
Umat Hindu di Timika kini tengah mempersiapkan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Caka 1938) berdasarkan kalender Hindu Bali yang akan diperingati pada, Rabu (9/3) besok.
Tujuan dari perayaan ini adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, selain itu, menjalankan hidup dengan hati yang ikhlas dan sabar serta berani berkorban untuk kebaikan.
Demikian dikatakan Pinandita I Made Kembardana, S.Ag saat di hubungi Timika eXpress, Senin (7/3).
Menyambut hari suci ini, umat Hindu di Timika mengusung tema Hari Raya Nyepi tahun ini, “Keberangaman Perekat Persatuaan” dan sub tema “Dengan Semangat Hari Raya Nyepi Kita Bangun Masyarakat Mimika Yang Harmonis, Damai dan Sejatera”.
Untuk itu mari kita semua masyarakat Timika mari merayakan hari raya Nyepi ini dengan suka cita.
Dikatakannya, rangkaian Hari Raya Nyepi akan dilanjutkan dengan Catur Brata Penyepian, yakni puasa selama 24 jam, terhitung mulai tanggal 8 maret 2016 pukul 06.00 WIT sampai tanggal 9 maret 2016 pukul 06.00 WIT.
Catur Brata Penyepian, sebagaimana disebutkan I Made Kembardana, meliputi Amati Geni (tidak menyalakan api/lampu), Amati Karya (tidak menjalankan aktivitas), Amati Lelungan (pantang atau tidak makan dan minum) dan Amati Lelanguan (tidak mencari hiburan),” jelasnya.
Kata dia, usai Catur Brata Penyepian menyambut Tahun Baru Caka 1938, ditandai dengan Ngembak Geni atau bersuka cita dengan sesama umat Hindu dan sesama umat beragama lainnya.
Selain itu, umat Hindu di Timika akan menggelar pawai perdamaian di Kampung Wonosari Jaya-SP4 pada puncak Hari Raya Nyepi,” tambahnya.
Made juga berharap adanya keberagaman budaya dan adat istiadat yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita dapat tetap dijaga dan dipertahankan untuk menciptakan persatuan antar sesama pemeluk beragama.
“Saya percaya masyarakat Mimika dapat menjaga toleransi keanekaragaman adat istiadat di Timika yang sangat heterogen, dengan saling menghargai satu sama lain,” ujarnya.
Dengan menyambut Tahun Baru Caka 1938, umat Hindu di Timika dapat menciptakan kedamaian, toleransi dan kesuksesan di segala bidang. Termasuk kepada pemimpin daerah didoakan agar bekerja baik untuk kepentingan masyarakat.
“Semoga jalan dharma (kebenaran) selalu menuntun kita kearah kebaikan,” tandasnya. (a16)