
Tidak Boleh Gunakan Knalpot Racing
TIMIKA,TimeX
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika, Ustad H. M. Amin AR, S.Ag mengingatkan semua pihak khususnya penceramah saat shalat Idul Fitri agar tidak menyinggung suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
Langkah ini diambil demi mempertahankan keutuhan antar umat beragama sebagaimana yang terjadi saat ini di Kabupaten Mimika.
Ustad H. M. Amin S.Ag saat dikonfirmasi Timika eXpress, Kamis (22/6) mengatakan imbauan menjauhi unsur SARA sudah termaktub dalam surat edaran yang dikeluarkan pihaknya kepada semua masjid di Kabupaten Mimika.
“Jadi khatib yang berasal dari Timika maupun dari luar harus menyeragamkan khotbah sesuai materi yang kita tentukan, yakni mengenai puasa, zakat, serta idul fitri. Jadi topik utamanya mengenai itu, jangan sampai melenceng dari materi yang telah kita tentukan,” katanya.
Sementara untuk sub materi bertujuan menghindari khatib menyampaikan hal-hal yang mengandung SARA, ujaran kebencian terhadap golongan maupun agama tertentu, merajut kebhinekaan dalam keberagaman Indonesia, serta meningkatkan toleransi, kerukunan dan harmonisasi beragama.
“Kita ingin Timika dalam keadaan damai dan tenang, maka dari itu kita tegaskan agar dalam khotbah nanti tidak ada penyampaian yang bisa memicu konflik antar umat beragama,” tuturnya.
Dikatakan, untuk pelaksanaan sholat ied Kabupaten Mimika akan dipusatkan di Lapangan Timika Indah, serta di 57 lokasi masjid lainnya. Adapun yang akan bertindak sebagai Khatib adalah H. Akhir Iribaram, sebagai Imam H. Abdul Muthalib Elwahan.
Malam Takbiran, PHBI gelar Pawai Keliling
Di sisi lain, perayaan malam takbiran umat Islam di Kabupaten Mimika akan diselenggarakan bersamaan dengan menggelar pawai takbir keliling kota yang diikuti oleh masing-masing perwakilan masjid maupun organisasi masyarakat lainnya.
Takbir keliling yang terpusat di Lapangan Timika Indah, Sabtu malam nanti dimulai pukul 19.30 WIT.
Rencana adanya takbir keliling ini disepakati melalui pertemuan di aula Kantor Pelayanan Polres Mimika, Kamis kemarin.
Pertemuan waktu itu dipimpin langsung Kabagops Polres Mimika Kompol I Nyoman Punia dihadiri pula perwakilan TNI, Brimob, PHBI, MUI, FKUB, serta beberapa Ormas.
Disekapati pula rute pawai takbir, star awal dari Lapangan Timika Indah-Jalan Budi Utomo-Cenderawasih-Yos Sudarso-Hasanuddin-Jalan Budi Utomo dan kembali ke Lapangan Timika Indah.
“Kita telah sepakat bahwa pawai akan menggunakan roda empat. Jika menggunakan roda dua nantinya akan diminimalisir ditambah lagi mereka yang menggunakan knalpot racing tidak dibolehkan karena akan mengganggu masyarakat. Kalau ada yang gunakan knalpot racing pastinya kami tindak,” tegas Kompol I Nyoman Punia.
Selama gelar takbir keliling, personil pengamanan yang dilibatkan hingga pelaksanaan Shalat Ied di 57 titik akan melibatkan 800 personel gabungan, termasuk keterlibatan Ormas lainnya.
Sementara itu, Ketua PHBI Kabupaten Mimika, La Itam Gredenggo secara terpisah mengatakan pihaknya telah mengantongi izin dari kepolisian Mimika yang tentunya juga akan ikut mengawal jalannya pelaksanaan pawai tersebut.
“Alhamdulillah kegiatan ini disetujui oleh Polres Mimika, yang juga nanti akan ikut ambil bagian dalam segi pengamanan,” katanya.
“Kita sudah sepakat untuk menaati aturan-aturan yang telah ditentukan dalam pelaksanaan pawai takbir keliling agar tidak mengganggu umat dari agama lain,” ungkapnya.
Dikatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) Kabupaten Mimika akan turut serta dalam rombongan tersebut untuk memberi signal bahwa toleransi antar umat beragama di Kabupaten Mimika berjalan dengan baik. (zuk/aro)