
TIMIKA,TimeX
Kepala Distrik Mimika Tengah, Moses Yarangga mendesak pihak kepolisian Sektor Mimika Timur untuk segera mengusut tuntas para pelaku yang terlibat dalam kasus pengeroyokan yang menimpa dirinya pada hari Selasa, 24 Oktober 2017 lalu di Pelabuhan Pomako. Sebab, hingga hari ini, menurut Moses, polisi belum melakukan proses hukum lanjutan terhadap para pelaku.
Saat ditemui Timika eXpress di Balai Kampung Atuka, Sabtu (25/11), Moses mengatakan bahwa selaku korban, dirinya sangat dirugikan. Karena itu, ia mendesak Kapolsek Mimika Timur untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut hingga diproses secara hukum.
“Saya ini korban. Saya tidak tahu apa-apa langsung dipukul dan dikeroyok banyak orang. Saat saya masuk rumah sakit, saya dengar kabar kalau lima pelaku berhasil ditangkap, tapi tiga diantaranya dilepaskan karena kurang bukti. Nah, yang dua pelaku ini yang saya tidak tahu, apakah masih ditahan atau sudah dilepas oleh polisi?,” tuturnya.
Menurutnya, akibat kasus pengeroyokan tersebut dirinya mengalami luka sobek di kepala bagian kiri akibat dihantam dengan menggunakan balok sehingga harus dijahit sebanyak 12 jahitan. Selain itu, tangan kirinya patah.
“Tangan kiri saya ini patah dan dipasang pen jahitan sebanyak enam jahitan. Saya harap ini diseriusi, karena saya juga manusia biasa yang punya batas kesabaran,” katanya.
Ia secara pribadi sangat menyayangkan kasus tersebut datang menimpa dirinya, karena sekilas ia sempat mendengar teriakan warga yang melakukan pengeroyokan kala itu untuk menghabisi nyawanya pada saat itu juga.
“Mereka teriak kita habisi sekarang, karena kasus yang kemarin belum selesai. Mereka mungkin pikir saya orang dinas kelautan, sehingga mereka memukul saya. Saat itu saya memang menggunakan mobil dinas, karena baru pulang tugas. Tapi saya minta agar kasus ini diseriusi,” ungkapnya.(zuk)