
Dua Bulan Gaji Petugas Kebersihan Belum Dibayar
TIMIKA,TimeX
Ratusan petugas kebersihan, termasuk sopir truk sampah di Kabupaten Mimika melakukan aksi mogok kerja sejak Jumat (20/10). Hal ini mengakibatkan pemandangan tidak sedap, karena tumpukan sampah hampir ditemui di setiap titik ruas jalan utama dalam Kota Timika.
Sebagaimana pengamatan Timika eXpress sejak Jumat hingga Minggu (22/10) kemarin, tumpukan sampah terus menggunung dan berserakan di sejumlah jalan utama, seperti di Jalan Yos Sudarso, Jalan Budi Utomo, Jalan Ahmad Yani, KH Dewantara, Hasanuddin, Cenderawasih, Jalan Belibis, Serui Mekar, serta akses jalur dimana adanya pemukiman warga.
Aksi yang dipicu karena belum dibayarkannya gaji petugas kebersihan selama empat bulan, sejak Bulan September lalu membuat wajah Kota Timika tidak asri dan elok oleh bau tidak sedap dari ratusan ton sampah yang dihasilkan warga Kabupaten Mimika yang belum terangkut.
“Petugas kebersihan yang mogok itu pengangkut sampah, sopir truk dan pengendara sepeda motor sampah juga operator alat berat pengeruk sampah.
Demikaian diungkapkan Kristianus Victor Heatubun, salah satu petugas yang mogok saat ditemui Timiika eXpress di lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Jalan Bhayangkara, Minggu (22/10).
Menurut Kristianus, aksi mogok kerja bersama ini dilakukan karena kesal, sebab sudah dua bulan gaji belum dibayarkan.
“Kami kerja sudah setengah mati, harap gaji untuk penuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tapi kalau bayar gaji terlambat, begini sudah. Padahal biasanya setiap tanggal 10 kami sudah terima, kali ini molor dan tidak jelas. Ini yang buat kami mogok,” jelas Kristianus.
Dijelaskan pula, hohor masing-masing petugas kebersihan berbeda-beda.
Untuk supir truk Rp120 ribu perhari, karyawan pengangkut Rp95 ribu perhari. Sedangkan pengendara sepeda motor sampah, ada yang diberi Rp100 ribu, ada juga Rp95 perharinya.
“Ada empat orang bawa motor sudah satu tahun tapi masih digaji Rp95 ribu perhari. Termasuk yang kerja angkut sampah sudah satu tahun atau belum terima Rp100 ribu,” jelasnya lagi.
Ironisnya, permasalahan ini sudah dikeluhkan kepada Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Tata Kota Kabupaten Mimika, Hengki Selitubun, hanya saja oleh yang bersangkutan meminta petugas kebersihan bersabar.
“Kami harap gaji kami cepat diproses agar kami juga bisa kembali kerja seperti biasa. Dan semoga kedepan tidak terjadi lagi,” harapnya.
Secara terpisah, Siti Rumainum (45), warga Jalan Yos Sudarso, kepada Timika eXpress, Minggu (22/10) mengeluhkan bau tidak sedap dari tumpukan sampah yang dibuang warga dekat kediamannya sejak Sabtu pekan lalu.
“Kita warga pasti mengeluh. Karena kita bayar retribusi sampah tapi kenapa bisa begini. Bau sampah sangat mengganggu. Ini pemerintah bagaimana kah?.
Yang mengherankan, kata Siti kenapa setiap tahun honor petugas kebersihan terlambat dibayar. Harusnya pemerintah cepat ambil sikap.
“Memang ada faktor perilaku masyarakat yang buang sampah sembarangan, tapi itu harus disikapi. Pemerintah harus tegas,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Tata Kota (Kadistako), Petrus Lewa Koten hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi Timika eXpress. (san/zuk)