berhenti membayar uang sementara, maka kami akan pembayaran gaji para dosen dan pembiyaan operasiol pun terhenti,” keluhnya.
Dikhwatirkan jika situasi ini berkepanjangan maka kemampuan membayar operasional kampus hanya sampai dua bulan kedepan. Dampak pendemi ini meski ada Kegiatan Belajar Memgajar (KBM) namun tidak maksimal dan itu dirasakan di semua perguruan tinggi yang ada.
Kata dia sebagian besar mahasiswa berasal dari kalangan keluarga menengah sehingga menyulitkan kampus untuk mengambil kebijakan.
“Operasional tetap jalan tetapi pemasukanya menurun dratis ini yang menjadi tantangaan dan permalahan selama pendemi,” ucapnya.
Ia juga meminta agar keluhan ini nantinya bisa didorong di APBDP Pemda Mimika agar lima perguruan ini bisa terbantu dalam segi pembiyaan, selain itu juga diharapkan kedepan Pemda dan DPRD bisa menyusun jadwal kunjungan kerja di lima perguruan tinggi agar para pejabat dan petinggi di daerah ini bisa melihat secara langsung situasi dan kondisi dimasing-masing kampus.
“Kami berharap pak dewan ini bisa kunjungi kami agar bisa melihat kelebihan dan kelemahan kami dan juga bisa melihat kami mampu atau tidak,” tukasnya.
Ia berharap ada regulasi yang bisa mengakomodir perguruan tinggi swasta di Mimika, yang memungkinkan bisa diperhatikan atau paling tidak ada alokasi anggaran dengan peguruan tinggi swasta di Mimika sebagai mana dalam amanat UU No 12 Tahun 2012 Bab II tentang dana dan pembentukan pendanaan pada pasal 3 menyebutkan
“Pemerintah menyediakan dana untuk penyelenggaraan pendidikan tinggi pada PTN Badan Hukum yang dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara”.
“Kami selalu minta mahasiwa kami magang di PTFI saja susah minta ampun tetapi kalau mahasiswa di daerah lain bisa, padahal kita bukan minta uang,” keluhnya.
Mengenai fasilitas yang tersedia di lima perguruan tinggi ini tidak diragukan lagi bahkan mereka dengan senang hati menerima bantuan dari Pemda apabila diperlukan untuk melakukan pengkajian atau penelitian.
Julian Salossa, Anggota Komisi C mengatakan memang perlu dihadirkan lagi pimpinan YPMAK dan juga dari ESDM Pemda Mimika agar bisa paham akan hal ini sehingga kedepan mereka tidak lagi mengirim mahasiswa ke luar Mimia tetapi dapat memanfaatkan universitas yang ada di Mimika.
Hal senadapun disampaikan Leonard Kocu, Anggota Komisi C yang juga sebagai Ketua Fraksi Mimika Bangkit.
Ia menyatakan setuju jika ada kerja sama antara perguruan tinggi dan Pemda, dan perlu juga ada pengakuan bahwa di Mimika bena-benar ada perguruan tinggi.
“Kedepan memang kita bersama Pemda meninjau lima perguruan tinggi ini, dan memang perlu adanya pengakuan, agar perguruan inipun tidak dipandang sebelah mata,” pungkasnya.
Penulis : Indri
Editor : Linda B Langi