
TIMIKA, TimeX
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mendorong peningkatan pelabuhan Pomako yang berada di pesisir pantai Kabupaten Mimika. Sebab, Pelabuhan Pomako kini menjadi pelabuhan utama di wilayah pesisir selatan Provinsi Papua.
“Ini memang pelabuhan yang utama dan kami berharap sebetulnya pelabuhan ini bisa lebih ditingkatkan karena ke depannya akan banyak proses logistik dari luar Papua masuk melalui pelabuhan ini,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno kepada wartawan, Rabu (23/8) kemarin saat meninjau proses logistik program semen harga terjangkau di Pelabuhan Pomako.
Menteri Rini sangat berharap agar masalah sengketa lahan di Pelabuhan Pomako segera diselesaikan.
“Karena pelabuhan Pomako adalah pelabuhan utama dan kami berharap pelabuhan ini bisa lebih ditingkatkan. Karena kelihatan memang akan makin banyak pendistribusian atau pengiriman barang lewat Pelabuhan Pomako ini,” kata Menteri Rini Soemarno.
Menurut Menteri, sesuai dengan informasi yang diperoleh dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Pomako, bahwa permasalahan sengketa lahan sudah ada di tangan pengadilan.
“Kalau sudah di pengadilan kita harapkan secepatnya diputuskan cepat, sehingga bisa dimenangkan oleh pemerintah agar kita dapat melangkah yang satunya yaitu rencana pengiriman pangan,”ungkap, Menteri BUMN, Rini Soemarno.
Sementara itu Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Pomako, Baja Yarangga, dihadapan Menteri BUMN, Rini Soemarno di pelabuhan Pomako Timika menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya belum bisa berbuat apa-apa, sebab permasalahan sengketa lahan belum ada keputusan.
“Kondisi pelabuhan Pomako seperti begini ini. Kta tidak bisa berbuat apa-apa, jadi kita tunggu hasilnya. Karena sudah ada di pengadilan,”kata Yarangga.
Sebelumnya, Menteri BUMN melalui sinergi lima BUMN, yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Pelni (Persero), PT Pelindo IV (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero), memprogramkan semen harga terjangkau di Papua dengan pengiriman semen produk salah satu anak usaha Semen Indonesia yaitu Semen Tonasa dari Makassar ke Papua melalui Pelabuhan Pomako.
Program ini bertujuan untuk memangkas disparitas harga semen di Papua khususnya di Kabupaten Jayawijaya, Puncak Jaya, Tolikara, Lanny Jaya, Nduga, Yalimo, dan Membramo Tengah. Karena itu melalui program ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memperoleh semen dengan harga lebih terjangkau dari harga sebelumnya yang bisa mencapai jutaan rupiah.
Direktur Pemasaran dan Supply Chain PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Ahyanizzaman menjelaskan bahwa semen yang tiba di Timika dalam satu kali pengiriman sebanyak 13 kontener atau 312 ton tersebut akan dikirim sesuai kebutuhan dan akan diangkut ke Wamena dengan melibatkan TNI AU menggunakan pesawat Hercules. Pesawat ini mampu memuat semen hingga 12 ton dengan satu kali penerbangan per pekan.
“Dengan menggunakan Hercules diharapkan dapat menekan biaya logistik udara ke Wamena, karena tidak ada akses lain dari Timika menuju Wamena kecuali melalui jalur udara,” tutur Ahyanizzaman.
Selain Hercules, unit pesawat lain juga disiapkan untuk pendukung pasokan ke Wamena dengan melibatkan maskapai pesawat kargo komersial, yaitu TriMG, yang mampu melakukan pengiriman 31 ton per hari.
Menteri Rini juga mengatakan selain semen pihaknya juga akan mencoba menurunkan biaya logistik produk pangan yang akan dikirimkan melalui Timika untuk itu perlu adanya peningkatan pelabuhan mengingat kondisi saat ini menurut Menteri Rini sudah sangat tidak memadai.
“Ke depannya satu kapal bisa ada semen, tepung, gula beras dan sebagainya sehingga biayanya lebih tertekan untuk logistik. Kita sedang terus mencoba untuk bagaimana caranya biaya logistik bisa diturunkan. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan pelabuhan Timika,” ujarnya. (tan/ant)