
TIMIKA,TimeX
Katarina Dekme (15), seorang siswi kelas 9G SMP Negeri 2 Timika, tewas akibat tersengat arus listrik jaringan kabel, Rabu (8/3) sekitar pukul 11.30 WIT.
Korban tewas setelah terjatuh dan kepalanya membentur benda keras usai menginjak kabel listrik telanjang di dekat pagar sekolah, di Jalan Budi Utomo.
Nyawa dari putri kedua anggota Koramil 1710/03 Kuala Kencana, Sersan Satu (Sertu) Frans Dekme tidak tertolong sesaat setelah dilarikan ke RSUD Mimika.
Peristiwa mengenaskan tersebut sontak membuat ayah korban histeris bahkan mengamuk dan menuntut pihak sekolah bertanggung jawab atas kematian putrinya.
Berdasarkan data lapangan yang dihimpun Timika eXpress dari rekan korban, Yuli Vince Magai (14) menceritakan, awal kejadian ketika korban bersamanya mendatangi salah satu kios di kawasan tersebut dengan maksud membeli kartu ponsel.
Korban hendak mengganti kartu ponsel dari 3G ke 4G.
“waktu itu jam sekolah sudah selesai, tinggal mau lanjut dengan pengayaan. Jadi kami dua pergi ke kios beli kartu ponsel,”cerita Yuli.
Sepulanganya dari kios tersebut, keduanya memilih berjalan di tempat teduh bersinggungan dengan pagar SMPN2.
“Kami dua waktu itu jalan sejajar. Saya (Yuli-Red) jalan di sebelah got tepi jalan , dan korban di pinggir pagar,” katanya.
Begitu kagetnya Yuli mendengar korban berteriak dengan kaki kanannya menginjak kabel yang teraliri storm listrik dan terlempar ke belakang hingga kepalanya membentur coran parit.
Yuli yang panik pun meminta tolong dan sempat menarik korban, hanya saja kabel listrik tersebut tetap melekat di kaki korban.
“Saya tarik dia tapi saya sempat rasa storm di jari jadi saya lepas,” akunya.
Beberapa saat kemudian korban baru ditolong dan langsung dilarikan ke RSUD, namun korban meninggal saat dalam perjalanan.
Sementara itu, Kapolsek Mimika Baru Kompol I Gede Putra kepada Timika eXpress menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP guna memastikan sebab utama dan unsur terkait penyebab kematian korban.
Kapolsek I Gede Putra baru memastikan kematian korban karena tersengat arus tinggi jaringan listrik.
Namun ia belum memastikan apakah kabel jaringan listrik yang dibiarkan telanjang itu adalah milik PLN atau PT Telkom Timika.
“Laporan polisinya sudah kita terima dan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku,” jelasnya.
Tidak hanya itu, guna meredam amarah keluarga yang tidak terima dengan peristiwa naas yang menimpa korban, kepolisian setempat juga melakukan pengamanan di civitas pendidikan setempat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabag Humas RSUD Mimika, Luki Mahakena saat diwawancara di Kamar Jenazah RSUD Mimika menerangkan dari visum medis, korban dinyatakan mengalami luka robek di bagian kepala.
“Lebar robekan sekitar dua sentimeter lebih, sedangkan dalamnya sekitar satu sentimeter, ini yang buat korban alami pendarahan hebat dan nyawanya tidak tertolong,”jelas Luki.
Jenazah korban setelah ditangani di RSUD dikembalikan ke keluarga dan sementara disemayamkan di perumahan dinas Asrama Kodim 1710 Mimika. Menyusul, Linda Hanisa Hutabarat, teman dekat almarhum mengaku sangat kehilangan korban yang dikenal suka bergaul.
“Dia dekat dengan siapa saja, dengan guru-guru juga dia dekat. Macam mimpi dengar dia sudah meninggal,”ungkap Linda menangisi jazad almarhum saat di Kamar Jenasah RSUD Mimika. (a21)