TIMIKA,TimeX
Memasuki new normal dengan adaptasi hidup baru di tengah pandemi Covid-19, ikut memberikan dampak dibukanya kembali akses moda transportasi udara beroperasi normal dari sebelumnya dibatasi hanya seminggu dua kali, baik intra Papua maupun luar Papua.

Ilustrasi.
BACA JUGA : Ketua FKUB Bersama Rombongan Jenguk Mantan Bupati Mimika
BACA JUGA : Bupati Tunjuk Wihelmina Imbiri Plt. BKPSDM
“Untuk penerbangan itu kita buka bebas. Baik dalam Papua maupun untuk di luar Papua,” tutur Eltinus Omaleng, Bupati Mimika saat konferensi pers bersama media usai pimpin rapat bersama Forkopimda di Hotel Grand Mozza, Kamis (2/7).
Ia menegaskan jadwal penerbangan dibuka bebas seperti biasa namun tetap mengikuti protokol kesehatan.
Di tempat yang sama, Slamet Purba, Kepala Dinas Perhubungan juga membenarkan bahwa penerbangan telah kembali normal, namun bertahap dilakukan.
“Timika sudah open namun kita sementara masih dua kali seminggu untuk setiap rute yang dari luar, tetapi dengan menggunakan protokol kesehatan. Untuk pedalaman juga kita sudah buka tergantung daripada bupati setempat yang mempunyai rute mengizinkan atau tidak,” jelasnya.
Ia mengakui ada beberapa wilayah intra Papua memang belum dibuka aksesnya. Misalnya, Asmat hingga kini belum dibuka. Sementara Ilaga mau turun bisa namun naik dibatasi. Ini yang masih belum seragam.
Sedangkan untuk penerbangan intra Mimika katanya, juga sudah mulai dibuka dengan tetap mengikuti protokol Covid-19, mengingat daerah tersebut dikategorikan zona hijau.
Ia menambahkan untuk Wamena sudah berjalan juga Nabire dengan maskapai Lion Air dan Trigana.
“Tapi tergantung juga, ke Jayapura karena Jayapura proteksi betul, jadi kita coba Batik yang rute dari Kakarta-Timika langsung Jayapura. Ini yang kita lagi coba,” katanya
Ia harap muda-mudahan bisa sehingga dari Timika bisa dua maskapai yaitu Garuda dan Batik Air.
Saat ini lanjutnya, Jayapura belum memberlakukan akses penerbangan secara normal terutama mengangkut penumpang dari Makassar.
“Jayapura agak sensitif dengan Makassar, tapi Makassar-Jakarta-Jayapura bisa. Itu yang kita heran,” ungkap Purba.
Ia mengakui meski akses penerbangan di Bandara Mozes Kilangin sudah normal kembali namun bertahap dilakukan. Masih dua kali dalam seminggu dan bertahap dan disesuaikan kapasitas di bandara.
“Kapasitas bandara kan terbatas, kursinya kan tidak boleh baku dekat-dekat agar menjaga physical distancing. Sehingga kalau semua dibuka seperti normal nanti penumpang setelah chek in masuk akan berdesak-desakan sehingga ini diperhitungkan,” katanya.
Alasan lain ketersediaan tenaga medis atau KKP yang ditempatkan di bandara juga harus diperhitungkan.
“Itukan ada pemeriksaan dokumen mau berangkat maupun yang datang, juga terkait dengan petugas kesehatan dan space yang tersedia itu juga yang harus diperhitungkan,” katanya.
Sedangkan penerapan physical distancing di pesawat jumlah penumpang hanya 70 persen sesuai dengan Peraturan Kementerian Perhubungan dari jumlah tempat duduk yang ada.
Penulis : Echie Mnsen
Editor : Antonius Djuma