
TIMIKA, TimeX
Aksi pemalangan fasilitas pelayanan kesehatan kembali terjadi. Setelah Puskesmas Pasar Sentral dipalang oleh pemilik tanah, aksi serupa kembali terjadi pada Puskesmas SP5, Kampung Limau Asri.
Kurang lebih 20 pegawai melakukan aksi pemalangan di pintu masuk ruang pelayanan dan loket Puskesmas SP5, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Senin (4/12) sekira pukul 11.40 WIT.
Dari keterangan tenaga medis yang melakukan pemalangan, aksi tersebut dilakukan sebagai aspirasi menuntut adanya transparansi penggunaan dana operasional, dana Otsus serta dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) oleh Kepala Puskesmas SP5, Marince Elas Totagang.
Akibat aksi tersebut, aktivitas pelayanan di Puskesmas SP5 ditutup tanpa pelayanan.
Dari keterangan M, salah satu pegawai di Puskesmas tersebut, aksi pemalangan dimulai pukul 08.00 WIT setibanya pegawai Puskesmas sebelum memberikan pelayanan kepada warga masyarakat setempat.
Setelah itu, pada pukul 11.40 WIT, beberapa pegawai kembali memalang pintu masuk ruang observasi menggunakan sebatang balok kayu ukuran 5X5 lantas dipaku melintang di pintu ruangan tersebut.
Aksi ini dilakukan sebelum puluhan pegawai mempertanyakan penggunaan dana operasional, dana Otsus serta dana BOK oleh Kepala Puskesmas SP5 yang ditengarai tidak transparan.
Usai melakukan aksi pemalangan, seluruh pegawai Puskesmas memutuskan pulang ke rumah masing-masing, tanpa adanya pelayanan kesehatan.
Hanya saja tidak lama berselang, yakni sekitar pukul 13.30 WIT, KSPK 3 Polsek Kuala Kencana Aiptu Musliyadi bersama beberapa anggotanya mendatangi TKP langsung melakukan negosiasi dengan tenaga medis pelaku aksi pemalangan.
Dari negosiasi itu, puluhan pegawai berkeras, dan palang baru akan dibuka setelah adanya penyampaian secara transparan dari Kepala Puskesmas SP5 kepada jajarannya.
“Kami cuma minta Kapus transparansi soal dana.Itu saja,” tandas M.
Menyikapi aksi puluhan pegawai Puskesmas SP5, Kepala Bidang Kesehatan pada Dinkes Mimika, Maria Dini mengimbau
pegawai di Puskesmas SP5 agar membuka pelayanan kesehatan seperti biasanya mulai besok (hari ini-Red).
“Kalau ada masalah di Puskesmas, baiknya disampaikan ke dinas, jangan ambil inisiatif sepihak, apalagi sampai palang Puskesmas yang adalah fasilitas publik. Saya harap pelayanan di Puskesmas jangan sampai terganggu,” pesannya. (a28)