“Kami juga harap saat pengumuman kelulusan nanti siswa tidak coret-coret baju atau konvoi. Nanti, kami juga akan sampaikan ke sekolah masing-masing untuk himbauan tersebut”

TIMIKA,TimeX
Pengumuman hasil kelulusan siswa-siswi SMA-SMK tahun ajaran 2018-2019 secara nasional termasuk di Kabupaten Mimika direncanakan serentak pada 13 Mei 2019 pekan depan. Di Mimika ada 2.679 orang. Rincian SMA tercatat 1.201 dan 1.478 untuk pelajar SMK.
Manto Ginting Ketua Panitia Ujian Nasional (UN) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika menjelaskan di Mimika ada 43 SMA-SMK dengan 2.679 peserta telah selesai melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) tahun ajaran 2018-2019 pada April 2019 lalu.
“Siswa akan dapat melihat hasil kelulusan di sekolah masing-masing pada tanggal tersebut. Siswa yang menerima hasil kelulusan itu sesuai dengan jumlah peserta UNBK dan UNKP,” tutur Manto saat dihubungi Timika eXpress via ponselnya, Senin (6/5).
Manto mengimbau kepada peserta didik yang lulus nantinya santun dan tidak berlebihan merayakan kelulusannya dengan melakukan hal-hal melawan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Jangan ugal-ugalan di jalanan menggunakan sepeda motor sebab akan berdampak fatal bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya.
“Kami juga harap saat pengumuman kelulusan nanti siswa tidak coret-coret baju atau konvoi. Nanti, kami juga akan sampaikan ke sekolah masing-masing untuk himbauan tersebut,” pesannya.
Kepada yang lulus janganlah cepat puas diri sebab perjalanan menata masa depan masih panjang harus melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Untuk itu terus tingkatkan prestasi dan apa yang selama ini dapatkan di sekolah selama tiga tahun bisa bermanfaat.
Kelulusan ungkapnya ditentukan berdasarkan rapat dewan guru satuan pendidikan di masing-masing sekolah atas dasar proses belajar selama tiga tahun di sekolah.
Sementara siswa-siswi yang tidak lulus ia berpesan jangan berkecil hati, karena kriteria kelulusan ditetapkan masing-masing sekolah sesuai standar umum yang harus dipenuhi.
“Bagi siswa-siswi yang sudah terdaftar di Dapodik dan saat pelaksanaan UN tidak hadir, bahkan saat ujian susulan juga tidak hadir, secara otomatis dinyatakan tidak lulus,” katanya.
Namun demikian, Manto tetap berharap presentasi kelulusan tingkat kabupaten bisa 100 persen tanpa mengesampingkan kualitas. (san)