foto:
Ketua DPRD Mimika Elminus B Mom, SE
TIMIKA, TimeX
Kerinduan masyarakat Mimika adanya penambahan dari keterbatasan maskapai penerbangan sangat-sangat diharapkan.
Permasalahannya, hanya ada dua maskapai, yaitu Garuda Indonesia dan Sri Wijaya Air yang beroperasi saat ini, masyarakat Mimika pada waktu tertentu diopname dengan harga jual tiket yang mencekik, dua sampai tiga kali lipat dari biasanya.
Harga tiket pesawat yang mahal dan mencekik dirasakan bahkan dikeluhkan masyarakat menjelang Natal dan tahun baru.
Pertanyaanya, mengapa belum ada hasil memuaskan dari perjuangan panjang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika menghadirkan maskapai lain beroperasi di Timika.
“Kami curiga ada unsur kesengajaan dari pihak-pihak terkait termasuk maskapai yang beroperasi saat ini untuk membatasi penerbangan maskapai baru ke Timika. Kenapa sampai sekarang masyarakat Mimika hanya dilayani dua maskapai, Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air,” tanya Ketua DPRD Mimika, Elminus B Mom saat dikonfirmasi Timika eXpress via ponselnya, Senin (17/12).
Padahal, sambung Elminus, sudah ada maskapai lain yang rencana masuk Timika, seperti Batik Air, Lion Air dan beberapa lainnya.
“Jangan ada monopoli maskapai penerbangan. Masyarakat harus dimudahkan. Kami akan terus dorong adanya penambahan maskapai penerbangan ke Timika. Kami akan gelar pertemuan bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Mimika dan UBPU serta PT AVCO selaku pengelola Bandara Mosez Kilangin Timika.
Ia tidak menampik bahwa saat berangkat ke Jakarta beberapa waktu lalu terkait agenda pembahasan RAPBD Mimika 2019, harga tiket maskapai Garuda Indonesia dari Timika-Jakarta bisa lebih Rp7 juta.
“Bahkan kami yang duduk di kelas eksekutif bayaranya bisa sampai Rp17–20 juta. Ini kami pejabat saja mengeluh, apalagi masyarakat biasa, pasti mencekik.
Dengan banyaknya pernyataan keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat, Pemkab Mimika harus peka dan tanggap sikapi ini agar masyarakat tidak terlalu terbebani.
Momentum yang paling tepat untuk menambah maskapai adalah sebelum pelaksanaan PON 2020, sebab Kabupaten Mimika termasuk tuan rumah yang siap menyelenggarakan pertandingan 6 cabang olahraga.
“Kita upayakan di 2019 nanti sudah ada tambahan maskapai baru yang masuk,” imbuhnya. (a32)