
TIMIKA, TimeX
Untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapan karyawan dalam mengantispasi musibah kebakaran di lingkup kerja, PT. PJP Mimika mengelar simulasi kebakaran di Kantor PJP Mimika, di Jalan Matoa, Sabtu (25/11) sekira pukul 13.30 WIT.
Gelar simulasi internal yang diikuti 75 orang karyawan dimulai dengan arahan (brieffing) singkat oleh Koordinator Simulasi Kebakaran PT PJP, Nikolas Rantung.
Nikolaus menerangkan, simulasi ini dilakukan untuk menilai kesiapan tim dan karyawan saat kondisi darurat.
Selain itu dijadikan bahan evaluasi terkait kekurangan atau kendala dalam tanggap darurat untuk dilakukan perbaikan ke depan.
“Simulasi yang kami lakukan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja. UU Nomor 13 Tahun 2003, pasal 86 tentang Ketenagakerjaan, dan PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang SMK3,” ujar Nikolas.
75 peserta simulasi dibagi dalam beberapa regu dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing.
Simulasi dimulai dengan informasi dari General Manager PT. PJP, Ketut Ngurah Darma yang menerima laporan terjadinya kondisi darurat, yakni musibah kebakaran berskala rendah di area dapur sekitar pukul 12.50 WIT.
“Ini jenis kebakaran tipe ‘B’, sebab api berasal dari kompor gas dan minyak.
Dari laporan kemudian dilakukan penanganan serta upaya pemadaman api oleh regu pemadaman kebakaran dengan menggunakan satu tabung alat pemadam api ringan (Apar) chemical powder.
Dari musibah tersebut, kompor dan selang gasnya rusak dan tidak dapat digunakan.
Tidak hanya itu, akibat kebakaran juga mengakibatkan adanya seorang korban.
Korban bernama Fadik disimulasikan hilangan kesadaran dan didapati di salah satu ruangan.
Sebelum datangnya bantuan, tim P3K melakukan bantuan WRABC, selanjutnya dirujuk ke Klinik Candra Medika.
Setelah pengecekan, tim evakuasi dan keamanan melaporkan kondisi ruangan sudah aman, dan di lokasi kejadian dipasangi septilan atau tanda larangan memasuki areah tersebut.
“Dengan begitu keadaan darurat dinyatakan berakhir, namun akitivitas pekerjaan menunggu informasi dari pimpinan area masing-masing. Proses setelahnya adalah investigasi.
sementara proses produksi baru akan berlangsung kembali setelah proses investigasi dan septilan dilepas,” jelas Ketut.
Dari kejadian tersebut, semua kekurangan yang ada atau pun yang dialami akan dibenahi oleh pimpinan area masing-masing.
Usai simulasi, saat diwawancarai Timika eXpress, Ketut Ngurah Darma mengatakan, kegiatan tanggap darurat untuk bahaya kebakaran merupakan agenda tahunan.
“Satu tahun kita lakukan dua kali setiap enam bulan sekali. Ini simulasi kedua di tahun 2017. Dengan harapan tim emergency respon mengetahui tugas dan tanggungjawabnya saat keadaan darurat,” tambahnya.
Selain simulasi kebakaran, karena usaha yang digeluti dibidang logistik makanan, maka simulasi ke depan adalah antisipasi bahaya keracunan makanan.
“Tidak menutup kemungkinan ke depan kita libatkan tim Damkar bila skala kebakarannya menengah dan lebih,” ujarnya lagi.
Dijelaskan, tim simulasi ini baru dibentuk beberapa bulan lalu, dan rencana ke depan selain Damkar, juga akan dilibatkan tim medis dari Puskesmas terdekat.
Selanjutnya, Kordinator Simulasi Kebakaran, Nikolas Rantung menambahkan, simulasi ini untuk melatih kesiapan karyawan untuk menyelamatkan diri dan meminimalisir kejadian.
“Upaya kita adalah jangan sampai ada korban, apalagi sampai fatal. Ini sesuai dengan slogan kita “safety is the port, all is the was and happy end (keamanan adalah pelabuhan, semua adalah akhir yang indah dan bahagia),” ujar Nikolas.
Lebih lanjut katanya, simulasi ini untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, termasuk penanganannya serta proses evakuasi. (a28)