• Latest
  • Trending
  • All
  • News
  • Business
  • Politics
  • Science
  • World
  • Lifestyle
  • Tech
TIMIKA,TimeX Tujuh Kepala Suku yang mengatasnamakan Komunitas Masyarakat Adat Pegunungan Tengah Wilayah Mee-Pago dan La Pago Mimika menyatakan siap menemui langsung Presiden RI, Joko Widodo

Pastikan Izin Ekspor dan Operasional Freeport: Tujuh Kepala Suku Siap Temui Presiden

11 Januari 2017
Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

21 Oktober 2020
Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

21 Oktober 2020
Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

21 Oktober 2020
Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

21 Oktober 2020
Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

21 Oktober 2020
2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

21 Oktober 2020
Pemerintah diminta hanya boleh mengawasi legalitas surat rapid tes, tetapi tidak boleh memonopoli pemeriksaan rapid tes untuk pelaku perjalanan.

Pemerintah Tidak Boleh Monopoli Pemeriksaan Rapid Tes

20 Oktober 2020
Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

20 Oktober 2020
Melihat adanya potensi wisata menarik, di Kampung Kekwa, Distrik Mimika Tengah, Yayasan Somatua, bersama masyarakat mulai membangun 18 home stay, yang nantinya digunakan sebagai tempat istirahat bagi wisatawan.

Yayasan Somatua dan Warga Bangun 18 Home Stay di Kekwa

20 Oktober 2020

Pandemi, Sebanyak 3.228 Karyawan Dirumahkan

20 Oktober 2020
RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

20 Oktober 2020
PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

Maknai Hari Santri Nasional ke V, PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

20 Oktober 2020
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
Jumat, Maret 5, 2021
  • Login
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
No Result
View All Result
Timika eXpress
No Result
View All Result

Pastikan Izin Ekspor dan Operasional Freeport: Tujuh Kepala Suku Siap Temui Presiden

by TimeX Red
11 Januari 2017
in Berita Mimika
0
TIMIKA,TimeX Tujuh Kepala Suku yang mengatasnamakan Komunitas Masyarakat Adat Pegunungan Tengah Wilayah Mee-Pago dan La Pago Mimika menyatakan siap menemui langsung Presiden RI, Joko Widodo

Perwakilan Tujuh Kepala Suku yang mengatasnamakan Komunitas Masyarakat Adat Pegunungan Tengah Wilayah Mee-Pago dan La Pago Mimika

TIMIKA,TimeX Tujuh Kepala Suku yang mengatasnamakan Komunitas Masyarakat Adat Pegunungan Tengah Wilayah Mee-Pago dan La Pago Mimika menyatakan siap menemui langsung Presiden RI, Joko Widodo
Perwakilan Tujuh Kepala Suku yang mengatasnamakan Komunitas Masyarakat Adat Pegunungan Tengah Wilayah Mee-Pago dan La Pago Mimika

Pastikan Izin Ekspor dan Operasional Freeport

 

TIMIKA,TimeX

Tujuh Kepala Suku yang mengatasnamakan Komunitas Masyarakat Adat Pegunungan Tengah Wilayah Mee-Pago dan La Pago Mimika menyatakan siap menemui langsung Presiden RI, Joko Widodo dalam waktu dekat ini.

Tujuan menemui orang nomor satu di Indonesia itu adalah menyarankan sekaligus mendesak pemerintah pusat terkait izin ekspor dan normalisasi operasi tambang, termasuk perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI).

Mewakili tujuh kepala suku, Anis Natkime bersama Kepala Suku Kamoro Timotius Samin, Kepala Suku Moni Agustinus Zomau, Kepala Suku Nduga Daud Nirigi, Kepala Suku Dani Hermanus Kogoya, Kepala Suku Damal Mesak Tenbak dan Kepala Suku Mee Niko Magai,  menegaskan operasi pertambangan PTFI tidak hanya menyangkut kesejahteraan rakyat di Mimika, Papua, melainkan untuk kelangsungan pembangunan di Indonesia.

Pertemuan Selasa kemarin dihadiri pula puluhan masyarakat tujuh suku dengan mengusung tema sebagaimana spanduk yang dipasang, ‘Jadikanlah Adat, Agama dan Pemerintah Sebagai Satu Tungku yang Kuat untuk Membangun Papua’.

Kepada wartawan di Sektetariat Komunitas Masyarakat Adat Pegunungan Tengah Wilayah Mee-Pago dan La Pago Mimika di Jalan Cenderawasih, tepatnya di depan PT Petrosea, Selasa (10/1), Kepala Suku Besar Anis Natkime, mengatakan perusahaan tambang Freeport harus berjalan normal.

