
Dari Kajian Parenting Wali Murid Sekolah Integral Hidayatullah Timika
Timika, TimeX
Anak usia dini merupakan umur pertumbuhan yang paling menentukan kehidupan manusia. Bila materi dan lingkungan pendidikan sesuai dengan tuntutan aktualisasi fitrah anak, maka perkembangan anak dijamin sampai kepada kualitas manusia yang sempurna (insan kamil).
Hal ini disampaikan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hidayatullah, Ustadz Drs. Muhammad Tasrif Amin, M.Pd.I, pada Kajian Parenting Wali Murid Sekolah Integral Hidayatullah Timika di Masjid Agung Babussalam, Sabtu (14/1).
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh orang tua/wali murid, guru-guru dan pengurus Yayasan Hidayatullah Timika .
Dalam pemaparannya, Ustadz Tasrif Amin menyampaikan pembentukan karakter pedidikan anak haruslah dimulai dari rumah, karena sebagian besar waktu dihabiskan di rumah.
“Proses Pendidikan anak diusia dini masih sebagian besar di tangan orangtua dan berlangsung di lingkungan keluarga. Sekolah formal belum banyak berpangaruh karena secara psikologis dan ruang lingkup kehidupan anak masih ranah keluarga,” terang Tasrif.
Ia mengatakan, orang tua dapat menjadikan rumah sabagai sekolah, mushollah dan perpustakaan. Selain itu sholat berjamaah dan majelis quran adalah kegiatan rutin yang intensif yang harus dilakukan untuk membangun kebersamaan antara orang tua dan anak.
Selain memaparkan kajian materi tersebut Ustadz Tasrif membagiakan tiga metode khusus dalam mendidik anak.
Pertama, mendidik dengan cinta karena karena merupakan panggilan jiwa bukan karena ikatan finansial. “Proses pendidikan adalah ladang amal sholeh dan amal jariyah, sehingga segala dimensinya dijalani dengan cinta,” ujar Tasrif.
Kedua, lanjut Ustadz Tasrif mendidik dengan keteladanan yang merupakan metode terbaik dalam membangun karakter. Apalagi di usia dini anak lebih banyak merekam apa yang dilihat dan didengar karena belum mampu untuk mengapresiasi dan menganalisa.
Terakhir, kata dia mendidik dengan doa karena manusia hanya berusaha yang memberikan ilmu sedangkan hidayah adalah Allah SWT. “Setiap orang tua menyerahkan hasilnya usahanya kepada Allah dan memohon kiranya Tuhan memberikan hasil dan Ikhtiyar yang telah dilakukan,” pungkasnya. (***)