
TIMIKA, TimeX
Proyek pekerjaan penggalian drainase terhadap peningkatan dan pelebaran Jalan Cenderawasih yang sudah sepekan dikerjakan PT Fajar Utama Mandiri (FUM) sontak dihentikan.
Penghentian proyek pekerjaan mulai Selasa (23/8) kemarin disepakati secara saksama antara Kontraktor PT FUM, Konsultan Deka Putra bersama perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Mimika melalui rapat koordinasi di Barley Lounge Cafe, di bilangan Yos Sudarso, Selasa (23/8).
Kesepakatan penghentian proyek pengalian dan pelebaran jalan protokol tersebut mempertimbangkan resiko terhadap ramainya akses kendaraan dan aktivitas warga di sepanjang lokasi proyek tersebut.
“Kita sudah lakukan penggalian di ruas kanan jalan dari depan Gereja Katedral Tiga Raja hingga Resto Cenderawasih 66. Kita hentikan sementara, tetapi kita akan lakukan pemasangan box culver untuk kurangi resiko,” jelas Kabid Bina Marga DPU Mimika, Petrus Pali Amba kepada Timika eXpress usai pertemuan kemarin.
Katanya, penghentian pekerjaan tentu alami perubahan waktu, hanya saja tidak berhubungan dengan pengurangan volume atau nilai pekerjaan secara keseluruhan.
“Jadi untuk pekerjaan penggalian akan dilanjutkan tahun depan. Bukan pengurangan volume kerja. Yang sekarang kita lanjutkan adalah galian untuk pasang box culver. Ini juga harganya besar. Panjang jalan mungkin berubah tapi masalah pembiayan tidak dikurangi. Kalaupun kita lanjutkan akan berdampak apalagi curah hujan masih tinggi,” tambahnya.
Untuk pemasangan box culver, lanjut Petrus, dari volume pekerjaan pengalian saat ini bisa mencapai 500 box.
“Jadi sepanjang sisi kanan Jalan Cenderawasih akan kita pasang box culver ukuran 1,2 meter dengan tinggi 2 meter.
Khusus untuk akses keluar masuk rumah, toko, kantor yang terkena dampak pelebaran, hanya dilakukan proses pemasangan box culver.
“Untuk ukurannya nanti dicocokan dengan lokasi dan elevasi kedalaman hulu dan hilir, karena pasti tidak sama,” paparnya lagi.
Termasuk pekerjaan hotmix sepanjang 525 meter terhitung dari depan Gereja Tiga Raja hingga Gelael tidak mengalami perubahan.
“sepanjang itu kita pasangi box culver, sedangkan sisanya nantin kita lanjutkan dengan japat. Dan untuk pekerjannya lanjut, akan diselesaikan sisi kanan jalan terlebih dahulu, menyusul sisi kiri agar aktivitas warga termasuk pengguna jalan,”jelasnya.
“Kita hentikan sementara dan belum mulai karena arus lalu lintasnya tinggi. Kalau sisi kiri dan kanan jalan dikerjakan serentak, maka penguna jalan pasti terganggu. Jadi bertahap nanti pekerjaannya,” kata Patrus.
Dijelaskan pula, untuk pendataan rumah warga, ruko, fasilitas perkantoran, civitas pendidikan yang terkena dampak peningkatan pelebaran jalan, itu ada sekitar 40 an bangunan,” jelas Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pieter Edoway.
“Jadi bukan rumah tinggal saja, ada ruko, kantor, fasilitas sekolah, bank dan tokoh sampai di depan PT Petrosea. Di petrosea nanti kita akan buat bundaran besar disitu. Kawasan itu akan diambil 30 meter lebih besar dari lampuh merah menuju Sentra Pendidikan dan Limau Asri, SPV,” tukasnya. (a14)