
Pihak Distribusi Dinilai Tidak Bertanggungjawab
TIMIKA, TimeX
Ribuan lembar Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang seharusnya didistribusikan pada 2016 ke berbagai distrik (kecamatan) di pesisir dan wilayah pegunungan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, kini masih tertumpuk di Kantor Dinas Pendidikan Menengah (Dispenmen) Mimika.
“Ribuan KIP yang datang itu masih tinggal di ruangan Kepala Bidang SMA, dan itu untuk distrik yang jauh, baik di pegungan maupun di pesisir pantai,” kata Sekretaris Dispenmen Mimika, Johana B. Arwam kepada Timika eXpress, Jumat pekan lalu.
Ia mengatakan KIP untuk wilayah Timika dan sekitarnya sudah dibagikan oleh pihak ketiga, yaitu Munawir Yakub, namun KIP untuk wilayah pedalaman justru diantar langsung ke kantor Dinas Pendidikan Menengah.
“Kartu itu tiba di kantor pada Juni-Juli 2016 lalu, pihak ketiga antar bersama dengan berita acara tanpa menyertakan daftar, kami justru bingung kenapa KIP ditampung di sini,” ujarnya.
Menurut Johana sesuai surat yang diterima Dispenmen Mimika dari Kementerian Pendidikan bebebrapa waktu setelah KIP diatar ke Kantor Dispenmen menyebutkan bahwa KIP tersebut harusnya didistribusikan langsung oleh pihak ketiga sampai ke titik sasaran.
“Bukan hanya itu dalam surat juga menyebutkan bahwa pihak ketiga harus mengantar sampai ke titik sasaran karena biaya distribusi sudah diterima oleh pihak ketiga. Untuk itu tidak ada alasan menurut saya KIP itu masih tertampung di sini,” tegasnya.
Setelah menerima surat tersebut, pihak Dispenmen melakukan koordinasi dan meminta penjelasan Munawir Yakub yang juga adalah mantan anggota DPRD Mimika sebagai pihak ketiga terkait alasan menumpuknya KIP di kantor Dispenmen.
Dari hasil koordinasi, pihak ketiga berjanji untuk mendistribusikan namun hingga kini tidak terealisasi.
“Bukan hanya sekali kami lakukan koordinasi dan terus mengingatkan tetapi sudah bebebrapa kali tapi sampai tahun 2017 ini tidak ada realisasi. Ini menunjukan pihak distribusi tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Johana mengharapkan agar pihak ketiga dapat bertanggung jawab dengan kepercayaan yang diberikan Kementerian Pendidikan untuk mendistribusikan ribuan kartu yang hingga kini masih menumpuk.
Ribuan KIP dalam kemasan itu tertulis nama sekolah penerima, diantaranya SMA Kokonao, Distrik Mimika Barat, sekolah di Jita, Jila, Amar.
Hanya saja dos kemasan KIP tidak berani dibuka oleh pihak Dispoenmen.
“Nanti kami koordinasi lagi dengan Dispendasbud dan mencocokkan data sekolah serta nama siswanya, karena dalam kartu sudah tertulis nama siswanya,” tambahnya.
“Kami tidak butuh alibi atau alasan yang jelas kami ingin segera kartu ini didistribusikan karena sangat dibutuhkan oleh anak-anak yang berhak mendapatkannya khususnya mereka yang ada di wilayah pedalaman,” tandasnya. (san)