TIMIKA, TimeX

Seorang sopir mobil rental di Jalan Belibis bernama Wihelmus Blessia Alias Aqut (49) ditemukan sudah tidak bernyawa dengan sejumlah luka dibagian wajah.
Korban yang ditemukan dengan kondisi mengenaskan di Jalan Freeport Lama, Kwamki Narama, pada Sabtu (21/10) sekira pukul 08.00 WIT, diduga dibunuh.
Sosok jazad Wilhelmus, warga Jalan Busiri, tepatnya di samping Gereja Katolik St. Stefanus, pertama kali ditemukan oleh seorang warga Jalan Freeport Lama bernama Kaibena M.
Kaibena saat itu hendak keluar rumah menuju kebun.
Tidak jauh dari lokasi penemuan korban, Kaibena mengaku sempat melihat dua orang pria tidak dikenalnya keluar dari dalam mobil Toyota Avanza berwarna silver dengan nomor polisi B 1212 NRA yang sedang parkir.
“Saya lihat mereka dua jalan cepat-cepat,” jelasnya.
Menaruh curiga, Kaibena kemudian memberitahukannya kepada warga lainnya, yakni Melki H.
Melki dan Kaibena sontak kaget saat mendatangi TKP, karena menemukan korban tergeletak sudah tidak bernyawa.
Kejadian itu pun langsung dilaporkannya ke petugas Polsek Mimika Baru.
Anggota Polsek Mimika Baru yang sigap langsung menuju TKP.
Usai mengidentifikasi korban dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), jazad korban langsung dievakuasi ke RSUD Mimika.
Kapolres Mimika AKBP Viktor Dean Mackbon saat dikonfirmasi Timika eXpress, Minggu (22/10) membenarkan kejadian tersebut.
“Kami sudah periksa saksi-saksi, juga sudah olah TKP. Kasus pembunuhan ini masih dalam proses penyelidikan. Termasuk mobil rental korban sudah diamankan di Polsek Mimika Baru,” terang Kapolres Viktor.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Dionisius VDP Helan menambahkan, berdasarkan keterangan saksi Anis Rumbakas (30), dijelaskan pada Jumat (20/10) sekitar pukul 22.30 WIT, ia bertemu dengan korban di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di belakang Surabaya Motor.
Saat itu ia mendapati korban sedang duduk dengan tujuh orang warga.
Saat itu juga korban memberikan sebotol bir kepada Anis lantas menjawab terima kasih.
Kepada saksi, korban pun berkata, ‘saya ada antar masyarakat dorang mengatakan Ia mendatangi korban.
Tidak lama kemudian, yakni pukul 01.30 WIT Sabtu dinihari lalu, saksi melihat korban pergi bersama 7 orang warga tanpa diketahui kemana perginya.
Sementara, Frederika Rumande (53), warga Gorong-gorong selaku saksi kedua menambahkan, pada Jumat (20/10) sekira pukul 23.00 WIT, saksi II bertemu dengan korban, pria kelahiran 5 Mei 1968 ini di belakang Surabaya Motor.
“Waktu itu dia (korban-Red) duduk di depan saya (saksi II-Red).
Waktu lihat saya, dia balik dan kasih saya uang Rp15 ribu.
Waktu itu dia bilang “mama pake uang ini untuk main“. Nanti mama selesai main langsung pulang, “ ujar saksi sebelum beranjak membeli kartu.
Lebih lanjut kata Kasat Reskrim Dionisius, dari keterangan saksi-saksi, dan juga warga yang pertama kali menemukan korban, akan didalami guna menguak pelakunya.
Secara terpisah, Kabag Ops Polres Mimika Kompol Tony Upuya saat ditemui di RSUD Mimika, Sabtu lalu menambahkan, kondisi wajah korban cukup parah sehingga pihak medis RSUD melakukan perawatan sebelum jenazah diarak ke rumah duka di Gorong-gorong, RT 1, Kelurahan Kebun Sirih, Kampung Pisang, Timika.
“Kita tetap proses kasus ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Kami juga minta keluarga bantu dan serahkan penanganan kasusnya kepada kami sehingga pelakunya cepat terkuak. Kita mau pastikan penyelidikan, pembuktian dilapangan, sejak kapan korban tinggalkan rumah hingga mengalami nasib naas,” jelas mantan Kasat Intelkam Polres Mimika ini.
Sementara, Humas RSUD Mimika, Luky Mahakena kepada koran ini, Sabtu (21/10) mengatakan, korban diterima di RSUD Mimika pukul 10.00 WIT, setelahnya dilakukan visum pada pukul 14.00 WIT.
“Dari visum selama satu jam, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka bekas sabetan benda tajam di bagian wajah,” jelasnya.
Jazad korban kemudian dikembalikan ke keluarga dari kamar jenazah pada Sabtu (21/10) pukul 17.10 WIT. (a28)