• Latest
  • Trending
  • All
  • News
  • Business
  • Politics
  • Science
  • World
  • Lifestyle
  • Tech
"Kalau Amungme sendiri yang ada di sini mungkin kita bisa bicara, tapi ini kelompok yang datang dari mana-mana masuk jadi susah untuk dekati mereka. Saya hari itu juga sudah komunikasi dengan mereka, dan mereka bilang kalau mereka bukan mau keluar baru masuk, tetapi bertahan untuk perang dan mau ‘merdeka’. Itu intinya yang mereka bicarakan ke saya"

Tim Negosiasi ‘Angkat Tangan’ Temui KKB

4 November 2017
Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

Destinasi Wisata Pohon Jomblo Ramai Dikunjungi Warga

21 Oktober 2020
Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

Minta Sumbangan Berkedok Yayasan Dianggap Ilegal

21 Oktober 2020
Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

Kepala Imigrasi Bahas PORA di Distrik Wania

21 Oktober 2020
Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

Jalan Kartini Ujung Tembus Busiri Ditimbun

21 Oktober 2020
Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

Pengerjaan Jalan Selamat Datang-Keuskupan Mencapai 80 Persen

21 Oktober 2020
2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

2173 Petani Gunakan Pupuk Subsidi

21 Oktober 2020
Pemerintah diminta hanya boleh mengawasi legalitas surat rapid tes, tetapi tidak boleh memonopoli pemeriksaan rapid tes untuk pelaku perjalanan.

Pemerintah Tidak Boleh Monopoli Pemeriksaan Rapid Tes

20 Oktober 2020
Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

Rekruitmen Jajaran Komisaris PT MAS Harus Bebas KKN

20 Oktober 2020
Melihat adanya potensi wisata menarik, di Kampung Kekwa, Distrik Mimika Tengah, Yayasan Somatua, bersama masyarakat mulai membangun 18 home stay, yang nantinya digunakan sebagai tempat istirahat bagi wisatawan.

Yayasan Somatua dan Warga Bangun 18 Home Stay di Kekwa

20 Oktober 2020

Pandemi, Sebanyak 3.228 Karyawan Dirumahkan

20 Oktober 2020
RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

RAT Koperasi Ditiadakan Selama Covid-19

20 Oktober 2020
PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

Maknai Hari Santri Nasional ke V, PCNU Mimika Adakan Aneka Lomba Secara Daring

20 Oktober 2020
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
Sabtu, Maret 6, 2021
  • Login
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News
No Result
View All Result
Timika eXpress
No Result
View All Result

Tim Negosiasi ‘Angkat Tangan’ Temui KKB

by TimeX Red
4 November 2017
in Berita Mimika
0
"Kalau Amungme sendiri yang ada di sini mungkin kita bisa bicara, tapi ini kelompok yang datang dari mana-mana masuk jadi susah untuk dekati mereka. Saya hari itu juga sudah komunikasi dengan mereka, dan mereka bilang kalau mereka bukan mau keluar baru masuk, tetapi bertahan untuk perang dan mau ‘merdeka’. Itu intinya yang mereka bicarakan ke saya"

WARGA-Kondisi warga di Kampung Banti

"Kalau Amungme sendiri yang ada di sini mungkin kita bisa bicara, tapi ini kelompok yang datang dari mana-mana masuk jadi susah untuk dekati mereka. Saya hari itu juga sudah komunikasi dengan mereka, dan mereka bilang kalau mereka bukan mau keluar baru masuk, tetapi bertahan untuk perang dan mau ‘merdeka’. Itu intinya yang mereka bicarakan ke saya"
WARGA-Kondisi warga di Kampung Banti

Parjono:Penanganan Warga di Tembagapura Harus Cepat

“Kalau Amungme sendiri yang ada di sini mungkin kita bisa bicara, tapi ini kelompok yang datang dari mana-mana masuk jadi susah untuk dekati mereka. Saya hari itu juga sudah komunikasi dengan mereka, dan mereka bilang kalau mereka bukan mau keluar baru masuk, tetapi  bertahan untuk perang dan mau ‘merdeka’. Itu intinya yang mereka bicarakan ke saya”

 

TIMIKA, TimeX

Bupati Mimika, Eltinus Omaleng,SE.,MH mengakui kesulitan membentuk tim negosiasi untuk bertemu dan berdialog langsung dengan kelompok Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang kini menguasai perkampungan di Tembagapura.

Sebagai tindak lanjut dari hasil pertemuan bersama pimpinan TNI-Polri, Pemerintah Provinsi Papua dan Pemda Mimika, Rabu (1/11) lalu, orang nomor satu di Mimika selaku leading sector telah menunjuk tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh perempuan sebagai tim negosiator.

Hanya saja diantara tokoh-tokoh tersebut ‘angkat tangan’ alias belum ada yang berani bertemu  langsung dengan KKB.
“Untuk tim negosiasi bisa kita bentuk. hanya saja butuh kesiapan dan keberanian. Belum ada yang berani masuk ke kelompok bersenjata,” jelasnya kepada wartawan usai memimpin pertemuan tertutup dengan sejumlah pimpinan SKPD, di Pendopo Rumah Negara, Jumat (3/11).

