Foto:istimewa/timex
EVAKUASI-Salah satu korban penembakan KKB saat dievakuasi tim gabungan TNI-Polri.
>>Empat Lainnya Masih Misteri
>>Tim Psikologi Beri Layanan Trauma Healing
JAYAPURA, TimeX
Tim gabungan TNI/Polri yang dikerahkan melakukan pencarian korban penembakan di Nduga, kembali menemukan satu jazad korban di sekitar bukit Tabo, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Minggu (9/12).
Dengan demikian sejak pencarian Selasa lalu hingga Minggu kemarin, sudah ditemukan 17 jenazah warga sipil yakni karyawan PT Istaka yang menjadi korban penembakan tidak manusiawi oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Ndugama pimpinan Egianus Kogoya pada 2-3 Desember lalu.
Satu korban lainnya adalah prajurit TNI Yonif 755/Yalet atas nama Sertu Anumerta Handoko yang telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tri Jaya Sakti di Sorong, Papua Barat Rabu pekan lalu.
Dengan ditemukannya kembali satu jazad korban, maka masih tersisa empat orang karyawan PT Istaka yang belum diketahui nasibnya atau misteri.
Sebab dari keterangan para saksi yang selamat dari aksi penembakan KKB, menyebutkan lima korban yang belum ditemukan adalah M. Ali Akbar, Petrus Ramli,Hardi Ali,Simon Tandi dan Riki Simanjuntak.
Bahkan jazad korban yang ditemukan Minggu kemarin belum diidentifikasi identitasnya.
Danrem 172/PVY Kolonel Inf. Binsar Sianipar kepada Antara, Minggu mengatakan, jazad korban yang ditemukan Minggu kemarin berjarat sekitar 500 meter dari lokasi awal ditemukan 16 jenazah lainnya.
Ia menyebutkan, untuk mencapai lokasi sampai ditemukannya korban cukup sulit karena diduga saat insiden korban lari kearah kanan dari bukit Tabo.
“Jenazah yang belum dipastikan identitasnya itu hingga kini belum dibawa dari Mbua namun sudah berada di pinggir jalan sehingga memudahkan anggota untuk evakuasi besok (hari ini-Red),” kata Sianipar.
Pencaharian akan terus dilakukan hingga kelimanya ditemukan, kata Kol Inf Sianipar.
Ketika ditanya apakah ada batas waktu untuk mencari para korban, Danrem Jayapura mengatakan, tidak ada batas waktu sehingga aparat keamanan akan mencari hingga mereka ditemukan.
KKB pimpinan Egianus Kogoya, Minggu (2/12) lalu membunuh 17 karyawan PT Istaka Karya yang sedang mengerjakan pembangunan jembatan di Distrik Yall.
Pembunuhan itu diawali dengan menggiring 25 karyawan dari 28 orang dari camp mereka, karena tiga rekannya sedang menghadiri acara bakar batu.
Tujuh orang berhasil melarikan diri dan diamankan aparat keamanan di sekitar Distrik Mbua.
Namun, dari tujuh warga tersebut, 3 diantaranya menderita luka tembak dna masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Masyarakat, sedangkan 4 lainnya selamat tanpa cedera fisik.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. AM Kamal menambahkan bahwa tim gabungan TNI-Polri masih melakukan pencarian terhadap empat korban yang belum ditemukan pascaaksi tidak manusiawi KKB.
“Sampai dengan hari ke tujuh pascapenembakan KKB, tim gabungan TNI-Polri masih melakukan pencarian korban hilang. Kami mohon doa seluruh masyarakat Papua agar para korban bisa ditemukan segera,”katanya kepada wartawan, Sabtu lalu.
Katanya, pencarian empat karyawan PT Istaka Karya dilakukan melalui udara maupun darat.
“Kami juga tetap melakukan tindakan hukum kepada KKB yang telah menembak mati 17 pahlawan pembangunan di Papua. apalagi mereka juga menembak mati prajurit TNI, dan satu anggota kami Bharatu Wahyu terluka. Ini sudah tidak bisa ditoleransi dan harus diadili,” tegasnya.
Tim Psikologi Beri Layanan Trauma Healing
Selain itu, untuk memastikan kondisi korban selamat dari tindakan KKB yang sementara diinapkan di Hotel Serayu, tim psikologi Polda Papua pun telah memberikan layanan trauma healing pada Sabtu (8/12).
Berdasarkan rilis dari Subbid Penmas Bidang Humas Polda Papua, layanan trauma healing kepada korban KKB Nduga agar segera puluh dari psikis dan mental sehingga dapat kembali melaksanakan aktivitasnya seperti biasa.
Layanan trauma healing berupa permainan, dan pemberian snack khusus kepada Krisna Tabuni, bocah usai 3 tahun yang selamat dari tindakan keji KKB.
Selain itu, pendalaman dan konseling terhadap 11 orang saksi korban.
Tim psikologi juga mengambil data pisikologi korban berupa grafis dan grafologi lengkap.
Adapun tim Psikologi Biro SDM Polda Papua yang terlibat, yakni Iptu Suheriyono, S.Sos.,M.H. Paur Psi Pol, Ipda Rini Dian Pratiwi, S.Psi., M.Psi., Psikolog Paur Psi, Brigadir Akhsani Taqwim, Banum Psi Pers. (tan/ant)