Pemerintah harus obyektif melihat dari berbagai sisi, jangan hanya mementingkan aturan-aturan yang berdampak terhadap kelangsungan hidup, bahkan bisa merugikan masyarakat.

“Operasi Freeport harus normal, supaya semua sejahtera. Perusahaan harus jalan supaya tujuh suku, rakyat Papua dan Indonesia bisa makan. Karyawan dan masyarakat harus sejahtera, pendidikan dan kesehatan harus jalan. Kalau perusahaan sakit, mau makan apa?,” kata Anis.

Desakan tujuh kepala suku Komunitas Masyarakat Adat Pegunungan Tengah Wilayah Mee-Pago dan La Pago Mimika murni aspirasi untuk kedepan jika Freeport tidak berjalan normal, ekonomi masyarakat dipertaruhkan.

“Makanya kami akan temui langsung Presiden Joko Widodo dan menyampaikan aspirasi tuntutan kami. Saat ini momen yang tepat, kami tujuh kepala suku bertemu Presiden, sehingga aspirasi tuntutan kami dibahas bersama melalui pertemuan bersama  legislatif. Kita kumpul ini mau agendakan pertemuan dengan Presiden. Saya selaku pemilik hak ulayat, saya kepala tujuh suku, pemilik gunung emas, tambang saya punya. Saya akan memperjuangkan supaya kontrak Freeport diperpanjang dan supaya perusahaan jalan normal,”  tegasnya.

Sementara itu, Kepala Suku Moni, Agustinus Zomau menambahkan kelangusngan operasional Freeport  serta program sosial kemasyarakatan bagi warga lokal tujuh suku yang terjadi sejak eksploitasi dan eksplorasi perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia itu sudah merupakan ikatan adat.

Karena di dalamnya ada hak-hak masyarakat adat tujuh suku yang mesti dipenuhi.

Selain itu, Kepala Suku Nduga, Daud Nirigi, mengatakan perpanjangan izin ekspor ataupun perpanjangan kontrak PTFI akan didukung penuh dan melibatkan perjuangan masyarakat tujuh suku.

“Keputusan apa yang diambil pemerintah, harus melibatkan masyarakat adat. Tambang bukan di Jakarta tapi di sini. Kami mau ketemu presiden. Dia itu merakyat, itu kami punya anak, itu kita semua punya orang. Jangan sampai keputusan yang diambil pemerintah tidak melibatkan masyarakat, maka itu tidak akan diterima,” tukasnya.

 

Disnakerduk Khawatir

Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan (Disnakerduk) Provinsi Papua menyatakan khawatir ribuan pekerja di Bumi Cenderawasih akan menjadi pengangguran jika izin ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia tidak diperpanjang.
Kepala Disnakerduk Provinsi Papua Yan Piet Rawar, di Jayapura, Selasa, mengatakan, tidak beroperasinya Freeport berpotensi menganggu perekonomian Papua, bahkan nasional.
“Kami mengkhawatirkan potensi kebijakan rasionalisasi anggaran yang berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK), karena konsekuensi atas penghentian ekspor konsentrat tersebut,” katanya.
Menurut Yan, Freeport mempekerjakan sekitar 4.000-5.000 pekerja asli Papua, dengan total 30 ribu tenaga kerja, sampai dengan kontraktor maupun subkontraktor.
“Pemprov Papua, dari sisi tenaga kerja, mengharapkan tidak terjadi pemutusan hubungan kerja,” ujarnya.
Dia menjelaskan hal ini artinya perusahaan harus berjalan terus, tapi sisi lain pihaknya meminta Freeport juga bisa segera memenuhi permintaan pusat untuk membangun smelter sehingga perizinan konsentrat bisa segera diperpanjang.
Sebelumnya, Pemprov Papua meminta dilibatkan dalam perpanjangan izin ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI) yang habis pada Rabu (11/1).
Asisten Bidang Perekonomian Setda Provinsi Papua Elia Loupatty, menyaakan pihaknya hingga dikonfirmasi belum mendapat laporan dari instansi terkait maupun dari pemerintah pusat mengenai perpanjangan izin tersebut. (a21/ant)

 

Tags: Pastikan Izin Ekspor dan Operasional FreeportTujuh Kepala Suku Siap Temui Presiden
Previous Post

Tidak Dapat Insentif, SDI Aikawapuka Dipalang

Next Post

Lokasi Eks Pasar Swadaya Jadikan Arena Mesum

TimeX Red

TimeX Red

Next Post
TIMIKA,TimeX Lokasi eks Pasar Swadaya di Jalan Yos Sudarso selama ini diketahui masyarakat hanya sebagai tempat penampung sampah sementara

Lokasi Eks Pasar Swadaya Jadikan Arena Mesum

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Timika eXpress

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In