
Titus Meninggal, Warga Blokir Jalan Timika-Pomako
TIMIKA, TimeX
Akibat dipanah oleh Orang Tidak Dikenal pada, Minggu (3/9) lalu sekitar pukul 04.00 WIT, seorang warga Kelurahan Kamoro Jaya SP 1, bernama Titus Teko (18) akhirnya meninggal dunia pada, Senin (4/9) siang setelah menjalani perawatan insentif di RSUD Mimika.
Korban yang adalah warga SP 1, Jalur 2 ini menderita luka panah di bagian perut, dan nyawanya tidak tertolong karena kehilangan banyak darah saat kejadian.
Kematian Titus lantas memantik amarah keluarganya hingga berujung melakukan aksi pemblokiran, tepatnya di depan Kantor Unit BRI Nawaripi, Jalan Yos Sudarso, Senin kemarin sekitar pukul 11.30 WIT.
Aksi pemalangan dilakukan setelah jenazah dikembalikan pihak RSUD ke keluarga korban.
Setelah disemayamkan dan dimasukan ke dalam peti rumah duka SP1 Jalur II, jenazah korban kemudian diarak dan diletakan ditengah jalan hingga akses jalan yang menghubungkan Kota Timika-Pelabuhan Pomako lumpuh total.
Tidak berapa lama kemudian, sekitar pukul 16.25 Wit, pihak kepolisian memindahkan paksa peti jenazah korban dari ruas jalan tersebut.
Namun, upaya kepolisian sempat menimbulkan ketegangan dengan keluarga korban.
Meski demikian, polisi terus melakukan negosiasi dengan keluarga korban.
Hingga pukul 16.30 WIT, massa masih menduduki ruas jalan tersebut.
Aktivitas lalu lintas dari dan ke Timika-Pomako pun masih lumpuh total.
Bahkan sejumlah aktivitas pertokoan maupun kantor di sekitar lokasi setempat oleh pemiliknya terpaksa ditutup sementara.
Hingga berita ini diturunkan, warga hanya menduduki ruas jalan tersebut, dengan tidak melakukan gerakan tambahan, termasuk tindakan anarkis.
Wakapolres Mimika Kompol Arnolis Korowa, Kapolsek Mimika Baru AKP Fritz Jhon Erari dari pengamatan Timika eXpress terus melakukan pendekatan dan negosiasi dengan massa untuk membuka akses jalan.
Kapolsek Mimika Baru, AKP Frits John Erari kepada Timika eXpress, Senin kemarin menerangkan, bahwa korban Titus Teko (20) dipanah OTK di Jalan Perintis, tepatnya di depan Koperasi TKBM Kelurahan Kamoro Jaya, Distrik Wania pada, Minggu dinihari lalu.
“Ini kriminal murni dan sekarang kita sedang dalami kasusnya. Sudah empat saksi kami periksa untuk menguak pelaku utamanya,” kata Frits.
karena kasusnya telah ditangani kepolisian, ia pun mengimbau keluarga korban mempercayakan penanganannya kepada kepolisian dan kembali mensemayamkan jenazah di rumah duka tanpa harus melakukan aksi pemblokiran jalan.
Sementara itu, data lapangan yang dihimpun Timika eXpress menyebutkan, sebelum kejadian, korban yang adalah siswa kelas III SMA Philadelfia ini sedang menyusun jadwal pertandingan sepak bola gawang mini dalam rangka peringatan Bulan Kitab Suci Nasional di Gereja Santo Petrus SP1.
Saat itu pula, di perempatan jalan SP 1-SP IV, ada seorang warga dipalak oleh tiga orang yang diduga oknum aparat, masing-masing berinisial Ernes, Sem K dan Pal.
Warga yang dipalak lantaran tidak memberikan uang akhirnya dipukul.
Tidak terima, warga yang dipukul tersebut pun lari untuk memanggil rekannya yang lain.
Sekembalinya bersama rekannya ke lokasi tersebut, mereka sudah tidak mendapati ketiga oknum aparat tersebut.
Tidak jauh dari lokasi kejadian, usai membuat jadwal, korban Titus pun beranjak pulang.
Saat melintas di jalan utama SP1, tepatnya di samping Stadion Wania Imipi, sontak korban dipanah oleh orang yang tidak dikenal.
Dengan panah tertancap dibagian perut membuat korban tidak berdaya.
Dari kejadian sekitar pukul 04.00 WIT, korban baru dievakuasi 40 menit kemudian ke RSUD Mimika.
Akibat luka serius dan pendarahan hebat saat kejadian, nyawa korban tidak tertolong hingga pihak medis RSUD menyatakan korban meninggal dunia Senin siang kemarin sekitar pukul 11.00 WIT.
“Korban meninggal karena banyak pendarahan hebat jam 11 siang tadi (kemarin-Red),” ujar Kabag Humas RSUD, Lucky Mahakena via ponselnya.
Lucky menambahkan, saat itu keluarga korban sempat minta transfusi darah, hanya saja tidak ada yang mau menyumbangkan darahnya sebab persediaan darah di RSUD Mimika habis.
Dari peristiwa naas ini pun, keluarga korban minta kepada kepolisian setempat agar menghadirkan ketiga oknum aparat yang disinyalir sebagai pemicu persoalan hingga menyebabkan Titus jadi korban.
Menjawab itu, Kapolsek Frits menegaskan bahwa pihaknya sudah mengantongi identitasnya, hanya saja masih didalami penyidik kepolisian setempat.
Hingga berita ini diturunkan, peti jenazah korban masih diletakan di depan Kantor Lemasko SP1 Timika. (a28)