
TIMIKA,TimeX
Pegawai Kantor Imigrasi Kelas II Tembagapura, Kabupaten Mimika, menggunakan pakaian adat khas Papua saat melayani masyarakat.
Berdasarkan Surat Edaran Dirjenim Nomor : IMI-UM-05.01-0072 Tentang Pedoman Kegiatan Peringatan Hari Bhakti Imigrasi Ke-68 Tahun 2018, para petugas di kantor imigrasi menggunakan pakaian adat Papua mencerminkan kearifan lokal.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Tembagapura, Jesaja Samuel Enock saat ditemui Timika eXpress disela-sela pelayanan, Rabu (24/1), mengatakan, pelayanan dengan menggunakan pakaian adat setempat merupakan program nasional yang berlaku diseluruh wilayah Indonesia.
“Pelayanan paspor dengan menggunakan pakaian adat ini sebagai inovasi seluruh jajaran Kantor Imigrasi. Pelayanan dengan pakaian adat Papua ini sampai Jumat nanti,” kata Jeasaja.
Menurut Jeasaja, tujuan penggunaan pakaian adat saat pelayanan adalah untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, selain itu menunjukkan keanekaragaman budaya Indonesia.
Pasalnya, pelayanan dengan menggunakan pakaian adat Papua merupakan hal baru yang diterapkan dikantornya, mengingat budaya Papua sudah dikenal luas di Indonesia, bahkan sampai ke mancanegara.
“Kita tugas di bumi cenderawasih, sehingga kita tetap gunakan baju adat Papua,” ujarnya.
Sebagaimana pantauan Timika eXpress, Rabu kemarin, total seluruh pegawai Imigrasi Tembagapura mengenakan corak khas Papua.
Mulai dari mewarnai wajah, lengan hingga bagian kaki. Ini sangat luar biasa, Papua yes,” ungkap pegawai-pegawai Imigrasi Tembagapura saat itu.
Pegawai Imigrasi Tembagapura yang memberikan pelayanan pembuatan paspor, pengurusan surat ijin tinggal, rekomendasi surat keperluan umroh mendapat apresiasi masyarakat.
Bahkan, ada pengunjung yang sempat meminta foto bersama pegawai Imigrasi yang mengenakan pakaian adat Papua dengan keunikannya.
Nur Wahidah (40) salah seorang pengunjung misalnya, sempat meminta selfie bareng Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Tembagapura, Jesaja Samuel Enock karena kagum dengan pakaian adat papua yang dikenakan.
“Mungkin kalau cuma satu dua orang yang pakai baju adat Papua, mungkin saya tidak bangga. Tapi karena ini semua pegawai yang pakai, termasuk kepala kantor juga pakai, makanya saya minta foto bareng. Sangat menarik dan semoga ditiru instansi lain dalam melestarikan budaya lokal. Karena kalau bukan kita siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi,” imbuhnya. (zuk)