
TIMIKA,TimeX
Puluhan warga di Jalan Cenderawasih, RT42-RW 02, Kelurahan Kamoro Jaya SP1, Distrik Wania harus kehilangan rumah tinggal sekaligus tempat usahanya setelah dilanda musibah kebakaran.
Musibah kebakaran pada Kamis (16/3) dinihari kemarin sekitar pukul 02.00 WIT, selain menghanguskan 7 rumah toko (Ruko) juga membumi hanguskan belasan rumah kos.
Dugaan sementara, musibah kebakaran di kawasan tersebut dipicu oleh api dari tumpukan sampah yang dibakar di salah satu rumah kontrakan (kos-Red) warga di kawasan setempat.
Sementara pihak kepolisian setempat belum menduga ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini.
Namun diduga kuat kebakaran berasal dari tumpukan sampah yang dibakar.
data lapangan yang dihimpun Timika eXpress di lokasi kejadian, Kamis kemarin menyebutkan, tujuh Ruko yang terbakar adalah milik Rosida, Haji Kaharuddin, Mahmudin, H. Muhididin, H. Saniasa, H. Suri dan Mikel.
Musibah itu pun mengharuskan puluhan warga, pemilik Ruko, maupun warga yang menempati rumah kos yang terbakar terpaksa mengungsi.
Masih tidak kuasa meratapi bangunan mereka, sehingga seluruh korban masih bertahan di sekitar lokasi kejadian, menunggu datanganya bantuan dan uluran tangan Pemda setempat.
Untungnya, naas tersebut tidak ada korban jiwa, melainkan hanya kerugian materil yang ditaksir mencapai Rp7 miliar.
Rosida, pemilik dua unit Ruko dan 14 rumah petakan yang semuanya terisi mengaku merugi sekitar Rp2 miliar karena semua hartanya ludes dilahap si jago merah.
Saat diwawancarai Timika eXpress di lokasi kebakaran, Rosida menceriterakan, awal kejadian ia mendengar bunyi letupan seperti senjata api.
“Saya begitu dengar bunyi seperti suara senjata. Saya tetap tidur tapi terjaga, pikirnya orang baku tembak. Saya baru kaget setelah keluar dari kamar mandi lihat asap mengepul dan api sudah menyala besar dan sudah membakar rumah kos saya. Saat itu saya langsung bangunkan anak saya dan kami lari keluar rumah,” tuturnya.
Rosida yang maih kalut menambahkan, yang dibawanya hanyalah surat-surat berharga dan hanya dengan pakaian dibadan.
“Memang setelah kebakaran datang pemadam, tapi terlambat karena kobaran api sangat besar,” jelasnya.
Korban lainnya, H. Kaharudin juga mengisahkan, saat itu ia baru saja tidur.
Usai berkomunikasi dengan rekan ORARI, sontak mendengar bunyi ledakan dari belakang rumah.
“Saya pikir ada pencuri mau curi ayam. Saya kaget waktu keluar lihat api sudah menyala besar,” tutur Kaharuddin.
Ia pun langsung membangunkan istri dan anaknya lantas keluar rumah.
Dari musibah naas itu, Kaharuddin selaku pemilik Bengkel Sejati Motor terpaksa kehilangan 14 unit sepeda motor.
Termasuk peralatan suku cadang yang baru dipesannya, dengan kerugian keseluruhannya mencapai Rp500 juta.
Ditengah kemalangan, Kaharuddin berharap perhatian Pemda Mimika untuk meringankan beban yang diderita, sebab semua surat dan dokumen berharga lainnya hangus terbakar.
Selaiin Rosida dan Haji Kaharuddin, kebakaran juga menimpa warga lainnya, yakni Mahmudin harus rela kehilangan satu unit Ruko beserta isinya dengan kerugian sekitar Rp500 juta.
Begitu pula H. Muhididin juga kehilangan satu unit Ruko dengan kerugian mencapai Rp1 miliar.
Selain itu, H. Saniasa pemilik kios dan penjual kaset CD ini harus merugi Rp1 miliar.
Sama halnya dengan H. Suri, pemilik satu unit rumah juga memperkirakan kerugian semua harta bendanya mencapau Rp1 miliar.
Termasuk Mikel pemilik kios semi permanen yang menjual sembako juga merugi Rp1 miliar.
Sementara itu, Lurah Kamoro Jaya, Yulius Katagame saat diwawancarai Timika eXpress di lokasi kejadian mengaku telah berkoordinasi dengan Pemda Mimika.
“Harapan kami Pemda bisa datang memberikan bantun baik obat-obatan maupun pakaian dan makanan bagi warga yang terkena musibah,” harapnya.
Guna memastikan sebab utama musibah kebakaran hebat di tahun 2017, Kapolsek I Gede Putra melalui Kanit Reskrim Polsek Mimika Baru Ipda Leksi Medianto mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP tadi pagi (kemarin-Red), namun belum menyimpulkan sebab pastinya.
Termasuk sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pemilik Ruko dan penghuni rumah kos-kosan yang juga terkena musibah.
“Dugaan kami sumber api berasal dari sampah yang dibakar di belakang rumah warga,”terangnya.
Dari hasil olah TKP, penyidik Reskrim Polsek Mimika Baru telah mengamankan puing-puing kayu bangunan dari rumah korban yang pertama kali terbakar.
“Kalau unsur pidananya nanti kita selidiki lagi,”ungkap Leksi.
Hingga kemarin, pihak Damkar Mimika masih mengerahkan dua unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk mematikan api dari puing-puing kayu bangunan yang masih menyala.
Sedangkan, Kepala Bandan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika, Yosias Lossu, kepad Timika eXpress secara terpisah, Kamis (16/3), mengatakan musibah kebakaran pada Kamis (16/3) pukul 02.00 WIT oleh pihaknya yang sigap dan tanggap langsung ke lokasi TKP dengan mengerahkan 20 personil dan lima unit mobil Damkar.
Katanya, 20 menit kemudian setibanya di lokasi kejadian, kurang lebih 1 jam lamanya baru petugas berhasil memadamkan api. Itu pun masih dilanjutkan hingga pagi kemarin. (a21/nur)