
Tonny Wenas

Frengki Lorens Taco
TIMIKA,TimeX
Untuk melakukan uji coba proyek air bersih yang dibangun bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika sejak 2015 lalu, saat ini Freeport tinggal menunggu kesiapan dari pemerintah setempat dalam tanggung jawab penanganan pipanisasi sambungan rumah (SR) masyarakat Mimika.
“Untuk proyek air bersih, kami dari Freeport sudah siap kelola processing facility, tinggal tunggu kesiapan Pemkab. Karena kami sudah siap tinggal pipa dari Pemkab sambung ke jaringan induk stasiun yang sudah selesai dikerjakan Freeport di check point 32,” ujar Presiden Freeport Tonny Wenas kepada Timika eXpress di Hotel Sheraton Surabaya, Rabu (7/2) lalu.
Tonny memastikan processing facility yang sudah rampung dikerjakan Freeport akan mengaliri air bersih melalui pipanisasi jairngan SR masyarakat Mimika dengan kapasitas 10 meter kubik permenit.
Dari stasiun induk, debit air yang terdistribusi ke SR masyarakat Mimika volumenya 200 mili liter dan 60 mili liter.
Dimana SR dari pipanisasi proyek air bersih mulai dari check point 32 Kuala Kencana hingga Kota Timika yang sudah terpasang mencapai 5,4 kilometer.
Terkait hal ini Frengki Lorens Taco Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mimika menjelaskan mengenai air bersih sejauh ini masih menunggu uji coba dari PT Freeport Indonesia yang dijadwalkan pada April 2019 mendatang.
“Untuk uji coba masalah air bersih itu dari Freeport katanya janji Desember kemarin, tapi tidak jadi. Dan informasi terakhir yang mereka janji itu Bulan April,” kata Frengki ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya di Pusat Pemerintahan SP3, Selasa (12/2).
Ia mengatakan apabila sudah uji coba dan dioperasikan perlu dikawal dengan sebuah peraturan daerah sebagai dasar hukum dalam mengatur operasionalnya.
“Kesiapan Pemkab itu kitakan sudah siap untuk jaringan. Cuma kita belum tau kalau sudah beroperasi, kan harus dikawal dengan Perda dalam operasionalnya. Apakah itu PAM atau apa, nah itu yang harus dikawal menggunakan Perda,” jelasnya.
Sejauh ini sebutnya sudah ada jaringan pipa dipasang. Sekitar 500 Sambungan Rumah (SR) sudah siap digunakan mulai dari Jalan Kelapa Dua hingga Jalan Sam Ratulangi. Sekarang tinggal menunggu untuk dialirkan.
“Pertemuan terakhir itu daerah Jalan Kelapa Dua sampai di Jalan Sam Ratulangi itu sudah ada jaringan. Di situ semua dipasang sambungan rumah, tapi itupun belum tercover semua. Kalau untuk jaringan sudah bisa digunakan cuma kalau untuk disalurkan,” jelasnya.
Pemkab Serius Urus Air Bersih
Kaitan dengan ini Eliezer Ohee Anggota Komisi A DPRD Mimika harapkan Pemkab Mimika melalui instansi teknis terkait lebih serius urus air bersih.
Bahkan ia mengkritik penanganan air sejak tahun 2012 hingga 2019 belum juga tuntas dan terealisasi.
Eliezer sampaikan hal ini kepada Timika eXpress di DPRD, Selasa (12/2).
“Program air bersih ini sudah dari dulu, cukup lama sebelum saya masuk di DPRD, hingga sekarang tidak berjalan,” kritiknya.
Ia juga menyinggung pemasangan instalasi pipa air ke rumah-rumah warga juga sudah dilakukan Pemkab namun tidak diteruskan alasannya hanya soal keterbatasan anggaran.
Masyarakat Mimika ini sangat membutuhkan air bersih. Air bersih itu menjadi salah satu kebutuhan utama, mengingat kondisi air di Mimika hampir 75 persen memiliki kualitas kurang bagus, berkeruh dan kuning.
“Lihat saja banyak air yang berwana kuning. Masyarakat kalau ingin gunakan harus saring dulu. Apalagi di wilayah Koperapoka, itu airnya paling keruh sekali. Kasihan,” katanya.
Penanganan air ini harus didorong terus supaya PON 2020 nanti sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat maupun atlet. (vis/a30/a32)