
10 November merupakan tanggal yang selalu diperingati oleh Bangsa Indonesia sebagai Hari Pahlawan memberi makna, meski kini kita sudah tidak perlu lagi mengangat senjata dalam mempertahankan Indonesia.
Tapi kita harus tetap menghargai jasa-jasa pahlawan dan melanjutkan misi pahlawan Indonesia dengan membangun Indonesia, khusunya Mimika menjadi aman, damai dan sejahtera.
KUALA KENCANA,TimeX
Meski tidak ada perayaan meriah oleh Pemda Mimika, namun momentum peringatan 10 Nopember 2016 jajaran Kodim 1710/Mimika, Kamis (10/11).
Peringatannya melalui upacara sebagai wujud penghormatan terhadap kusuma bangsa di Lapangan Makodim dipimpin langsung Dandim 1710/Mimika Letkol Inf. Windarto.
Dengan bentindak sebagai Perwira Upacara (Paup) Pasipers Kodim, Kapten Inf Nurmarsudi dan Komandan Upacara (Danup) Letda Inf Y.Maniagasi.
Momen upacara yang diikuti ratusan personil prajurit dan PNS di lingkup Kodim 1710 Mimika menjadi makna penting, karena pesan utama dari amanat Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa yang dibacakan Dandim Windarto mendanskan bahwa peringatan Hari Pahlawan merupakan cermin refleksi pengorbanan, keteladanan dan keteguhan para pahlawan berjuang bangsa meraih kemerdekaan.
Karenanya semangat patriotisme harus terus diteladani oleh prajurit TNI sebagai abdi bangsa dan negara dalam pelaksanaan tugas pokok sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dan pesan moral yang terkandung dari harapan akan semangat estafet perjuangan, bahwa setiap insan adalah pahlawan keluarga, lingkungan dan masyarakat
Dalam amanat itu juga ditekankan bahwa semangat kepahlawanan adalah semangat membentuk dan membangun negara dengan sikap dan respon kepahlawanan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dengan harapan semangat patriotisme bangsa harus lebih progresif.
Untuk itu, Dandim pun berharap momentum Hari Pahlawan bagi warga masyarakat Kabupaten Mimika dijadikan sebuah refleksi untuk mewujudkan Mimika aman, damai dan sejahtera, sejalan dengan visi misi Pemda Mimika dibawah kepemimpinan Bupati Omaleng dan wakilnya Yohanis Bassang,” tandasnya.
Secara terpisah, momen Hari Pahlawan juga memberi makna tersendiri bagi para pahlawan tanpa tanda jasa di Mimika.
Dahlia, salah satu guru di SD Inpres Koperapoka kepada Timika eXpress, Kamis (10/11) menegaskan, momen sejarah ini hendaknya dijadikan sebuah spirit bagi guru dalam meningkatkan kinerja mewujudkan impian pendidikan yang maksimal kepada peserta didik.
“Kita harus jadi corong, jangan sampai siswa menilai kita karena tidak maksimal dalam kinerja. Pedomani semangat patriotisme pahlawan bangsa,” pesannya.
Lanjut Dahlia, seorang guru juga ditekankan jangan hanya menuntut haknya, tetapi harus maksimal dalam menjalankan tugas.
“Kondisi di Mimika tidak perlu kita pungkiri. Masih adany guru yang sering mangkir dari tempat tugas, dengan momentum ini mari kita tunjukan semangat dalam memajukan pendidikan di Mimika, meski banyaknya tantangan dihadapi,” paparnya.
Sementara, Kepala SD Inpres Koperapoka Naomi Sahertian berharap anak-anak didiknya ke depan dapat meneruskan semaangat perjuangan pahlawan bangsa, lewat kontribusi pendidikan untuk kemajuan pembangunan bangsa.
“Kita harus ikut jejak pahlawan nasional karena perjuangan mereka memerdekakan Negara ini tidaklah mudah, karena melewati situasi heroik sampai pertumpahan darah,” tandasnya.
Menyusul, siswi SMA Al-Fallah HMM YPIC, Dian Fitriana, secara terpisah menambahkan, sebagai generasi penerus bangsa, kita harus mengikuti jejak langkah perjuangan pahlawan bangsa kita, dengan belajar yang giat, menanamkan sikap jujur dan rela berkorban dan bertaqwa kepada Tuhan.
Selanjutnya, Nurul Hidayah, pelajar SMA N 1 Mimika Timur juga menegaskan, amalan dari semangat pejuang bangsa adalah harus percay diri, dengan tidak nyontek saat ujian sekloah,” tegas siswi Kelas 10 IPA itu mengakiiri bicaranya. (a21/a25/a23)