- Pembunuhan Sadis di Gorong-Gorong
- Keluarga Minta Diikutkan Saat Rekontruksi

TIMIKA, TimeX
Meski aparat Kepolisian Resor Mimika telah mengetahui identitas jenazah perempuan yang ditemukan membusuk di kawasan Kampung Pisang, Gorong-gorong, Timika, Jumat (1/9) petang, namun, pelakunya belum ditangkap.
Pelaku bejat yang diduga memperkosa dan membunuh korban, hingga kini masih diburu polisi.
Sementara, korban yang diketahui bernama Stevi Koga (17) telah dimakankan di TPU Kelurahan Wonosari Jaya SP IV, Sabtu (2/9) sekitar pukul 12. 30 WIT.
Almarhumah yang adalah warga Jalan Panibar, Timika Indah itu ternyata siswa kelas III SMA YPPGI Timika, kelahiran 1 April 2000.
Korban yang keluar dari rumahnya pada Hari Rabu (30/8) sekitar pukul 16.30 WIT baru ditemukan dua hari setelahnya, yakni Jumat (1/9) sekitar pukul 16.00 WIT di Lorong Nawima, Kampung Pisang, Gorong – Gorong.
Jazad korban yang sempat misterius baru diidentifikasi berdasarkan pengakuan keluarga korban.
Keluarga memastikan bahwa jazad atas nama Stevi Koga dilihat dari pakaian yang dikenakan korban serta tanda bekas luka terkena pecahan kaca di kaki korban.
Demikian diungkapkan Kasat Reskrim Polres Mimika, AKP Dionisius VDP Helan saat dikonfirmasi Timika eXpress, Sabtu (2/9).
Sementara ibu kandung korban, Ny.Natalia Tebai (43) kepada Timika eXpress di kediamannya, Sabtu lalu menceriterakan, sebelum ajal penjemput, korban pamit dari rumah pada Rabu (30/8) petang menuju Gorong-gorong karena ada pesta di rumah temannya.
Namun hingga Kamis (31/8) malam, korban belum kembali ke rumah.
Merasa khawatir dengan keselamatan putrinya, Natalia pun bergegas menuju Gorong-gorong, tempat dimana pesta diadakan.
Natalia sempat bertemu beberapa rekan korban, namun mereka tidak mengetahui keberadaan korban usai pesta.
Dengan perasaan kecewa bercampur khawatir, Natalia kembali ke rumahnya di Timika Indah.
Selanjutnya pada Jumat (1/9) pagi pukul 06.30 WIT, Natalia kembali ke Gorong-gorong untuk mencari tahu keberadaan putrinya, namun tetap tidak ditemukan.
Baru pada pukul 23.00 WIT, salah seorang kerabat korban, Ambros Yobe (27) saat mengunggah media sosial facebook melihat lansiran berita adanya penemuan sesosok mayat perempuan yang belum diketahui identitasnya di kawasan Gorong-gorong Timika.
Kemudian Ambros menyampaikan ke Ny. Natalia.
Mendengar itu, Natalia bersama keluarganya langsung bergegas menuju kamar jenazah RSUD Mimika untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
Ny. Natalia bersama keluarga hanya bisa pasrah setelah mengetahui ternyata jenazah perempuan tanpa identitas merupakan Stevi Koga.
Saat meninggal, korban mengenakan baju berwarna hijau dengan tulisan berwarna hijau, celana pendek hitam, dan tas noken berwarna hitam-merah.
Humas RSUD Mimika, Lucky Mahakena secara terpisah menambahkan, pihaknya telah melakukan visum terhadap jenazah korban guna kepentingan penyelidikan kepolisian. Dia menduga korban telah diperkosa sebelum dibunuh.
“Pembunuhan sangat sadis. Diduga diperkosa, kemudian sebuah benda tumpul disumbat dan tinggal di dalam organ vital korban. Tadi jam 12.00 WIT (Sabtu lalu-Red) jenazah korban sudah diambil keluarganya,” jelas Luky.
Mewakili keluarga korban, Yan Tebay berharap agar penyidik kepolisian secepatnya menemukan pelaku dan memprosesnya sesuai dengan perbuatannya.
“Kami minta pelaku dihukum berat. Perbuatannya sudah diluar batas manusiawi,” tegas Yan sekaligus mengapresiasi rada belangsungkawa dari Polres Mimika melalui Kapolsek Mimika Baru, AKP John Frits Erari saat berkunjung dan memberi santuna duka kepada keluarga almarhumah, Sabtu (2/9) lalu.
Yan pun berharap ketika dilakukan rekonstruksi, ia meminta agar keluarga korban dapat menyaksikan, meski berat keluarga ingin tahu bagaimana cara pelaku menghabisi nyawa korban secara tidak manusiwi,” harapnya.
Kapolsek Erari kepada keluarga korban mengaku prihatin atas musibah tragis yang menimpa Stevi Koga.
Ia berharap kelurarga menyerahkan sepenuhnya penanganan kasusnya kepada pihak kepolisian.
“Harapan saya keluarga tetap menahan diri dan tetap bangun komunikasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku bejat,” ungkap Erari. (a28/aro)