
TIMIKA,TimeX
Memasuki Hari Ulang Tahun (HUT) ke XI, organisasi Tongoi Papua (TP) ke XI diharapkan harus terus bersatu apapun kondisi dan kendala yang dihadapi selama ini maupun ke depannya.
Peringatan HUT Tongoi Papua ke-XI tahun ini, sejak berdirinya 7 November 2006 silam, syukuran perayaannya pada Sabtu (11/11) diawali ibadah yang dipimpin Pdt. Emi S Walesasi, MA.
Puncak perayaannya ditandai pemotongan kue ulang tahun.
Pemotongan kue Ultah dilakukan oleh Ketua Panitia, Yonpis Tabuni, Ketua Umum Tongoi Papua Frans Pigome yang diwakili oleh Ketua Harian Yones Wayau, Perwakilan PTFI, Beny Johanes bersama pengurus TP.
Ibadah syukur waktu itu dilaksanakan di Lapangan Tenis Kuala Kencana, dan dimeriahkan dengan undian berhadiah (door prize) serta games-games yang diikuti oleh seluruh karyawan Papua maupun pengurus organisasi.
Dengan mengusung tema, “Tongoi Papua Maju Bersama dan Berkarya” serta sub temanya “Kalau Bukan Kitong Siapa Lagi, Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi”.
Makna tema dan sub tema tersebut, mewakili managemen PTFI, Beny Johanes mengatakan sudah berkiprah 11 tahun Tongoi Papua sudah menaungi ribuan karyawan Papua yang bekerja di lingkungan PTFI.
“Pasang surut dalam suatu organisasi sudah dirasakan bersama-sama terutama sudah dirasakan oleh karyawan senior Papua yang turut mendirikan wadah ini. Pesannya pula, bagi karyawan muda Papua atau adik-adik di lingkungan perusahan kiranya berpikir serta bertindak.
Kata Benny, tantangan yang harus dihadapi bersama oleh seluruh keluarga besar PTFI termasuk didalamnya dan mitra yang sangat penting bagi perusahaan adalah perusahaan masih menghadapi situasi yang tidak pasti dalam proses negosiasi dengan pemerintah.
Pasalnya, managemen PTFI menghargai niat baik pemerintah untuk dapat menyelesaikan proses negosiasi secara tepat waktu.
Namun di tengah situasi tidak pasti, ini jadi spirit.
“Tantangan lain yang kita hadapi sekarang adalah Kamtibmas,” jelasnya.
Untuk itu dukungan khusus keluarga besar Tongoi Papua guna membantu kelacaran aparat keamanan, berkomitmen mengutamakan keselamatan seluruh karyawan di lingkungan perusahaan.
“Saat ini perusahan telah melakukan proses perundingan dengan PSPI untuk pembaruan PKB yang baru.
“Ini dimaksudkan agar kita semua dapat menjunjung keberlangsungan kerjasama, bukan semata untuk kenaikan upah yang melampaui perusahan tetapi semua boleh berjalan atas negosiaai yang baik,”tuturnya.
Sementara Ketua Umum Tongoi Papua, Frans Pigome melalui perwakilannya, Yonas Weyau selaku Ketua Harian Tongoi Papua, mengatakan dalam situasi ini tidak ada lagi yang saling membeda-bedakan antar satu kelompok organisasi dengan kelompok lain atau suku tetapi, harus saling mendukung dan bahu membahu di dalam perusahan.
“Di dalam perusahaan ada 3 organisasi serikat pekerja, serikat buruh dan Tongoi Papua dan kita harus bergandengan tangan sama-sama maju untuk memperjuangkan hak-hak nasib pekerja di PTFI.
Sementara Ketua Panitia, Yonpis Tabuni, mengatakan, lantaran Tongoi Papua dalam kondisi apapun akan maju bersama Perusahan PT Freeport Indonesia, kedepan Tongoi Papua sudah belajar dari latar belakang yang sulit sehingga Tongoi Papua terus kuat serta berkualitas dan kuantitas. (san)