TIMIKA,TimeX
Puluhan Serikat Kepausan Anak-anak dan Remaja Misioner (Sekami) Dekanat Mimika Agimuga melakukan ziarah ke makam pastor di komplek Istana Keuskupan Timika Bobaigo.

KOMUNI – Anak-anak Sekami Mimika Dekanat Agimuga menerima komuni, Selasa (20/11).
Ziarah ini diawali dengan misa syukur yang dipimpin langsung oleh Mgr John Philip Saklil, Pr Uskup Keuskupan Timika, Selasa (20/11).
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan bernyanyi, bermain, dan makan bersama serta seka bersama.
Mgr John Philip Saklil, Pr Uskup Keuskupan Timika dalam khotbahnya tentang pertobatan Zakeus mengatakan, perjumpaan Zakeus dengan Yesus membuat Zakeus bertobat, Zakeus yang pendek itu karena ingin melihat Yesus maka ia memanjat pohon agar dapat secara langsung dan dengan jelas melihat Yesus.
“Jadi satu hal pelajaran bagi anak-anak adalah jangan sampai kekurangan kita itu menjadi hambatan untuk maju, berubah dan sebagainya karena ada banyak cara Tuhan memberikan anugerah supaya kita gunakan itu untuk mengejar cita-cita kita,” tutur Uskup John.
John mengatakan, untuk mengejar cita-cita harus ada perubahan dan pertobatan. Dalam khotbah ini sebenarnya ingin mengajak supaya anak-anak bersekolah, meraih cita-cita yang tinggi supaya ada perubahan dalam diri anak-anak.
“Dalam khotbah ini diminta kepada anak-anak ini untuk rajin bersekolah, belajar, dengar-dengaran terhadap orang tua dan pembina dan jangan pantang menyerah dalam meraih cita-cita untuk masa depan,”ujarnya.
Bruder Gregorius Sigitiono, SCJ, Koordinator Sekami Dekanat Mimika Agimuga saat ditemui Timika eXpress usai misa, Selasa (20/11) mengatakan, kegiatan ini adalah kegiatan Sekami Dekenat Mimika Agimuga, pesertanya dari Kokonao, Mapurujaya, SP1, Sempan, Katedral Tiga Raja, St Sisilia SP2 dan SP 3.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk anak-anak untuk berziarah ke makam para pastor yang telah meninggal di Keuskupan Timika ini dan menjalin keakraban terhadap anak Sekami dari stasi lain serta lebih memperkenalkan Bapak Uskup agar mereka (anak-anak-Red) tidak asing dengan Bapak Uskup juga dengan kompleks kediaman keuskupan ini.
“Kita lihat kegiatan ini mereka sangat antusias dan itu artinya mereka dengan baik mendapat pembinaan dari pendamping sekami juga orang tua. Jadi kami harap, orang tua dan pembina juga dapat memberikan perhatian pelayanan kasih terhadap anak-anak ini terutama soal iman karena tantangan mereka di masa depan akan jauh lebih sulit,” kata Bruder Gregorius.
Tambahnya, kegiatan ini direncanakan akan dilakukan setiap tahun karena dalam gereja katolik pada bulan November tanggal 2 semua orang memperingati arwah orang beriman maka kegiatan ini juga untuk memperkenalkan tradisi kekatolikan pada anak-anak sejak usia dini. (san)