
TIMIKA, TimeX
Upaya kepolisian dalam memberantas praktek perjudian di Kota Timika patut dipertanyakan, sebab terkesan tebang pilih.
Jika kasus judi sabung ayam di Kawasan Nawaripi berhasil digrebek aparat Polres Mimika dengan berhasil menjaring puluhan ekor ayam, lantas kenapa Judi togel terkesan dibiarkan dan marak di di jual bebas di Kota Timika dan sekitarnya.
Tidak bisa dipungkiri kalau aparat keamanan setempat dibilang tutup mata, sebab tidak melakukan tindakan tegas terhadap maraknya aktivitas judi secara terang-terangan belakangan ini.
Padahal sebelumnya kasus judi togel yang menjerat seorang bandar dan beberapa penjualnya sempat diproses hukum.
“Ada apa dengan kasus judi serupa yang kembali marak di Timika, dan kenapa aparat kepolisian setempat terkesan tutup mata. Jangan sampai aparat yang bekingi,” ujar salah seorang tokoh masyarakat tersohor di Mimika saat menghubungi Timika eXpress via ponselnya, Senin sore kemarin.
Kata sumber, di kompleks tempat tinggalnya di Koperapoka ada yang jual dengan menggunakan sistem kupon togel, ada juga yang pakai sms via ponsel.
Selain itu, di kediaman adiknya di bilangan Leo Mamiri, penjualan togel pun merajalela.
Bahkan data lapangan yang dihimpun Timika eXpress, judi yang menjanjikan omzet besar ini sungguh fantastis di Tembagapura.
Tapi mengapa aparat keamanan setempat terkesan menutup mata dan telinga, padahal keluhan bahkan pengaduan dari warga masyarakat terus berdatangan.
Ia sangat menyayangkan aksi bisnis ilegal yang hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu dan hanya mengeruk kekayaan dan peredaran uang masyarakat Mimika.
Dari penelusuran Timika eXpress di bilangan Bogenville, aktivitas penjualan togel juga marak, baik transaksi pembelian nomor melalui sms via ponsel, ada juga pakai kupon.
Hanya saja, oknum-oknum penjualnnya melakukannya secara terselubung, yakni menjualnya di dalam rumah sehingga tidak mencolok seperti sebelumnya.
Sebagaimana seorang penjual togel yang mengaku bernama Tarji, saat ditemui Timika eXpress di kawasan Koperapoka membenarkan menjual kupon togel sudah hampir sebulan lebih.
Pemuda kurus tinggi itu pun mengaku menjual togel milik oknum berinisial Ti.
“Selama jualan kami hubungan dengan dia, tapi bandarnya itu katanya orang China Surabaya namanya Santoso.
Kami biasa setelah jual sekitar jam setengah tujuh setor dan mereka rekap di kawasan irigasi. Sebelumnya di Ruko Jalan Samratulangi,” jelas Tarji yang mengaku nama samaran saat berbincang kepada wartawan koran ini.
Kembali tokoh masyarakat yang enggan dikorankan namanya kepada Timika eXpress mendesak aparat kepolisian setempat untuk menindak tegas bandar-bandar togel yang beroperasi di Timika.
“Tidak mungkin aparat kepolisian tidak tahu dengan maraknya judi togel di Timika,” ujar sumber.
Ia mengatakan, ini hanya persoalan kepentingan.
“Kenapa tidak dibasmi sekaligus, karena sudah jelas yang namanya judi itu dilarang undang-undang,” tegasnya.
Menurutnya, dengan sikap diam aparat kepolisian terhadap keberadaan judi togel menjadi tanya masyarakat, kenapa polisi tebang pilih.
“Kami tahu, dari togel dan aksi judi lainnya, king, sabung ayam, ada jatah-jatah kepada sejumlah oknum pegiat profesi,” bebernya curiga.
Bahkan, dengan maraknya judi togel dan aksi perjudian lainnya, ini juga menunjukan lemahnya peran Pemerintah Daerah dalam menyikapi kasus perjudian yang menjadi penyakit masyarakat. (tim)