• Latest
  • Trending
  • All
  • News
  • Business
  • Politics
  • Science
  • World
  • Lifestyle
  • Tech
Mengadu Nasib di Aliran Sungai Ajikwa Kali Kabur

Mengadu Nasib di Aliran Sungai Ajikwa Kali Kabur

12 Oktober 2020
Dugaan Kelalaian Prosedur Medis  Pihak RS Sudah Komunikasi dengan Keluarga Korban

Dugaan Kelalaian Prosedur Medis Pihak RS Sudah Komunikasi dengan Keluarga Korban

9 Desember 2021
Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

21 Oktober 2020
Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

21 Oktober 2020
Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

21 Oktober 2020
Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

21 Oktober 2020
Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

21 Oktober 2020
2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

21 Oktober 2020
Pemerintah diminta hanya boleh mengawasi legalitas surat rapid tes, tetapi tidak boleh memonopoli pemeriksaan rapid tes untuk pelaku perjalanan.

Pemerintah Tidak Boleh Monopoli Pemeriksaan Rapid Tes

20 Oktober 2020
Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

20 Oktober 2020
Melihat adanya potensi wisata menarik, di Kampung Kekwa, Distrik Mimika Tengah, Yayasan Somatua, bersama masyarakat mulai membangun 18 home stay, yang nantinya digunakan sebagai tempat istirahat bagi wisatawan.

Yayasan Somatua dan Warga Bangun 18 Home Stay di Kekwa

20 Oktober 2020

Pandemi, Sebanyak 3.228 Karyawan Dirumahkan

20 Oktober 2020
RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

20 Oktober 2020
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
Selasa, Agustus 16, 2022
  • Login
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
Social icon element need JNews Essential plugin to be activated.
No Result
View All Result
Timika eXpress
No Result
View All Result
Home News

Mengadu Nasib di Aliran Sungai Ajikwa Kali Kabur

by Wahyu Ilahi
12 Oktober 2020
in News
0
Mengadu Nasib di Aliran Sungai Ajikwa Kali Kabur

Foto: Elisa/TimeX MENYARING  – Pendulang sedang menyaring pasir sisa tambang di Sungai Ajikwa Kali Kabur Rabu (1/10).

SIANG itu udara cukup bersahabat. Langit Kota Timika dan sekitarnya begitu cerah setelah beberapa hari diguyur hujan.

Lima orang pria berangkat menuju lokasi dulang. Mereka mengadu nasib di tengah aliran Sungai Ajikwa Kali Kabur Mile 25 untuk menapis emas.

Mengadu Nasib di Aliran Sungai Ajikwa Kali Kabur
Foto: Elisa/TimeX
MENYARING  – Pendulang sedang menyaring pasir sisa tambang di Sungai Ajikwa Kali Kabur
Rabu (1/10).

Mendulang emas secara tradisional mengandalkan alat seadanya seperti banyak ditemukan di lokasi dulang bukanlah sebuah pekerjaan mudah. Selain nyawa menjadi taruhan, para pendulang harus berfisik prima karena seharian terendam dalam air di bawah  terik matahari.

Pada Minggu (4/10) Timika eXpress turut menyaksikan proses mendulang emas oleh para pendulang.

Dalam mendulang ternyata tidak bisa asal gali. Tapi perlu mendeteksi dulu lokasinya yang tepat dengan mencari dulu titik lokasi untuk mendulang.

Di lokasi dulang ditemukan sebagian besar kaum pria tengah menapis butiran  emas sisa tambang PT Freeport.

Salah satunya Pria Ballo (35). Ballo bekerja memisahkan material pasir bercampur lumpur mengunakan alat sederhana  biasa disebut maal.

Maal berukuran 1-2 meter setinggi satu meter itu diletakan di tengah sungai yang agak dangkal. Sesekali ia sekop material tailing untuk mendapatkan butiran-butiran emas.

Meski dihadapkan dengan berbagai risiko yang mengacam keselamatan, seperti aliran sungai cukup deras terutama saat musim hujan Ballo tidak perduli.

“Biasanya untuk memisahkan ada kain khusus dengan sendirinya emas dan material akan langsung terpisah. Kemudian barulah emas akan dibersihan,” tutur Ballo.

Ballo dalam mendulang sehari bisa mendapatkan 1-2 gram emas apabila kondisi kali tidak banjir. Apabila dalam situasi banjir sehari bisa mendapat rejeki 4-5 gram emas yang dibawa pulang. Emas sekarang satu gram Rp780.000. Namun jika harga emas lagi naik bisa sampai Rp800 ribu.

Selain itu, Annas (29) menuturkan meski berisiko jika musim hujan tiba tetap bekerja sebab banyak material yang dibawa arus mengendap di dasar air.

“Kami bekerja biasanya ada yang sendiri dan berkelompok,  ada yang menyekop material. Ada yang menyiram memang dengan cara berkelompok mendapatkan material yang banyak tetapi hasil pembagiannya juga harus sama rata,” tuturnya.

Menurutnya, meski terlihat mudah memang memerlukan ketelitian dan proses sangat lama agar menghasilkan emas.

Alat yang digunakan hanya wajan ukuran 19-30 cm serta deterjen untuk memilah emas dari material.

Butiran-burain emas hasil dulang itu dimasukan  dalam plastik di bawah ke Timika untuk dijual kepada pengepul.

Penulis: Elisabeth

Editor : Anton

Wahyu Ilahi

Wahyu Ilahi

Timika eXpress

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Ikuti Kami

Social icon element need JNews Essential plugin to be activated.
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In