• Latest
  • Trending
  • All
  • News
  • Business
  • Politics
  • Science
  • World
  • Lifestyle
  • Tech
TIMIKA, TimeX Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengingatkan jajaran kesehatan di Tanah Papua agar bekerja keras melakukan imunisasi dan penanganan gizi kepada anak-anak dan balita agar tidak terjadi lagi kasus gizi buruk di wilayah Papua dan sekitarnya.

Menkes: Jangan Ada Lagi Gizi Buruk Papua

26 Januari 2018
Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

21 Oktober 2020
Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

21 Oktober 2020
Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

21 Oktober 2020
Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

21 Oktober 2020
Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

21 Oktober 2020
2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

21 Oktober 2020
Pemerintah diminta hanya boleh mengawasi legalitas surat rapid tes, tetapi tidak boleh memonopoli pemeriksaan rapid tes untuk pelaku perjalanan.

Pemerintah Tidak Boleh Monopoli Pemeriksaan Rapid Tes

20 Oktober 2020
Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

20 Oktober 2020
Melihat adanya potensi wisata menarik, di Kampung Kekwa, Distrik Mimika Tengah, Yayasan Somatua, bersama masyarakat mulai membangun 18 home stay, yang nantinya digunakan sebagai tempat istirahat bagi wisatawan.

Yayasan Somatua dan Warga Bangun 18 Home Stay di Kekwa

20 Oktober 2020

Pandemi, Sebanyak 3.228 Karyawan Dirumahkan

20 Oktober 2020
RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

20 Oktober 2020
PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

Maknai Hari Santri Nasional ke V, PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

20 Oktober 2020
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
Jumat, Maret 5, 2021
  • Login
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
No Result
View All Result
Timika eXpress
No Result
View All Result

Menkes: Jangan Ada Lagi Gizi Buruk Papua

by Timika eXpress
26 Januari 2018
in Penkes
0
TIMIKA, TimeX Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengingatkan jajaran kesehatan di Tanah Papua agar bekerja keras melakukan imunisasi dan penanganan gizi kepada anak-anak dan balita agar tidak terjadi lagi kasus gizi buruk di wilayah Papua dan sekitarnya.

Menkes Indonesia, Nila Moeloek

TIMIKA, TimeX Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengingatkan jajaran kesehatan di Tanah Papua agar bekerja keras melakukan imunisasi dan penanganan gizi kepada anak-anak dan balita agar tidak terjadi lagi kasus gizi buruk di wilayah Papua dan sekitarnya.
Menkes Indonesia, Nila Moeloek

TIMIKA, TimeX

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengingatkan jajaran kesehatan di Tanah Papua agar bekerja keras melakukan imunisasi dan penanganan gizi kepada anak-anak dan balita agar tidak terjadi lagi kasus gizi buruk di wilayah Papua dan sekitarnya.
“Saya titip imunsiasi dan jangan lagi ada gizi buruk, kita memang harus kerja keras,” pesan Menkes Nila Moeloek kepada jajaran Dinas Kesehatan se-Provinsi Papua di Timika, Jumat.
Sejak Kamis (25/1) malam hingga Jumat pagi, Menkes yang didampingi sejumlah pejabat teras Kemenkes menggelar rapat koordinasi dengan jajaran Dinkes se-Provinsi Papua bertempat di Hotel Horison Timika.
Menkes mengatakan jika persoalan gizi balita dan anak-anak tidak tertangani maka akan berimbas pada keberhasilan program imunisasi.
“Daya tahan tubuh rendah pada anak gizi buruk menyebabkannya rentan terserang penyakit meski mengikuti program imunisasi,” jelas Nila.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyai mengatakan sebagian kabupaten di Papua cakupan imunisasinya masih berada di bawah 30 persen.
Sementara Standar Pelayanan Minimal/SPM bidang kesehatan memandatkan cakupan imunisasi 100 persen.
Di Kabupaten Asmat, pada 2014, cakupan imunisasinya berada pada angka 102 persen.
Namun cakupan imunisasi di Asmat terus menurun pada tahun-tahun berikutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Asmat Pieter Pajalla menuding program pembentukan kampung-kampung (desa) baru yang tidak diimbangi dengan penambahan jumlah petugas kesehatan menjadi salah satu penyebab turunnya cakupan program imunisasi di Asmat.
Pada 2017, cakupan imunisasi di Asmat berada pada angka 60 persen.
Sementara itu cakupan imunisasi tertinggi di seluruh Papua diraih oleh Kabupaten Biak Numfor dengan angka 120 persen. Sedangkan di Kabupaten Mimika, cakupan imunisasinya baru berada pada kisaran 80 persen, namun belum tervalidasi.

 

Data 15.000 Warga Asmat Gizi Buruk Tidak Masuk Akal 

Sementara itu, Menkes Nila F. Moeloek pun menilai, pernyataan Kapolda Papua Irjen Pol. Boy Rafli Amar kepada wartawan beberapa waktu lalu yang menyebut warga di Kabupaten Asmat sebanyak 10.000-15.000, terkena gizi buruk, data tersebut tidak masuk akal.

Nila menilai data yang disampaikan Kapolda Papua salah. Dari laporan dan pantauannya secara langsung di Asmat, Kamis (25/1), hanya ada 600-an anak dirawat terkait kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk dan campak di wilayah tersebut.

Demikian ditegaskan Nila Moeloek kepada wartawan di Hotel Horison Ultima Timika, Jumat (26/1).

Ia pun menilai anak-anak yang diberikan perhatian medis, termasuk imunisasi kisaran 7.000-an anak.

“Kalau pun angka yang dilaporkan sampai 15.000, memangnya jumlah penduduknya berapa?” tanyanya pula.

Sementara Komandan Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat Brigjen TNI Asep Setia Gunawan mengatakan, tim kesehatan terpadu hingga kini sudah memeriksa 12.398 anak.

“Dari 12.398 anak yang mendapat pelayanan kesehatan, ditemukan 646 anak terkena wabah campak dan 144 anak menderita gizi buruk. Selain itu, ditemukan pula 25 anak suspek campak serta 4 anak yang terkena campak dan gizi buruk,” kata Asep.

Menurut Komandan Korem 174/ATW Merauke ini, jumlah anak yang meninggal akibat wabah campak dan gizi buruk dari September 2017 hingga 24 Januari 2018 tercatat 70 orang. Dari 70 korban meninggal itu, 65 korban meninggal akibat gizi buruk, 4 anak lainnya karena campak, dan 1 orang karena tetanus.

“Data di Posko Induk Penanggulangan KLB Asmat di Agats disebutkan 37 anak meninggal di Distrik Pulau Tiga, 15 anak di Distrik Fayit, 8 anak di Distrik Aswi, 4 anak di Distrik Akat, dan 6 lainnya meninggal di RSUD Agats,” ujarnya. (ant/san)

Tags: Menkes: Jangan Ada Lagi Gizi Buruk Papua
Previous Post

Ada Apa? KUA-PPAS Dibahas di Luar Timika

Next Post

Menkes:Penanganan Masalah Kesehatan Harus Terintegrasi

Timika eXpress

Timika eXpress

Next Post
TIMIKA,TimeX Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila F. Moeloek menegaskan, penanganan masalah kesehatan harus terintegrasi sebagaimana Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang dialami warga Kabupaten Asmat sejak September 2017 hingga Januari 2018.

Menkes:Penanganan Masalah Kesehatan Harus Terintegrasi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Timika eXpress

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In