Dari batas waktu lima hari yang diberikan kepada tim negosiasi unutk bisa bertemu dengan KKB, ini menunjukan komitmen para petinggi TNI-Polri di Timika, Pemerintah Provinsi Papua dan Pemda Mimika masih memilih jalur negosiasi demi mengedepankan aspek humanis dan komprehensif guna menciptakan situasi Kamtibmas yang lebih kondusif di area Tembagapura akibat serangkaian teror bersenjata, sejak Sabtu (21/10) lalu.
“Yang jadi kendala tokoh yang kita hubungi menolak bergabung dalam tim untuk bertemu langsung dan berkomunikasi dengan KKB. Kami terus bangun komunikasi dengan mereka dan mencari tokoh yang memiliki keberanian bertemu langsung dengan KKB. Intinya masyarakat tidak mau terlibat dengan persoalan ini. Di sana mereka juga takut pihak bersenjata maupun di sini. Pendeta juga angkat tangan, tokoh lainya juga angkat tangan,” tutur Eltinus.
Bupati pun menberi sinyal jika tim negosiasi tidak dapat dibentuk, maka langkah selanjutnya diserahkan sepenuhnya kepada TNI-Polri.

Hanya saja ini bukan kewenangan pemerintah.

Kalau pun dari langkah-langkah yang ditempu TNI-Polri berakibat buruk atau fatal, maka LLB yang juga merupakan masyarakat pemerintah akan dilindungi.
Bupati Omaleng menambahkan, saat komunikasi dengan KKB, katanya, salah satu keinginan mereka (KKB) adalah meminta bertemu dengan wartawan agar kegiatan atau apa yang mereka inginkan diekspos media masa.
“Waktu komunikasi dengan mereka, memang saya diizinkan bertemu asalkan bawa wartawan. Hanya saja kepastian apakah KKB masih mau dan bersedia untuk bertemu langsung atau tidak,” kata Omaleng.
Demikian pula kata dia, KKB yang kini berada di perkampungan Tembagapura bukan saja berasal dari satu kelompok, tetapi gabungan dari beberapa kelompok di Papua Tengah dan sekitarnya.
“Kalau Amungme sendiri yang ada di sini mungkin kita bisa bicara, tapi ini kelompok yang datang dari mana-mana masuk jadi susah untuk dekati mereka. Saya hari itu juga sudah komunikasi dengan mereka, dan mereka bilang kalau mereka bukan mau keluar baru masuk, tetapi  bertahan untuk perang dan mau ‘merdeka’. Itu intinya yang mereka bicarakan ke saya,”ungkap Eltinus.

Selain itu,  menyikapi warga masyarakat di perkampungan Tembagapura yang terancam kelapran akibat terisolir setelah kawasan permukimannya dikuasai KKB, Bupati Omaleng telah memastikan pendistribusian bahan makanan (bama) ke Kampung Banti, Utikini dan Kimbeli.

“Kita  tetap kirim bantuan bama kesana,  karena kami sudah siapkan dan besok (hari ini-Red) sudah didrop tinggal TNI-Polri atur pendistribusiannya ke masyarakat,” tandasnya.

Sementar itu, Ketua Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB), Parjono meminta pemerintah dan aparat keamanan setempat agar mengambil langkah cepat menangani warga di Tembagapura.

“Pemerintah dan polisi harus segera evakuasi warga dari Banti dan sekitarnya karena warga pendatang juga banyak,” kata Parjono saat ditemui Timika eXpress di Sekretariat KKJB, Jumat kemarin.

Permintaan Ketua KKJB ini menyusul ditemui sejumlah warga  beberapa hari lalu lantas mengadukan soal kondisi pendulang di  Tembagapura.

“Warga pendatang sebanyak 500 orang yang profesi pendulang dan bermukim di Banti saat ini tidak bisa berbuat apa-apa karena bahan makanan mereka sudah menipis dan dipastikan habis pada Minggu (5/11). Ada juga 113 warga di Utikini juga belum dievakuasi,” ujarnya.

Dari informasi yang diterima, lanjut mantan anggota Subden POM Timika, kondisi ketiga kampung di Tembagapura sejak dikuasai KKB, semakin memprihatinkan.

Apalagi  pemerintah dan aparat terkesan lamban dalam proses evakuasi warga.

Kondisi ini membuat warga terdampak teror psikis, bahkan ada warga yang diperlakukan secara keji  oleh oknum KKB.

Menurut rencana, lanjut Parjono, kelompok paguyuban warga pendatang akan menggelar pertemuan guna membahas langkah yang akan diambil untuk membantu proses evakuasi warganya dari Tembagapura.

Rencana pertemuan hari ini, Sabtu (4/11) akan dilangusngkan di Kantor Sekretariat KKJB. (tan/aro)

 

Tags: Tim Negosiasi ‘Angkat Tangan’ Temui KKB
Previous Post

Teror Penembakan di Freeport Belum Berakhir

Next Post

18 Kelompok Terima Bantuan Motor dan Mesin Pencacah Sampah

TimeX Red

TimeX Red

Next Post
TIMIKA,TimeX 18 kelompok masyarakat yang tersebar di 18 distrik di Kabupaten Mimika menerima bantuan 18 unit sepeda motor sampah dan 2 mesin pencacah sampah.

18 Kelompok Terima Bantuan Motor dan Mesin Pencacah Sampah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Timika eXpress

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Mimika
  • Borgol/Hukrim
  • Ekbis
  • Penkes
  • Papua News

Copyright © 2020 Timikaexpress.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In