TIMIKA,TimeX
Umat Katolik seluruh dunia menjalani masa retret agung atau masa prapaskah 40 hari berpuasa diawali dengan misa Rabu Abu pada 6 Maret 2019.
Ritus religi ini juga dialami dan dijalani oleh ribuan umat Katolik Gereja Katedral Tiga Raja Keuskupan Timika dengan mengikuti perayaan misa Rabu Abu pada pukul 18. 00 WIT.
Misa ini dipimpin oleh RD Oktovianus Paena, pastor rekan Paroki Gereja Katedral Tiga Raja. Misa ini juga dimeriahkan oleh Paduan Suara Angelika.
Setiap umat mulai dari orang dewasa maupun anak-anak diberi tanda salib dengan abu pada dahi oleh pastor atau pro diakon dengan mengatakan ‘bertobatlah dan percaya kepada Injil’.
RD Oktovianus Paena dalam khotbah mengungkapkan tanpa disadari sekarang telah memasuki masa pra paskah, masa dimana umat katolik memasuki sebuah retret agung bagi umat dan bagi semua anggota gereja selama 40 hari kedepan.
“Ini adalah sebuah masa yang kita nanti-nantikan untuk membaharui diri dari saat ke saat supaya kita layak merayakan paskah dengan hati yang suci dan murni di hari paskah nanti,” tutur RD Oktovianus.
Mantan Pastor Paroki Agimuga ini mengingatkan akan pesan paskah yang dituliskan oleh Bapa Suci Paus Fransiskus pada tanggal 26 Februari bagi seluruh gereja umat katolik dengan sebuah tema “Sebab Dengan Sangat Rindu Seluruh Mahkluk Menantikan Saatnya Dimana Anak-anak Allah akan Dinyatakan”.
Paus Fransiskus menurutnya dalam pesan pra paskah ini berharap agar umat katolik semua sebagai anggota gereja tidak membiarkan pesan retret agung berlalu begitu saja. Sebaliknya manusia harus selalu berusaha untuk hidup sebagai anak-anak Allah yang mengakui dan patuh kepada hukum dan ketetapan-ketetapan Allah serta menghayatinya dengan saudara-saudarai yang ada di sekitar.
Disamping itu juga lanjutnya, Paus Fransiskus berharap agar umat katolik membaharui dirinya masing-masing.
Ia menuliskan, bahwa dosa telah menuntun manusia sehingga menganggap dirinya sebagai alat ciptaan untuk melihat dirinya sendiri sebagai seorang penguasa yang mutlak dan memanfaatkan ciptaan bukan untuk tujuan yang dikehendaki oleh Sang Pencipta melainkan untuk kepentingan diri sendiri.
“Tuhan menganugerahkan kasih dan kebaikannya kepada orang berdosa melalui pengampunan yang berlimpah dan orang-orang berdosa itu mulai bertobat dan mendapat balasan dari Tuhan yaitu suatu hidup baru yakni hidup yang kekal,” ujarnya.
Menurutnya ada tiga hal yang Tuhan Yesus pesankan kepada umat manusia yakni doa, derma dan puasa.
Ketiga kata kunci ini katanya menjadi ajaran-Nya yang harus dijalani selama masa pra paskah ini.
Dijelaskan, pesan pertama yakni derma yang mana dalam berderma manusia khususnya umat katolik berusaha untuk melepaskan diri dari kegilaan untuk menimbun dari segala-galanya bagi diri manusia.
“Dalam keyakinan ilusi kita bahwa kita dapat menjamin masa depan yang bisa menjamin diri kita. Kita berderma berarti kita melakukan karya amal kasih pada sesama yang sangat membutuhkan yang kelihatan di mata kita,” tuturnya.
Pesan kedua doa. Menurutnya doa mengajarkan manusia untuk meninggalkan sikap menyembah berhala dan kemandirian ego manusia serta mengakui bahwa manusia memang membutuhkan Tuhan dan belas kasihannya.
Sementara pesan ketiga Puasa yaitu belajar untuk mengubah sikap kita terhadap orang lain dan semua ciptaan yang lain dengan berpaling dari godaan untuk melahap segalanya demi memuaskan segala kerasukan kita dan kita siap untuk menderita karena kasih yang dapat mengisi kekosongan hati kita.
“Kalau kita beramal, berpuasa dan berdoa dengan baik maka Tuhan akan membalasnya kepada kita. Kita mengawali masa pra paskah ini dengan menerima abu yang ditaburkan atau ditandai di dahi kita masing-masing. Abu dalam Kitab Perjanjian Lama menggambarkan pertobatan tentang orang-orang Niniwe. Kta juga diingatkan bahwa kita ini diciptakan dari tanah dan akan kembali menjadi tanah,” ungkapnya. (san)