
TIMIKA, TimeX
Sebanyak 487 dari total jumlah 806 pengungsi asal Kampung Banti, Kimbeli, Utikini dan Kampung Opitawak, dipindahkan dari Graha Eme Neme Yauware ke Kampung Damai di Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Jumat (24/11) pukul 16.00 WIT.
Di Kampung Damai, warga pengungsi menempati gedung gereja GKII lama, wilayah II Pegunungan Tengah Papua Jemaat Anugerah.
Pemindahan 487 pengungsi tersisa setelah empat hari dievakuasi dari Tembagapura, Senin (20/11) akibat isolasi serta teror kekerasan dan kejahatan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), alasannya karena warga pengungsian belum siap beradaptasi dengan suhu udara panas di Graha Eme Neme Yauware.
Sebab, mereka sudah terbiasa tinggal di wilayah dengan cuaca dingin dan sejuk.
Demikian diungkapkan Kamaniel Waker, koordinator pengungsi yang juga Kepala Suku Tembagapura.
“Ini inisiatif kami minta Pemda Mimika dan Satgas Terpadu TNI-Polri pindahkan kami ke Kampung Damai,” ujarnya.
Kamaniel pun mengantisipasi terjangkitnya penyakit menular terhadap warga pengungsi yang didominasi anak-anak dan orang dewasa bila berlama-lama di Graha Eme Neme Yauware yang terbatas sarana prasarana.
Para pengungsi yang ingin dijemput atau tinggal di rumah keluarganya masing-masing di SP5, Utikini, Wangirja SP9, mulai hari ini, Sabtu (25/11) sudah bisa tinggalkan lokasi pengungsian dengan pengawalan Satgas Terpadu.
Sedangkan bagi sebagian warga yang tidak memiliki keluarga, sementara tinggal di gedung gereja, atau akan direlokasi ke lahan milik Kamaniel di mile 32, Distrik Kuala Kencana.
Mobilisasi pemindahan 487 pengungsi Jumat kemarin menggunakan 7 buah bus milik Dishubkominfo dan Polres Mimika, 8 truk dan lima buah kendaraan pick up
Kapolres Mimika AKBP Victor D Mackbon mengatakan untuk menjamin keselamatan para pengungsi anggota polisi dan TNI yang disiagakan di posko evakuasi di Graha Eme Neme Yauware ikut diploting ke lokasi pemukiman saat ini.
“Termasuk posko kesehatan dan dapur umum juga akan dipindahkan untuk mendukung kelangsungan hidup para pengungsi,”jelasnya.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Mimika, Ausilius You SPd, MM, MH menambahkan, Pemda Mimika sudah serahkan warga pengungsi untuk kembali ke keluarganya masing-masing setelah dipindahkan ke Kampung Damai.
“Harapan saya warga pengungsi tetap menjaga keamanan.
Keamanan tidak hanya jadi tanggungjawab TNI/Polri semata. Tetapi jadi tanggung jawab semua elemen masyarakat,” ujarnya.
Membenarkan bahwa pemindahan atas inisiatif warga pengungsi, maka anak-anak sekolah yang jumlahnya 200 an orang oleh Pemda Mimika akan disekolahkan. Kalau mereka yang usia SD dan SMP itu tugas Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika. Sedangkan mereka yang usia SMA/SMK tugas Dinas Pendidikan Menengah Mimka,” jelas Sekda You.
Sementara Kapospol Kwamki Narama, Iptu Harikatang juga mengimbau warga pengungsi untuk tidak terlibat dalam konflik yang sedang terjadi di wilayah Kwamki Narama antara kubu atas dan kubu bawah.
Ia juga telah mengingatkan kedua kelompok yang bertikai untuk tidak menggangu para pengungsi sebab kedatangan mereka bukan untuk membantu salah satu kelompok yang berperang.
Sebagaimana pantsauan Timika eXpress di tempat tinggal sementara pengungsi yang baru, belum ada persiapan dan kelengkapan yang dibutuhkan seperti yang sebelumnya disediakan oleh Kemensos dan Pemda Mimika seperti toilet umum dan dapur umum.
Karenanya, Kepala Suku Pengunungan Tengah, Yohanis Magai dengan didampingi Pdt. Giman Magai berharap perhatian penuh Pemda Mimika dan semua elemen terkait untuk menangani dan menjawab kebutuhan warga pengungsi secara baik dan maksimal.
Prosesi pemindahan warga pengungsi disaksikan Kepala Badan Kesbagpol Mimika Andi Ramli Terru S. Sos. Msi, jajaran TNI/Polri, serta para relawan peduli pengungsi. (a28/tan)