TIMIKA, TimeX
Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Mimika mulai membuka audisi tim Pesparawi menuju Pesparawi XIII se-Tanah Papua tahun 2020 di Timika.

Johan Ade Matullessy
Hal ini disampaikan Johan Ade Matulessy Ketua LPPD Mimika saat ditemui Timika eXpress di kediamannya, Senin (18/3).
Ia mengatakan audisi tersebut dilaksanakan selama lima kali, yakni di wilayah kota yang sudah dilaksanakan pada Senin (18/3) mulai pukul 16.00 WIT di Gereja Marthen Luther.
Audisi kedua masih di wilayah kota akan berlangsung pada Sabtu (23/3) dan Minggu (24/3) pukul 16.00 WIB di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mimika.
Audisi ketiga di wilayah SP 2 dan sekitarnya. Jadwalnya pada Rabu (20/3) dan Kamis (21/3), pukul 16.00 di Gereja GKI Diaspora SP2.
Sementara audisi ke empat di wilayah SP3 dan Kuala Kencana pada Jumat (22/3) pukul 16.00 WIT di Gereja GKI Maranatha, SP3. Selanjutnya audisi kelima untuk wilayah SP 1 dan SP 4 akan pada Senin (25/3) pukul 16.00 di Gereja GKI Lahairoi, SP1.
“Yang melakukan audisi ini pelatih-pelatih paduan suara di Timika,” kata Johan.
Ia mengatakan ada 15 mata lomba yang bakal dilombakan dalam lomba Pesparawi tahun ini.
“Jadi lagu-lagu untuk lomba-lomba itu sudah diserahkan ke setiap LPPD. Namun masih ada beberapa lagu yang masih diproses dan akan diserahkan pada Bulan Mei nanti,” terangnya.
Kemudian untuk tarian etnik kata Johan tidak dilombakan seperti yang telah dilaksanakan selama ini tapi diusulkan untuk eksebisi.
“Karena banyak kabupaten yang komplen mereka merasa juri yang menilai tidak paham budaya Papua. Tapi ini masih dalam pembahasan,” ujarnya.
Johan menargetkan Mimika bisa keluar sebagai pemenang dalam perlombaan Pesparawai tahun ini.
“Jadi LPPD kali ini dibawa kepemimpinan saya kami sudah berkomitme untuk berjuang keras agar bisa keluar sebagai pemenang,” tuturnya.
Mantan anggota DPRD Mimika ini memastikan lomba Pesparawasi yang akan dilaksanakan Bulan Juni tahun 2020 nanti diperkirakan dihadiri 17 ribuan kontingen. Terdiri dari 12 ribu peserta lomba dan lima ribuan merupakan pendukung dan pendamping.
“Belum lagi nanti ada tamu-tamu undangan yang datang. Jadi segala persiapan harus benar-benar matang,” tuturnya.
Sementara terkait tempat tinggal bagi kontingen maupun tamun undangan kata Johan sudah dipersiapkan.
“Sesuai hasil pertemuan nanti kontingan akan menempati sekolah-sekolah dan fasilitas-fasilitas bantuan Freeport melalui LPMAK yang dipersiapkan untuk PON 2020. Karena Pesparawi itu Bulan Juni sementara PON itu masih September,” ujar Johan.
Menurutnya, jika ada kontingen yang mau menggunakan hotel maka dibayar oleh pihak kontingan sendiri.
“Jadi kami hanya bantu fasilitasi tapi dari kontingen bayar sendiri. Kami sudah cek di Timika ada 42 hotel mulai dari berbintang sampai kelas melati. Tapi untuk hotel ini kami lebih utamakan bagi tamu undangan,” pungkasnya. (epy)