“Sebelumnya benar-benar sepi, tidak ada tamu. Sekarang sudah mulai ada, tapi, ya kita katakan masih sepi. Okupansi baru bisa dikatakan cukup baik kalau sudah menyentuh 40 sampai 50 persen atau lebih”
TIMIKA,TimeX
Okupansi atau tingkat hunian hotel-hotel di Timika mulai memperlihatkan tanda-tanda membaik meski masih terhitung sepi. Masing-masing hotel mulai membuat sejumlah program untuk meningkatkan jumlah kunjungan tamu agar singgah di hotelnya.

Bram Raweyai
BACA JUGA : Dinsos Salurkan Bantuan Seadanya untuk Korban Banjir Iwaka
Bram Raweyai, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Mimika, mengatakan, saat ini rata-rata okupansi hotel di Timika mulai menyentuh angka 30 persen.
Angka ini terhitung masih sepi meski sudah mulai membaik dibanding okupansi sebelum adanya pandemi Covid-19.
“Sebelumnya benar-benar sepi, tidak ada tamu. Sekarang sudah mulai ada, tapi, ya kita katakan masih sepi. Okupansi baru bisa dikatakan cukup baik kalau sudah menyentuh 40 sampai 50 persen atau lebih,” ungkap Bram kepada Timika eXpress, Sabtu (11/7).
Untuk meningkatkan okupansi, kata Bram, hotel-hotel di Timika mulai berinovasi membuat paket-paket harga. Namun, semuanya masih bersifat mandiri atau masing-masing hotel belum secara massif. Hal ini juga dengan mempertimbangkan kondisi pandemi yang mengharuskan hotel menahan diri untuk membuat acara yang membentuk kerumunan.
Kenaikan ini, kata Bram tidak lepas dari telah beroperasinya berbagai toko, warung dan macam-macam usaha yang membutuhkan barang-barang komoditas pokok. Akan tetapi para pengelola hotel tersebut menyadari kenaikan yang terjadi memang belum bisa melonjak sebab daya beli masyarakat yang juga masih lemah.
Penulis : Allo Lebuan
Editor : Antonius Djuma